Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Supercar Italia vs Jepang, Mana Mobil Impianmu?

Ferrari (pexels/Denys Gromov)

Italia dan Jepang sama-sama negara produsen otomotif dunia. Italia dikenal dengan mobil-mobil super mereka, seperti Ferrari dan Lamborghini. Sementara Jepang dikenal dengan mobil-mobil harian mereka yang tahan banting.

Selain itu, pabrikan Jepang juga memproduksi supercar yang gak kalah dengan Ferrari dan Lamborghini. Nah, berikut beberapa perbedaan mencolok antara supercar buatan pabrikan Italia dengan pabrikan Jepang seperti dikutip dari beberapa sumber.

1. Desain supercar Italia fokus pada estetika, supercar Jepang pada fungsi

Lexus LFA (Pexels/S. von Hoerst)

Supercar Italia seperti Ferrari, Lamborghini, dan Maserati sangat terkenal karena desain mereka yang elegan, agresif, dan artistik. Mobil-mobil Italia sering menonjolkan garis-garis tubuh yang lebih mengalir dan proporsi yang lebih dramatis. Desain mobil Italia lebih menekankan pada keindahan visual dan kesan emosional. Estetika menjadi faktor penting dalam membuat mobil Italia begitu ikonik, menggabungkan seni dan otomotif dalam satu paket.

Sementara itu supercar Jepang, seperti Nissan GT-R, Toyota Supra, dan Honda NSX, lebih fokus pada desain yang fungsional dan aerodinamis. Walaupun mereka tetap memiliki desain yang menarik, estetika supercar Jepang lebih sederhana dan lebih berorientasi pada performa. Supercar Jepang dikenal karena memberikan kesan teknologi canggih dan agresif, dengan desain yang lebih fokus pada efisiensi dan fungsionalitas.

2. Supercar Italia fokus pada performa, supercar Jepang pada teknologi

Toyota Supra (Pexels/Garvin St. Villier)

Supercar Italia dirancang untuk menawarkan pengalaman berkendara yang memuaskan secara emosional. Ferrari dan Lamborghini, misalnya, sering mengutamakan performa murni, suara mesin, dan sensasi berkendara yang mengesankan. Mereka dirancang untuk menjadi “mobil impian” yang memberikan kepuasan estetik dan emosional bagi pengemudi. Selain itu, pengembangan mobil Italia sering kali lebih berorientasi pada keunikan dan eksklusivitas, dengan produksi terbatas.

Adapun pabrikan Jepang lebih pragmatis. Pembuat mobil Jepang lebih fokus pada teknologi canggih dan presisi. Supercar Jepang mengutamakan kestabilan, keandalan, dan kemampuan untuk terus berkembang dengan modifikasi dan perawatan yang relatif lebih mudah. Meskipun performa tetap menjadi prioritas, banyak supercar Jepang yang juga dirancang untuk digunakan sehari-hari dengan kenyamanan yang lebih baik dan biaya pemeliharaan yang lebih rendah dibandingkan mobil Italia.

3. Supercar Italia menggunakan mesin besar, supercar Jepang fokus pada efisiensi

Lamborghini (Pexels/Garvin St. Villier)

Supercar Italia sering kali dibekali mesin berkapasitas besar, dengan banyak mobil menggunakan mesin V8 atau V12 yang mampu menghasilkan suara khas dan performa tinggi. Mesin-mesin ini dirancang untuk memberikan akselerasi luar biasa dan kekuatan maksimal di kecepatan tinggi. Teknologi aerodinamika dan suspensi pada supercar Italia biasanya sangat maju, tetapi mobil Italia lebih menekankan pada sensasi berkendara dan “karakter” mesin.

Sementara itu supercar Jepang lebih berfokus pada teknologi dan efisiensi. Banyak supercar Jepang menggunakan mesin yang lebih kecil tetapi lebih efisien, dengan sistem turbocharged atau teknologi hybrid. Nissan GT-R, misalnya, menggunakan mesin V6 twin-turbo yang lebih kecil dibandingkan mesin V8 atau V12 yang umum di supercar Italia, tetapi dengan teknologi penggerak all-wheel-drive dan kontrol traksi yang sangat canggih, GT-R dapat menawarkan performa luar biasa dalam segala kondisi.

4. Harga supercar Italia biasanya lebih mahal

Honda NSX (Pexels/ Erik Mclean)

Supercar Italia cenderung lebih eksklusif dan mahal. Mobil-mobil seperti Ferrari dan Lamborghini sering diproduksi dalam jumlah terbatas, dengan harga yang sangat tinggi. Mobil-mobil ini lebih menekankan pada status sosial dan menjadi simbol kemewahan. Pembeli mobil Italia sering kali harus mendaftar dalam daftar tunggu untuk mendapatkan unit baru.

Sementara supercar Jepang umumnya lebih terjangkau dan tersedia dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan supercar Italia. Meskipun mobil seperti Nissan GT-R dan Toyota Supra tetap memiliki harga premium, mereka tidak se-eksklusif atau se-mahal mobil Italia. Selain itu, biaya perawatan dan pengoperasian mobil Jepang biasanya lebih rendah, menjadikannya lebih praktis untuk penggemar yang menginginkan mobil performa tinggi tanpa biaya yang berlebihan.

5. Italia fokus pada emosi dan keindahan, Jepang lebih pragmatis

Mazda RX7 (Pexels/Supreet)

Pengalaman berkendara dengan supercar Italia lebih berfokus pada emosi dan keindahan. Ferrari dan Lamborghini memberikan sensasi akselerasi yang sangat halus dan suara mesin yang mendalam. Pembalap atau pengemudi akan merasakan “kepribadian” mobil dalam setiap putaran setir dan pergantian gigi. Ini adalah mobil yang memberikan pengalaman yang menyenangkan dan penuh gairah.

Di sisi lain, supercar Jepang menawarkan pengalaman berkendara yang lebih teknis dan terfokus pada kontrol dan presisi. Mobil seperti Nissan GT-R menawarkan pengendalian yang sangat presisi dengan penggerak all-wheel-drive dan sistem traksi canggih, menjadikannya lebih stabil pada kecepatan tinggi dan di berbagai kondisi jalan. Meskipun tidak memiliki suara mesin yang sekaya mobil Italia, supercar Jepang memberikan pengalaman yang lebih rasional dan kontrol yang sangat baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us