Arti Huruf E di Panel BBM, Bukan Berarti Empty!

Kalau kamu termasuk pengendara mobil atau motor, pasti pernah melihat huruf E di panel indikator bahan bakar. Banyak orang mengira E itu berarti “empty” atau kosong, yang artinya bensin habis dan kendaraan bisa mogok kapan saja. Tapi ternyata, anggapan itu tidak sepenuhnya tepat. Huruf E punya makna yang sedikit berbeda dan justru penting untuk dipahami oleh pengendara, agar tidak panik saat jarum atau indikator digital menyentuh titik tersebut.
Menurut informasi dari berbagai sumber otomotif termasuk TotalEnergies dan Toyota, huruf E sebenarnya merupakan kependekan dari “emergency” atau kondisi darurat. Jadi bukan berarti tangki benar-benar kosong, melainkan kendaraan sudah berada di batas kritis dan pengendara harus segera mencari SPBU. Menariknya, dalam kondisi ini biasanya ikon pompa bensin juga ikut menyala sebagai tanda peringatan visual tambahan agar kamu tidak menunda lagi untuk mengisi bahan bakar.
1. Masih bisa jalan meski menyentuh E

Meski terlihat mengkhawatirkan, kabar baiknya adalah kendaraan belum benar-benar kehabisan bahan bakar saat indikator berada di titik E. Biasanya, tangki masih menyimpan sekitar 10% dari total kapasitas bahan bakar sebagai cadangan darurat. Misalnya, kalau kapasitas tangki mobilmu 50 liter, maka saat jarum menyentuh E, masih ada sekitar 5 liter bensin yang bisa digunakan.
Jumlah itu mungkin terdengar kecil, tapi sebenarnya masih cukup untuk menempuh jarak puluhan kilometer. Kalau rata-rata konsumsi bahan bakarmu sekitar 12 km/liter, maka kamu masih bisa menempuh sekitar 60 km, cukup untuk mencari SPBU terdekat tanpa panik. Tapi tentu saja, jarak tempuh ini bisa berbeda tergantung kondisi jalan, kecepatan berkendara, dan efisiensi mesin.
Penting untuk diingat bahwa mengandalkan cadangan ini terus-menerus bukan kebiasaan yang baik. Selain berisiko membuatmu kehabisan bensin di jalan, sering membiarkan tangki terlalu kosong juga bisa berdampak pada kesehatan pompa bensin, karena sisa kotoran di dasar tangki bisa ikut tersedot ke sistem bahan bakar.
2. Risiko mengabaikan tanda "E"

Mengabaikan peringatan indikator bahan bakar bisa membawa konsekuensi yang lebih dari sekadar mogok di jalan. Jika tangki dibiarkan kosong terlalu sering, pompa bahan bakar bisa lebih cepat rusak, karena pompa bekerja tanpa pendinginan dari bahan bakar itu sendiri. Apalagi jika kondisi jalan sedang macet atau tanjakan, mesin bisa lebih cepat kehabisan tenaga, dan kendaraan bisa mati mendadak.
Bukan cuma itu, berkendara sambil was-was karena takut kehabisan bensin bisa mengganggu konsentrasi. Fokus pengemudi akan terpecah antara mencari SPBU dan memperhatikan jalan, yang tentu bisa berbahaya terutama di jalur cepat atau luar kota.
3. Isi ulang sebelum darurat

Karena E berarti emergency, maka sangat disarankan untuk tidak menunggu sampai jarum menyentuh E baru mengisi bensin. Idealnya, kamu mulai mencari SPBU saat jarum indikator berada di antara seperempat hingga seperdelapan dari posisi penuh. Ini adalah langkah aman untuk menghindari risiko kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan, apalagi jika kamu berada di area yang jarang ada SPBU.
Di era kendaraan modern saat ini, indikator bahan bakar sudah makin canggih, termasuk adanya panel digital yang lebih akurat dan peringatan visual yang jelas. Tapi tetap saja, memahami makna dari huruf-huruf di panel indikator sangat penting agar kamu bisa membuat keputusan yang tepat saat berkendara.
Jadi, mulai sekarang, ingat bahwa huruf E bukan berarti “kosong total”, tapi sinyal bahwa kamu sudah memasuki batas kritis bahan bakar. Sebaiknya jangan tunggu sampai lampu peringatan menyala. Lebih baik isi lebih awal dan berkendara dengan tenang, daripada harus dorong motor atau panggil bantuan darurat di jalan raya.