Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Naik Gunung 3.000 Mdpl yang Aman, tapi Tetap Seru

ilustrasi mendaki gunung curam (unsplash.com/Mathias Jensen)
ilustrasi mendaki gunung curam (unsplash.com/Mathias Jensen)
Intinya sih...
  • Latihan fisik minimal sebulan sebelum pendakian
  • Pelajari rute dan cuaca gunung tujuanmu
  • Bawa perlengkapan sesuai standar pendakian tinggi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Naik gunung setinggi 3.000 meter di atas pemukaan laut (mdpl) jelas bukan hal sepele. Dibandingkan jalur pendakian biasa, medan dan cuacanya jauh lebih ekstrem.

Tenang, kalau kamu tahu cara mempersiapkan pendakiannya dengan benar, semua bisa dilalui dengan aman dan seru. Supaya tetap aman dan tentu saja seru, ini beberapa tips naik gunung 3.000 mdpl yang bisa kamu terapkan biar pendakianmu lebih lancar.

1. Latihan fisik minimal sebulan sebelum pendakian

ilustrasi pendaki gunung (unsplash.com/Alina Fedorchenko)
ilustrasi pendaki gunung (unsplash.com/Alina Fedorchenko)

Gunung 3.000 mdpl bukan destinasi healing biasa. Kamu butuh stamina yang benar-benar siap. Kamu perlu melatih otot kaki dan meregangkan badan, misalnya, jogging ringan sebelum pendakian.

Tingkatkan intensitasnya secara bertahap dan jangan lupa istirahat cukup. Hal ini dilakukan biar jantung dan otot gak kaget pas dibawa mendaki gunung.

2. Pelajari rute dan cuaca gunung tujuanmu

Ilustrasi pendaki melakukan navigasi di gunung (pexels.com/Kamaji Ogino)
Ilustrasi pendaki melakukan navigasi di gunung (pexels.com/Kamaji Ogino)

Sebelum mendaki gunung 3.000 mdpl, pelajari rute pendakian yang akan ditempuh. Setiap jalur memiliki karakteristik dan tingkat kesulitan yang berbeda, mulai dari medan yang landai hingga tanjakan terjal, jalur berbatu, atau bahkan area yang rawan longsor.

Selain rute, kondisi cuaca juga menjadi faktor krusial yang tidak boleh diabaikan, lho. Di ketinggian 3.000 mdpl, cuaca bisa berubah dengan cepat, sehingga tentu cukup mengkhawatirkan. Penting untuk memantau prakiraan cuaca sejak beberapa hari sebelum pendakian. Pastikan juga sebelum kamu berangkat, ya!

3. Bawa perlengkapan sesuai standar pendakian tinggi

ilustrasi alat masak di gunung (unsplash.com/Vadim Sadovski )
ilustrasi alat masak di gunung (unsplash.com/Vadim Sadovski )

Jangan cuma modal jaket dan sepatu, kamu perlu membawa sleeping bag berkualitas, matras, tenda tahan angin, jas hujan, senter/headlamp, trekking pole, hingga sarung tangan tebal. Untuk pakaian, pastikan layering kamu tepat, seperti base layer, mid layer, dan outer layer. Jangan lupa kaus kaki cadangan, masker buff, dan beanie untuk melindungi dari suhu ekstrem.

4. Jangan anggap remeh AMS (Acute Mountain Sickness)

ilustrasi hipotermia (pexels.com/Laura Lumimaa)
ilustrasi hipotermia (pexels.com/Laura Lumimaa)

AMS atau penyakit ketinggian bisa menyerang siapa saja, terutama di atas 2.500 mdpl. Gejalanya mulai dari pusing, mual, lemas, sampai sulit tidur. Makanya, pendakian ke 3.000 mdpl sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan waktu istirahat yang cukup. Minum air putih yang banyak dan hindari minuman beralkohol atau kopi berlebihan.

5. Siapkan logistik dan makanan tinggi energi

ilustrasi logistik pendakian (unsplash.com/Angga Kurniawan)
ilustrasi logistik pendakian (unsplash.com/Angga Kurniawan)

Tubuhmu butuh kalori lebih banyak saat mendaki di ketinggian. Bawa makanan praktis, tapi bergizi, seperti oatmeal, cokelat, madu, abon, sarden kaleng, dan mi instan. Kalau bisa, tambahkan multivitamin dan minuman elektrolit. Jangan lupa juga alat masak, gas, dan air yang cukup, karena makin tinggi gunung, makin langka sumber air.

6. Selalu pendakian bareng tim, jangan solo hiking

ilustrasi mendaki gunung bersama teman (pexels.com/Rachel-Vine)
ilustrasi mendaki gunung bersama teman (pexels.com/Rachel-Vine)

Pendakian di atas 3.000 mdpl sebaiknya gak dilakukan sendirian. Bahaya tersesat, cuaca ekstrem, atau cedera bisa datang kapan saja. Minimal kamu pergi bareng satu tim yang saling jaga dan kerap mendukung. Intinya, komunikasi adalah hal paling krusial yang perlu dijaga sesama tim pendakian.

7. Bawa turun semua sampah dan jaga etika alam

ilustrasi sampah di gunung (pexels.com/Curkan)
ilustrasi sampah di gunung (pexels.com/Curkan)

Mendaki tinggi bukan berarti kamu bisa seenaknya di alam. Ingat prinsip "leave no trace". Semua sampah, mulai dari bungkus makanan, plastik, hingga tisu, wajib dibawa turun. Jangan buang sembarangan. Hormati juga flora dan fauna yang kamu temui, jangan merusak atau membawa pulang tanaman dan hewan liar.

Mendaki gunung 3.000 mdpl memang menantang, tapi bukan berarti gak bisa kamu taklukkan. Dengan persiapan matang dan sikap yang bijak terhadap alam, kamu bisa menikmati pengalaman luar biasa tanpa harus khawatir. Jadi, udah siap untuk ekspedisi ke puncak?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us