Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Transjakarta BRT dan Non BRT yang Perlu Kamu Tahu

Ilustrasi Transjakarta BRT (unsplash.com/Abdulloh Fauzan)

Transjakarta menawarkan dua jenis layanan bus, yakni BRT dan non-BRT. BRT memiliki jalur khusus yang memisahkan bus dari kendaraan lain, sehingga membuat perjalanan lebih cepat. Sementara itu, Transjakarta non-BRT melayani jalur umum dan lebih fleksibel, meski terpapar kemacetan.

Kedua layanan ini memiliki perbedaan yang cukup menarik. Berikut lima perbedaan Transjakarta BRT dan non-BRT yang perlu kamu ketahui sebagai panduan memilih moda transportasi terbaik.

1. Jalur operasional

Ilustrasi Transjakarta BRT (unsplash.com/Abdulloh Fauzan)

Transjakarta BRT beroperasi di jalur khusus atau busway yang dirancang untuk memisahkan bus dari kendaraan lain. Jalur ini dilengkapi pembatas beton, sehingga kendaraan selain Transjakarta tidak dapat melintas. Hal ini memastikan kelancaran operasional BRT tanpa hambatan.

Sebaliknya, layanan non-BRT menggunakan jalur umum yang sama dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum lainnya. Meskipun lebih fleksibel, bus non-BRT harus menghadapi kepadatan lalu lintas, terutama pada jam-jam sibuk. Kondisi ini dapat memengaruhi waktu tempuh perjalanan.

Perbedaan jalur operasional ini menjadi poin penting dalam memilih layanan. Jika ingin perjalanan bebas hambatan, BRT adalah pilihan tepat. Namun, non-BRT lebih cocok untuk menjangkau area yang tidak terlayani jalur busway.

2. Kecepatan perjalanan

Ilustrasi Transjakarta Non BRT (unsplash.com/Rizky Febrian)

Layanan BRT menawarkan kecepatan yang lebih konsisten berkat jalur khusus yang bebas macet. Dengan rute yang terpisah, penumpang bisa sampai tujuan lebih cepat, bahkan saat lalu lintas padat. Hal ini menjadi salah satu keunggulan utama Transjakarta BRT.

Transjakarta non-BRT tetap memberikan kenyamanan dengan berhenti di halte yang lebih banyak. Namun, pengguna harus bersiap menghadapi potensi kemacetan, terutama di rute-rute yang padat kendaraan. Waktu tempuh pun bisa lebih lama dibandingkan BRT.

Jika prioritasmu adalah efisiensi waktu, BRT bisa jadi solusi. Namun, non-BRT tetap andal untuk menjangkau lokasi yang tidak terhubung jalur busway.

3. Jumlah rute yang tersedia

Ilustrasi halte Transjakarta (unsplash.com/Yulia Agnis)

BRT Transjakarta memiliki 46 rute yang melayani jalur utama di Jakarta. Rute-rute ini menghubungkan berbagai pusat aktivitas, seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, dan kawasan perumahan. Layanan ini sangat membantu mengurangi kemacetan di jalan utama.

Sebaliknya, bus non-BRT menawarkan cakupan yang lebih luas dengan 59 rute. Rute ini dirancang untuk menjangkau daerah yang sulit diakses jalur busway, seperti kawasan pemukiman atau pinggiran kota. Bus non-BRT dapat menjangkau masyarakat lebih luas yang ingin menikmati layanan transportasi publik.

4. Kemudahan akses halte

Ilutrasi penumpang naik Transjakarta Non BRT (unsplash.com/Rangga Cahya Nugraha)

Penumpang BRT hanya bisa naik dan turun di halte Transjakarta yang berada di sepanjang jalur busway. Halte ini biasanya berada di lokasi strategis dengan fasilitas yang mendukung kenyamanan penumpang, seperti tempat duduk dan akses yang aman.

Lain halnya dengan non-BRT, yang memungkinkan penumpang naik atau turun di halte atau bus stop yang ada di jalur umum. Lokasinya seringkali lebih dekat dengan tujuan, menjadikannya pilihan praktis bagi mereka yang tinggal di area pemukiman.

5. Fokus layanan

Ilustrasi Transjakarta Non BRT (unsplash.com/Hilmi Alwan Redjasha)

BRT difokuskan pada efisiensi waktu perjalanan dengan meminimalkan hambatan lalu lintas. Layanan ini bertujuan mengurangi kemacetan di jalur utama, serta menjadi solusi transportasi yang cepat dan andal bagi masyarakat perkotaan.

Sebaliknya, non-BRT dirancang untuk memperluas akses transportasi publik ke lebih banyak wilayah. Dengan melayani jalur umum, bus non-BRT membantu masyarakat di daerah yang tidak terjangkau busway tetap dapat menikmati layanan Transjakarta.

Nah, itu dia lima perbedaan Transjakarta BRT dan non-BRT yang perlu kamu tahu. Masing-masing memiliki kelebihan sesuai dengan kebutuhan perjalananmu. Jadi, pilihlah yang paling cocok untuk memastikan perjalanan lancar dan nyaman!

Penulis: Nisrina Putri Dayani

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us