Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kesalahan Umum saat Menggunakan Mobil Hybrid, Hindari!

ilustrasi mengendarai mobil modern (freepik.com/pvproductions)
ilustrasi mengendarai mobil modern (freepik.com/pvproductions)
Intinya sih...
  • Mengabaikan servis berkalaBaterai dan motor listrik butuh pengecekan rutin untuk menjaga performa mobil hybrid tetap optimal.
  • Salah memilih bahan bakarMengisi bahan bakar dengan oktan rendah bisa menurunkan efisiensi mesin dan memperpendek umur mobil.
  • Tidak memerhatikan kesehatan bateraiMembiarkan mobil terlalu lama tidak digunakan bisa membuat baterai kehilangan daya secara signifikan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mobil hybrid memang punya banyak keunggulan, mulai dari hemat bahan bakar sampai emisi yang lebih ramah lingkungan. Tapi, semua itu tidak akan maksimal kalau cara penggunaannya keliru. Banyak orang yang sudah punya mobil hybrid, tapi masih memperlakukan mobilnya seperti mobil biasa. Padahal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya performa dan umur mobil tetap terjaga.

Kesalahan-kesalahan kecil yang dilakukan secara terus-menerus bisa berdampak besar dalam jangka panjang. Mulai dari kebiasaan berkendara, pemilihan bahan bakar, sampai perawatan baterai, semuanya punya pengaruh besar. Kalau tidak paham cara yang tepat, mobil bisa cepat kehilangan efisiensinya. Maka dari itu, penting banget untuk tahu apa saja kesalahan umum yang sering terjadi saat menggunakan mobil hybrid.

1. Mengabaikan servis berkala

ilustrasi servis mobil (freepik.com/standret)
ilustrasi servis mobil (freepik.com/standret)

Banyak pemilik mobil hybrid yang merasa mobilnya baik-baik saja, lalu menunda servis berkala. Padahal, sistem hybrid punya komponen khusus yang butuh pengecekan rutin, seperti motor listrik dan baterai. Kalau dibiarkan terlalu lama tanpa perawatan, masalah kecil bisa berkembang jadi kerusakan besar.

Servis berkala juga membantu menjaga efisiensi bahan bakar tetap optimal. Teknisi bisa mendeteksi kerusakan sejak dini sebelum biaya perbaikannya membengkak. Jadi, jangan tunggu ada tanda-tanda parah baru datang ke bengkel.

2. Salah memilih bahan bakar

ilustrasi pompa pengisian bahan bakar (freepik.com/jcomp)
ilustrasi pompa pengisian bahan bakar (freepik.com/jcomp)

Mengisi bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah dari rekomendasi pabrikan adalah kesalahan yang sering terjadi. Dampaknya, mesin jadi tidak bekerja optimal dan malah lebih cepat kotor. Efisiensi bahan bakar pun ikut menurun.

Bahan bakar yang tidak sesuai juga bisa memengaruhi umur mesin. Kalau ingin mobil hybrid awet dan irit, pastikan selalu mengisi di tempat yang terpercaya dengan kualitas bahan bakar yang tepat. Ini investasi kecil yang efeknya besar.

3. Tidak memerhatikan kesehatan baterai

ilustrasi mobil hybrid (nissan.co.id)
ilustrasi mobil hybrid (nissan.co.id)

Baterai adalah komponen vital di mobil hybrid, tapi banyak orang yang menganggapnya tidak perlu perhatian khusus. Membiarkan mobil terlalu lama tidak digunakan bisa membuat baterai kehilangan daya secara signifikan. Akibatnya, kapasitas baterai bisa menurun lebih cepat.

Kalau mobil jarang dipakai, sebaiknya tetap dinyalakan secara rutin. Hal ini membantu menjaga sirkulasi energi dan memastikan sistem listrik tetap aktif. Baterai yang terawat akan membuat performa mobil selalu prima.

4. Mengemudi dengan cara yang terlalu agresif

ilustrasi menyetir mobil di tikungan (freepik.com/azerbaijan_stockers)
ilustrasi menyetir mobil di tikungan (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Mobil hybrid memang bisa diajak ngebut, tapi bukan berarti kamu harus sering-sering memaksakannya. Akselerasi mendadak, pengereman keras, dan kecepatan tinggi yang berlebihan membuat mesin dan baterai bekerja ekstra. Efeknya, umur komponen jadi lebih pendek.

Berkendara dengan halus akan menjaga keseimbangan antara mesin bensin dan motor listrik. Selain bikin mobil lebih awet, cara ini juga menghemat energi. Perjalanan pun terasa lebih nyaman dan santai.

5. Tidak memanfaatkan mode berkendara dengan tepat

ilustrasi mengendarai mobil modern (freepik.com/freepik)
ilustrasi mengendarai mobil modern (freepik.com/freepik)

Beberapa orang selalu memakai mode normal atau sport, padahal mode eco bisa sangat membantu di kondisi tertentu. Mode eco membuat mobil bekerja lebih efisien, terutama di perjalanan santai. Kalau mode ini diabaikan, konsumsi bahan bakar bisa jadi lebih boros.

Gunakan mode sesuai kebutuhan dan kondisi jalan. Saat macet atau di area perkotaan, mode eco adalah pilihan terbaik. Sementara mode sport bisa dipakai saat butuh tenaga ekstra, misalnya di jalan tol.

6. Mengabaikan sistem pendingin baterai dan mesin

ilustrasi komponen pendingin mesin mobil (wuling.id)
ilustrasi komponen pendingin mesin mobil (wuling.id)

Suhu yang terlalu panas bisa membuat baterai hybrid cepat rusak. Sayangnya, banyak orang tidak memeriksa sistem pendingin secara rutin. Kalau radiator atau saluran pendingin kotor, risiko overheat akan meningkat.

Membersihkan filter pendingin dan memastikan air radiator selalu cukup adalah langkah penting. Dengan pendinginan yang optimal, mesin dan baterai akan bekerja dalam suhu ideal. Ini cara sederhana untuk memperpanjang umur mobil.

Menggunakan mobil hybrid memang memberi banyak keuntungan, tapi juga butuh perhatian khusus. Kesalahan kecil yang diabaikan bisa membuat performanya menurun jauh lebih cepat dari seharusnya. Maka dari itu, penting untuk paham cara menggunakannya dengan benar.

Kalau kamu sudah menghindari kesalahan-kesalahan ini, mobil hybrid akan tetap awet, efisien, dan nyaman dipakai bertahun-tahun. Anggap saja ini bukan sekadar kendaraan, tapi partner perjalanan yang layak dirawat. Dengan begitu, setiap perjalanan akan terasa lebih menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us