Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kotoran Burung Bisa Mengikis Lapisan Cat Mobil

ilustrasi cat mobil yang baret (pexels.com/Tahir Osman)
ilustrasi cat mobil yang baret (pexels.com/Tahir Osman)

Mobil yang parkir di bawah pohon memang terasa teduh dan aman dari panas, tapi ada satu bahaya yang sering tidak disadari pemilik kendaraan: kotoran burung. Meski terlihat sepele, cairan dan sisa pencernaan burung yang menempel di bodi mobil ternyata bisa memberikan efek merusak pada lapisan cat, bahkan dalam waktu yang cukup singkat.

Banyak pemilik mobil baru menyadari masalah ini setelah menemukan noda putih atau permukaan cat yang tampak kasar dan kusam di tempat bekas kotoran. Kondisi ini bukan hanya mengganggu penampilan, tapi juga bisa menurunkan nilai estetika dan harga jual mobil. Jadi, apa sebenarnya yang membuat kotoran burung begitu berbahaya bagi cat kendaraan?

1. Kandungan asam tinggi di dalam kotoran burung

ilustrasi cat mobil yang mengkilap (pexels.com/Erik Mclean)
ilustrasi cat mobil yang mengkilap (pexels.com/Erik Mclean)

Alasan utama kenapa kotoran burung bisa merusak cat mobil adalah kandungan asam urat yang sangat tinggi. Burung tidak memiliki sistem pencernaan seperti mamalia, sehingga limbah sisa makanannya keluar dalam bentuk campuran padat dan cair sekaligus. Campuran ini mengandung asam urat (uric acid) dengan kadar pH sekitar 3 hingga 4 — tingkat keasaman yang cukup kuat untuk mengikis lapisan pelindung cat.

Ketika kotoran ini menempel di permukaan mobil, asam urat mulai bereaksi dengan lapisan clear coat (pelindung transparan di atas cat). Dalam hitungan jam, lapisan ini mulai melunak dan kehilangan kilapnya. Jika dibiarkan lebih lama, reaksi kimia tersebut bisa membuat cat di bawahnya ikut terangkat, meninggalkan bekas noda permanen berbentuk kasar atau cekung.

2. Efek panas matahari mempercepat kerusakan

Mobil tua di pojok Kota Shiraz yang ada di Iran (unsplash.com/Foroozan Faraji)
Mobil tua di pojok Kota Shiraz yang ada di Iran (unsplash.com/Foroozan Faraji)

Bahaya kotoran burung semakin besar ketika mobil terkena sinar matahari langsung. Panas yang tinggi membuat cairan dalam kotoran menguap cepat, sehingga kandungan asamnya mengkristal dan menempel lebih kuat pada permukaan cat. Proses ini mempercepat terjadinya reaksi kimia antara asam urat dan lapisan pelindung cat, menyebabkan noda semakin sulit dibersihkan.

Ketika mobil dibiarkan terpapar panas berjam-jam, permukaan cat yang lunak akan “terbakar” bersama bekas kotoran tersebut. Akibatnya, setelah kotoran dibersihkan, akan muncul bayangan noda berbentuk siluet putih atau abu-abu yang tidak bisa hilang hanya dengan dicuci biasa. Untuk memperbaikinya, biasanya dibutuhkan proses polishing atau bahkan repaint di bengkel perawatan bodi.

3. Cara mencegah dan membersihkan kotoran burung dengan aman

ilustrasi mobil tua (unsplash.com/Jakob Owens)
ilustrasi mobil tua (unsplash.com/Jakob Owens)

Mencegah tentu lebih mudah daripada memperbaiki. Jika memungkinkan, hindari parkir di bawah pohon yang sering menjadi tempat hinggap burung. Namun, kalau mobil sudah terlanjur terkena kotoran, segeralah bersihkan sebelum mengering. Gunakan air bersih dan kain mikrofiber lembut, lalu tekan perlahan tanpa digosok keras agar tidak menimbulkan baret pada permukaan cat.

Jika kotoran sudah mengering, basahi terlebih dahulu dengan air hangat atau semprot cairan quick detailer untuk melunakkan keraknya. Setelah bersih, aplikasikan wax atau coating pelindung cat secara rutin untuk memberikan lapisan tambahan yang tahan terhadap zat asam. Dengan perawatan sederhana ini, mobil akan tetap tampak mengilap dan terlindung dari serangan kecil yang kadang datang dari langit.

So, kotoran burung mungkin terlihat sepele, tapi efeknya terhadap cat mobil bisa sangat merugikan. Kandungan asam urat tinggi mampu mengikis lapisan pelindung cat, apalagi jika terkena panas matahari. Karena itu, biasakan segera membersihkan setiap noda yang menempel dan rawat permukaan cat dengan lapisan pelindung tambahan. Sedikit perhatian rutin bisa mencegah kerusakan besar yang menguras kantong di kemudian hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Apakah Motor Jarang Dipakai Perlu Diservis?

18 Okt 2025, 06:05 WIBAutomotive