5 Mobil Ini Selalu Laris Meski Dikepung Kompetitor

Pernah kepikiran tidak, mengapa ada sebuah mobil yang selalu laris, tidak peduli apa kondisi pasar dan kompetitornya? Umumnya ada beberapa hal yang menyebabkan penjualannya tetap baik-baik saja.
Misalnya, kepercayaan masyarakat terhadap mobil tersebut, stigma keawetan mobil tersebut, desain yang mudah diterima dan lainnya.
Di Indonesia, ada beberapa mobil yang terus laku meskipun digempur oleh kompetitor. Malahan, kompetitornya terus menurun, sedangkan mobil tersebut tetap aman-aman saja. Apa saja mobil tersebut?
1. Honda CR-V

Perlu diakui, desain Honda CR-V dari awal masuk Indonesia hingga kini selalu menarik perhatian. Sebagai flagship SUV dari Honda, tentu saja mobil ini wajib memberikan yang terbaik untuk penggunanya. Sempat diganggu oleh Wuling Almaz, namun Honda CR-V tetap menguasai pasar. Hal ini disebabkan oleh pengguna Honda yang naik kelas maupun kepercayaan orang terhadap merek Honda dibandingkan Wuling yang masih tergolong baru.
Honda CR-V terbaru saat ini memiliki dua varian yakni dengan mesin 1.5L VTEC Turbo dan tipe RS dengan mesin 2.0L i-VTEC dengan motor listrik atau hybrid. Jika pembeli ingin CR-V dengan tiga baris tempat duduk, maka harus membeli yang 1.5L Turbo. Karena varian hybrid hanya berkapasitas 5 penumpang saja.
Keduanya sudah mendapat fitur Honda Sensing, meskipun varian Turbo belum ada Adaptive Driving Beam dan Acoustic Vehicle Alerting System. Varian Turbo hanya ada 8 speaker dan tanpa foglamp belakang, sedangkan yang Hybrid punya 12 speaker BOSE dan ada foglamp belakangnya. Untuk harga, varian Turbo dijual Rp749,1 Juta dan varian Hybrid dijual Rp814,4 Juta.
2. Honda Brio

Honda Brio hadir di Indonesia tahun 2012 dengan status CBU Thailand. Saat itu, mobil ini masih dikategorikan sebagai city car. Tahun 2013, mobil ini akhirnya dirakit lokal atau CKD dan dipisah dalam dua varian yakni Brio Satya dengan mesin 1200cc untuk bertarung di segmen LCGC dan 1300cc yang dinamai Brio Sport. Setelah facelift pada 2016, akhirnya 2018 hadir Brio generasi kedua dan mendapat facelift tahun 2023 kemarin.
Brio cukup laris di segmen LCGC 5 penumpang yang diisi oleh Brio Satya, Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Di kelas city car, mobil ini sama larisnya dengan lawan seperti Suzuki S-Presso, Ignis, Toyota Agya GR Sport dan Daihatsu Sirion.
Harus diakui bahwa diantara semua mobil ini, desain eksterior Brio yang paling mudah diterima dan disukai oleh masyarakat Indonesia. Karena jika membahas fitur, masih ada Toyota Agya dan Suzuki Ignis yang lebih menarik.
Brio dijual dalam tiga varian. Varian termurah yakni S manual dijual Rp167,9 Juta. Kemudian ada tipe terlarisnya yakni E yang dijual Rp182,8 Juta untuk transmisi manual dan Rp198,3 Juta untuk transmisi CVT. Kemudian, ada varian RS yang dijual Rp243,1 Juta untuk transmisi manual dan Rp253,1 Juta untuk transmisi CVT.
3. Toyota Rush

Rush pertama kali dijual di Indonesia pada tahun 2006. Seperti biasa, penjualan Toyota selalu lebih baik dari kembarannya yakni Daihatsu. Saat itu, mobil seperti Rush mendapat sambutan hangat karena desainnya ala Jeep dengan ban serep di belakang atau disebut konde. Kemudian, ada facelift tahun 2009 dan tahun 2010 hadir varian transmisi otomatisnya dan pilihan dengan kapasitas 7 penumpang.
Varian TRD Sportivo hadir tahun 2013 menggantikan Rush S. Kemudian tahun 2016, Toyota menghadirkan varian TRD Sportivo Ultimo menggantikan TRD Sportivo. Tahun 2017, Toyota meluncurkan All New Rush dengan perubahan yang sangat drastis baik desain maupun fiturnya.
Pada bulan April 2024 kemarin, Toyota memberikan facelift pada Toyota Rush dengan perubahan aksen hitam di eksterior dan head unit baru di interior. Rush dan Terios lebih laku daripada kompetitornya seperti Suzuki XL7, Honda BR-V, Hyundai Stargazer X dan Mitsubishi Xpander Cross karena dianggap lebih tahan banting.
Selain itu, penggerak roda belakang masih menjadi nilai plus untuk mobil kembar ini. Rush tersedia dalam dua varian yakni G dan GR Sport. Varian G M/T dijual Rp284,4 Juta dan G A/T dijual Rp295,2 Juta. Kemudian varian GR Sport M/T dijual Rp299,75 Juta dan GR Sport A/T dijual Rp310,45 Juta.
4. Toyota Kijang Innova

Sebenarnya, Kijang dan Kijang Innova sama larisnya. Namun karena kini hanya ada Innova Zenix dan Reborn, kami akan membahas Kijang Innova saja. Kijang Innova pertama kali lahir tahun 2004 yang lebih mewah daripada Kijang Kapsul.
Saat itu ada dua pilihan mesin yakni 2000cc bensin 1TR-FE dan 2KD-FTV 2500cc D-4D diesel. Tahun 2005, Toyota menambah pilihan mesin 2TR-FE 2700cc bensin. Kemudian, tahun 2008, Kijang Innova mendapat perubahan desain grill. Kemudian pada 2011 dan 2013 kembali mendapatkan facelift yang kebanyakan adalah perubahan desain grill.
Pada tahun 2015 akhir, Toyota meluncurkan Toyota Kijang Innova baru yang sering disebut Innova Reborn. Perubahan drastis dimulai dari eksterior yang lebih modern dan interior yang jauh lebih segar. Saat itu, hadir dalam tiga varian yakni G, V dan Q.
Ada dua pilihan mesin yakni 1TR-FE 2000cc bensin dan 2GD-FTV 2400cc diesel Turbocharger VNT. Kemudian pada tahun 2017, hadir varian Venturer yang seperti varian Q dengan aksen hitam. Tidak lama, varian Q pun hilang dari situs Toyota. Tahun 2020, Innova Reborn ini mendapat perubahan desain grill depan.
Kemudian, pada tahun 2022 lahir Innova Zenix Hybrid dengan platform TNGA. Innova pun menjadi penggerak roda depan yang sebelumnya selalu penggerak roda belakang. Banyak yang ragu apakah Zenix bisa selaris Reborn dan pendahulunya, ternyata tetap laris. Innova Zenix hadir dalam tiga varian yakni G, V dan Q.
Varian G bensin dijual Rp430,4 Juta dan G Hybrid Rp477,6 Juta. Untuk varian V bensin dijual Rp476,2 Juta dan V Hybrid Rp541,75 Juta. Ada juga V Hybrid dengan bodikit Modellista yang dijual Rp551,6 Juta. Varian tertinggi yakni Q Hybrid TSS dijual Rp620,75 Juta dan jika dengan bodikit Modellista menjadi Rp630,6 Juta. Kemudian jika ingin Premium Color yakni Platinum White Pearl, harus menambah Rp3 Juta.
5. Toyota Avanza

Siapa tidak tahu mobil Toyota Avanza dan kembarannya Daihatsu Xenia? Mobil ini selalu menjadi pilihan pertama ketika ingin membeli mobil berkapasitas 7 penumpang namun terjangkau. Uniknya, meskipun Daihatsu Xenia lebih murah, tetap saja Avanza yang lebih laris. Bisa jadi, orang lebih percaya Toyota daripada Daihatsu.
Avanza pertama kali diperkenalkan tahun 2003 dengan mesin K3-DE 1300cc dan ada dua varian yakni E dan G. Tahun 2004, hadir Avanza tipe S dengan transmisi otomatis dengan kode mesin K3-VE dan fitur ABS untuk semua varian. Tahun 2006 ada facelift yang meliputi grill, bumper depan, lampu belakang dan warna interior.
Di kesempatan ini, varian E dan G mesinnya menjadi K3-VE yang sudah berteknologi VVT-i. Di tahun yang sama, Toyota meluncurkan Avanza S 1.5 yang bermesin 1500cc dengan fitur yang khusus untuk varian ini yakni pelek alloy 15" dan sensor parkir. Tahun 2008, Toyota memberikan facelift untuk eksteriornya. Transmisi otomatis pun hadir di varian G pada 2009 dan varian E pada 2010.
Tahun 2011, Toyota meluncurkan generasi terbaru dari Avanza dan hadir dalam varian 1.3E, 1.3G, 1.5G dan Avanza Veloz. Tahun 2015, dengan embel-embel Grand New, Avanza dan Veloz pun dipisah. Avanza punya tampang lebih elegan sedangkan Veloz lebih sporty. Tahun 2019, Toyota menyegarkan Avanza dari segi fitur dan desain karena terus diganggu oleh Mitsubishi Xpander.
Tahun 2021, Veloz GR Limited diluncurkan sebagai perayaan anniversary ke - 50. Tahun 2021 akhir, Toyota meluncurkan All New Avanza dan All New Veloz yang sudah menjadi penggerak roda depan. Hadir dengan desain yang kekinian, fitur yang lebih banyak serta fitur keselamatan aktif yakni Toyota Safety Sense.
Meskipun sempat diragukan karena menjadi penggerak depan, nyatanya Avanza tetap kuat sebagai mobil LMPV terlaris. Untuk harganya varian 1.3E M/T dijual Rp239,7 Juta dan 1.3E CVT dijual Rp254,2 Juta. Kemudian varian G M/T dijual Rp262 Juta dan G CVT dijual Rp276,7 Juta. Kemudian ada Veloz M/T yang dijual Rp292,9 Juta dan Veloz CVT dijual Rp308,7 Juta. Ada juga varian Q CVT seharga Rp318 Juta dan Q CVT TSS seharga Rp340,4 Juta.
Kelima mobil tersebut bisa terus laris selama produknya dijual di Indonesia. Kebanyakan orang membelinya karena sudah percaya dengan kualitas dan pelayanan after sales merek tersebut. Membangun kepercayaan bukan sesuatu yang mudah dalam dunia bisnis.