Kenapa Mobil Jarang Digunakan Justru Gampang Rusak?

Percaya gak sih kalau mobil yang jarang digunakan justru lebih rentan mengalami kerusakan dibandingkan mobil yang digunakan setiap hari? Percaya atau tidak, itulah yang terjadi. Sebab mobil dengan berbagai komponennya diciptakan untuk bergerak. Sehingga ketika mobil jarang digunakan, mobil itu berarti menyalahi kodratnya.
Tak mengherankan kalau berbagai masalah justru sering muncul ketika mobil jarang digunakan. Nah, berikut beberapa penjelasan logis mengapa mobil yang jarang digunakan justru lebih mudah rusak.
1. Aki cepat soak

Aki adalah salah satu komponen yang paling sering bermasalah pada mobil yang jarang digunakan. Aki memerlukan aliran listrik yang teratur untuk menjaga daya tahannya. Ketika mobil tidak digunakan, aki tidak memiliki kesempatan untuk mengisi daya ulang melalui alternator.
Akibatnya, daya aki perlahan-lahan habis dan menjadi soak. Jika kondisi ini terus dibiarkan, aki bisa kehilangan kemampuan untuk menyimpan daya, sehingga mobil tidak bisa dinyalakan.
2. Oli dan pelumas mengendap

Mesin mobil membutuhkan pelumasan yang baik untuk mengurangi gesekan antar komponen. Namun, jika mobil jarang digunakan, oli di dalam mesin dapat mengendap dan kehilangan viskositasnya.
Ketika mesin akhirnya dinyalakan, pelumas tidak langsung menjangkau seluruh bagian mesin, sehingga meningkatkan risiko keausan. Selain itu, oli yang tidak digunakan dalam waktu lama juga bisa terkontaminasi dan kehilangan kemampuan pelumasannya.
3. Ban mengalami deformasi

Ban yang terlalu lama diam di satu posisi dapat mengalami deformasi atau flat spot. Ini terjadi karena berat kendaraan terus-menerus menekan bagian ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan.
Deformasi ini membuat ban kehilangan bentuk aslinya, sehingga menurunkan kenyamanan dan keamanan berkendara. Selain itu, tekanan udara dalam ban juga bisa perlahan menurun jika mobil tidak digunakan.
4. Komponen karet cepat getas

Komponen berbahan karet, seperti seal, selang, dan wiper, cenderung lebih cepat mengeras dan retak jika mobil jarang digunakan. Hal ini disebabkan oleh perubahan suhu dan kurangnya pelumasan akibat mobil yang tidak bergerak. Retaknya komponen karet ini dapat menyebabkan kebocoran cairan atau kerusakan pada sistem penting, seperti sistem pendingin atau rem.
5. Karat dan korosi

Karat adalah musuh utama mobil yang tidak digunakan secara rutin. Ketika mobil dibiarkan terlalu lama dalam kondisi lembap atau di luar ruangan tanpa perlindungan, karat dapat dengan cepat muncul pada bagian bodi, sasis, dan komponen logam lainnya. Karat tidak hanya memengaruhi tampilan mobil, tetapi juga dapat merusak struktur dan fungsi kendaraan.