Marak Kejahatan, Ini Model Scamming di Bangkok yang Perlu Diwaspadai

Kota Bangkok di Thailand sudah lama menjadi salah satu destinasi wisata favorit dunia, termasuk bagi turis Indonesia. Letaknya tidak terlalu jauh dan tiket pesawat yang relatif terjangkau. Tak hanya itu, Bangkok juga terkenal dengan street food yang nikmat, belanja murah meriah, hingga kuil-kuil ikonik membuat Bangkok selalu ramai dikunjungi.
Banyak wisatawan yang datang untuk liburan singkat, healing, atau sekadar menikmati suasana kota dengan nuansa Asia yang unik. Namun, di balik popularitasnya, Bangkok juga dikenal rawan scam alias penipuan.
Modusnya beragam dan sering menyasar turis, terutama di area wisata populer. Kalau tidak berhati-hati, liburan kamu bisa berubah menjadi pengalaman tidak menyenangkan.
Untuk itu, kita perlu memahami beberapa jenis scam yang sering terjadi di Bangkok. Simak informasinya di bawah ini, sebagai antisipasi dan kewaspadaaanmu!
1. Taksi meter rusak
Kalau kamu naik taksi konvensional di Bangkok dan sopir bilang argo meternya rusak, sebaiknya langsung tolak. Mereka biasanya akan menyebut harga yang jauh lebih mahal dari tarif normal pada akhir perjalanan. Sebaiknya gunakan aplikasi taksi online, seperti Grab atau Bolt, supaya lebih aman.
2. Mengambil keuntungan dari sewa kendaraan

Sewa kendaraan menjadi pilihan banyak turis saat liburan ke Phuket, Krabi, Koh Samui, dan Pattaya. Sebab, tarif taksi di sana cukup mahal. Namun, hati-hati, beberapa oknum juga bisa memanfaatkan kondisi ini.
Pastikan kamu memotret kondisi kendaraan sebelum dipakai untuk menghindari tuduhan palsu. Jangan pernah menyerahkan paspor asli sebagai jaminan, cukup fotokopi saja. Kalau bisa, gunakan dashcam atau action cam untuk merekam perjalanan kamu. Jadi, kamu memiliki bukti dokumentasi saat berkendara.
3. Pencopetan
Di tempat wisata ramai, pencopet sering berkeliaran. Modusnya bisa berupa anak-anak yang menawarkan suvenir atau camilan sambil mengalihkan perhatianmu. Bahkan, ada juga pencuri bermotor yang bisa merampas tas dalam sekejap. Jadi, selalu jaga barang bawaanmu dengan ekstra hati-hati.
4. Grand Palace tutup

Ada juga modus yang sering terjadi di sekitar Grand Palace. Penipu pura-pura menjadi warga lokal atau petugas yang bilang istana sedang tutup. Mereka akan menyarankan destinasi lain dengan naik tuk-tuk. Akhirnya, kamu dibawa ke toko tertentu dan dipaksa belanja, karena mereka akan dapat komisi dari penjualan.
5. Hipnotis Arab
Belakangan ini marak scam dengan modus hipnotis. Biasanya pelakunya mengaku orang Arab, lalu menanyakan asalmu dan meminta melihat isi dompet. Banyak turis yang tanpa sadar mengikuti perintah mereka. Jika bertemu dengan orang seperti ini, jangan direspon, lebih baik langsung pergi saja.
6. Memberi makan burung di tempat wisata

Kamu mungkin akan ditawari sekantung jagung gratis untuk memberi makan burung merpati di sekitar Grand Palace. Setelah itu, mereka akan menagih bayaran dengan harga yang tidak masuk akal. Cara paling aman adalah menolak tawaran tersebut.
7. Mengaku sebagai pejabat pariwisata
Modus lainnya adalah orang yang berpura-pura sebagai pejabat pariwisata Thailand. Mereka biasanya akan memberi tahu kalau transportasi umum sudah penuh, lalu menawarkan alternatif kendaraan lain dengan harga diskon. Namun, faktanya, pejabat resmi tidak akan pernah berkeliaran di jalan untuk menjual layanan seperti itu.
Itu dia beberapa modus penipuan yang sering terjadi di Bangkok. Jadi, selalu waspada, jangan mudah percaya, hindari berbicara dengan orang asin apa pun alasannya, dan cari informasi terlebih dahulu sebelum bepergian. Dengan begitu, kamu bisa tetap mengeksplorasi wisata Bangkok dengan aman dan nyaman.