Cara Kerja Relay dan Fungsinya pada Kendaraan

Relay merupakan salah satu komponen penting dalam dunia elektronika. Bagian ini berfungsi sebagai saklar otomatis untuk mengontrol sirkuit listrik. Komponen ini juga dikenal dengan nama electromechanical.
Prinsip dan cara kerja relay didasarkan pada fenomena elektromagnetik yang terjadi saat kumparan elektromagnetik dalam relay dialiri arus listrik. Agar lebih jelas, langsung simak cara kerja relay dan fungsi melalui artikel dari IDN Times berikut ini, ya.
1. Bagaimana cara kerja relay?

Nah, relay bekerja ketika arus listrik dialirkan melalui kumparan elektromagnetik yang mengandung logam feromagnetis. Dengan begitu, medan magnet sementara akan terbentuk. Medan magnet ini memiliki kemampuan untuk menarik tuas armature, yaitu komponen mekanis dalam relay yang bertugas mengubah posisi kontak switch atau saklar.
Pada kondisi awal, relay mungkin berada dalam posisi normally close (NC) di mana kontak saklar dalam keadaan tertutup. Namun, saat medan magnet terbentuk akibat aliran listrik dalam kumparan, armature akan ditarik dan menyebabkan posisi kontak switch berubah menjadi normally open (NO), yaitu kontak saklar terbuka.
Proses tersebut akan terus berlanjut selama kumparan elektromagnetik tetap dialiri listrik, ya. Salah satu contoh sederhana penerapan relay dalam sistem lampu otomatis 220 VAC yang dikendalikan oleh rangkaian sensor cahaya dengan tegangan hanya 6 Volt DC.
Dalam aplikasi ini, relay berfungsi mengaktifkan atau mematikan lampu berdasarkan kondisi cahaya yang terdeteksi oleh sensor. Dengan cara kerja yang sederhana tetapi efektif, relay menjadi komponen penting dalam berbagai aplikasi elektronik, baik untuk kontrol daya besar maupun dalam sistem otomatisasi lainnya.
2. Fungsi dan jenis relay yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari

Relay adalah komponen penting dalam sistem kelistrikan. Komponen ini berfungsi sebagai saklar elektronik yang mengatur aliran listrik pada berbagai perangkat. Terdapat beberapa jenis relay yang umum digunakan, yaitu relay berkaki empat, relay berkaki lima, dan relay 87A.
Berbagai jenis relay telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dalam aplikasi yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis relay beserta fungsi dan karakteristiknya.
Relay berkaki empat
Relay berkaki empat adalah tipe relay yang memiliki empat terminal atau kaki. Tiga dari empat terminal ini berfungsi sebagai terminal positif, sedangkan satu terminal lainnya sebagai terminal negatif. Relay ini biasanya digunakan dalam aplikasi sederhana di mana hanya diperlukan satu jalur untuk menghubungkan perangkat ke sumber listrik.Relay berkaki lima
Relay berkaki lima memiliki dua terminal tambahan yang ditandai dengan kode 87. Relay ini dirancang untuk mengendalikan dua perangkat sekaligus dengan satu relay.Perangkat ini sangat berguna dalam situasi di mana dua perangkat perlu diaktifkan secara bersamaan tetapi dengan jalur listrik yang terpisah. Contoh penerapan relay berkaki lima adalah pada klakson keong ganda, di mana setiap klakson terhubung ke terminal 87 yang berbeda.
Relay 87A
Relay jenis 87A memiliki fungsi yang unik dibandingkan dengan relay berkaki tiga atau empat. Relay ini bekerja dengan prinsip yang berlawanan, di mana relay akan nonaktif atau mati ketika menerima aliran listrik dari saklar on-off.Sebaliknya, relay akan aktif ketika tidak ada aliran listrik. Relay 87A sering digunakan dalam sistem keamanan atau sistem darurat, di mana perangkat harus tetap aktif ketika daya utama hilang dan mati ketika daya kembali.
Demikian penjelasan terkait cara kerja relay, fungsi, dan jenisnya. Dengan memahami cara kerja dan fungsi masing-masing relay, kamu bisa memilih relay yang tepat untuk diaplikasikan pada kendaraanmu, ya.
Penulis: Muhammad Raffash Putra Wibiksana