4 Ciri Mobil Terkena Water Hammer, Segera Cek!

- Water hammer bisa terjadi jika mobil menerobos banjir, menyebabkan kerusakan mekanis parah pada mesin.
- Ciri mobil terkena water hammer: mesin mati setelah genangan air, suara kasar/mendengung, dan asap putih dari knalpot.
- Pemilik kendaraan harus segera memeriksa kondisi mesin jika mobil menunjukkan gejala water hammer untuk menghindari kerusakan fatal.
Water hammer merupakan kondisi serius yang bisa terjadi pada saat air masuk ke sistem ruang bakar mesin dan menimbulkan kerusakan mekanis yang cukup parah. Kondisi ini memang pada umumnya dialami kendaraan yang nekat menerobos genangan atau banjir, yaitu air bisa saja tersedot melalui saluran udara dan kemudian masuk ke ruang pembakaran.
Pada saat air masuk ke dalam ruang pembakaran, maka proses pembakaran tersebut akan rentan terganggu karena air tidak bisa dikompresi seperti halnya udara. Hal ini akan memicu tekanan tinggi yang justru dapat menimbulkan bengkok pada piston, connecting rod jadi patah, bahkan mesin jebol. Oleh sebab itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk mengetahui beberapa tanda awal berikut ini yang menunjukkan bahwa mobilmu terkena water hammer, sehingga harus segera dicek.
1. Mesin mendadak mati setelah menerobos genangan

Salah satu ciri utama mobil yang terkena water hammer adalah mesin yang mendadak mati sesaat setelah melewati genangan air yang cukup dalam. Mesin yang mati sebetulnya bukan hanya sekadar mogok biasa, melainkan diakibatkan karena masuknya air ke bagian ruang bakar yang secara otomatis menghentikan proses pembakaran secara mendadak.
Jika mesin langsung mati setelah melewati banjir dan kemudian tidak bisa dihidupkan kembali, maka jangan sampai memaksakan untuk distarter. Memaksakan menyalakan mesin dalam kondisi seperti ini justru hanya akan memperparah kerusakan internal yang mungkin sudah terjadi akibat adanya tekanan berlebih di bagian sistem ruang bakar.
2. Suara mesin terdengar aneh atau kasar

Jika mesin masih dalam kondisi menyala, namun terdengar suara yang tidak biasa seperti kasar, berisik, atau mendengung, maka itu bisa menjadi pertanda adanya komponen yang rusak akibat water hammer. Suara ini memang biasanya timbul dikarenakan piston atau connecting rod yang sudah mengalami deformasi atau pun kerusakan secara struktural.
Suara tidak wajar memang semestinya menjadi peringatan serius bagi pengemudi untuk segera mematikan mesin dan juga memeriksakannya ke bengkel, sehingga tidak sampai memaksakan untuk menerobos banjir. Mengabaikan suara tersebut dapat menimbulkan kerusakan yang jauh lebih fatal dan biaya perbaikan yang lebih besar.
3. Asap putih berlebihan keluar dari knalpot

Asa putih pekat yang keluar dari knalpot sebetulnya bisa menjadi indikasi bahwa ada air yang terbakar di bagian ruang pembakaran. Hal ini tentu bukanlah sesuatu yang normal, sebab biasanya asap putih menandakan adanya cairan asing, seperti coolant atau air yang ikut terbakar bersama dengan bahan bakar di bagian sistem mesin.
Jika kondisi ini terjadi setelah mobil menerobos banjir, maka besar kemungkinan mobil mengalami water hammer. Asap putih tersebut menunjukkan proses pembakaran tidak berlangsung dengan sempurna akibat adanya air, sehingga bisa menimbulkan kerusakan jangka panjang pada bagian mesin mobil.
4. Mesin sulit dinyalakan atau tidak bisa distarter

Ciri lain yang sering terjadi adalah mesin yang menjadi sangat sulit dinyalakan atau bahkan tidak bisa lagi distarter. Hal ini dapat terjadi karena air masuk mengisi ruang bakar, sehingga piston pun tidak bisa bergerak dengan bebas untuk melakukan adanya langkah kompresi, sehingga inilah yang dapat menimbulkan masalah.
Pada saat mobil tidak bisa distarter setelah melewati banjir, maka semestinya harus segera memeriksakan kondisi ruang bakar dan juga sistem pengapian. Mencoba menyalakan mesin secara paksa dalam kondisi ini hanya akan memperbesar potensi kerusakan, terutama pada bagian piston dan juga connecting rod.
Water hammer bukanlah masalah sepele yang dapat diabaikan, sebab kerusakan yang ditimbulkan bisa berakibat fatal untuk mesin kendaraan. Setidaknya dengan mengenali gejala awal, maka kamu pun bisa mengambil langkah yang cepat dan tepat. Penanganan yang segera dapat menghindari potensi kerusakan lebih lanjut dan biaya perbaikan yang lebih besar!