Lawan Mobil Listrik China, Honda Siap Kucurkan Rp1 Kuadriliun!

Dominasi China di pasar mobil listrik dunia memang tak bisa disangkal. Tahun lalu misalnya, pabrikan listrik China, Build Your Dreams (BYD) sukses mengalahkan penjualan mobil listrik Tesla secara global.
Dominasi pabrikan listrik China juga terasa di Indonesia. Wuling, salah satu produsen mobil listrik China, menguasai pasar mobil Indonesia sepanjang 2024. Mereka meninggalkan pabrikan asal Eropa, Korea Utara, Amerika Serikat, dan Jepang.
Tapi tak akan mudah bagi pabrikan China untuk terus mendominasi pasar mobil, sebab pabrikan Jepang kini mulai serius menggarap mobil listrik.
1. Honda segera meluncurkan tujuh mobil listrik

Honda Motor Co misalnya akan akan investasi Rp1 kuadriliun untuk mengembangkan dan memproduksi kendaraan listrik pada 2030. Salah satu media ternama di Jepang, Kyodo, menyebutkan investasi sebesar Rp1 kuadriliun perlu digelontorkan untuk meningkatkan daya saing Honda melawan Tesla dan BYD di pasar mobil listrik dunia.
Rencananya Honda akan meluncurkan tujuh model kendaraan listrik terbaru mereka secara global pada 2030. Ketujuh model kendaraan listrik tersebut terdiri atas mobil kecil hingga kendaraan sport utilitas besar.
2. Rincian investasi Honda

Investasi sebesar Rp1 kuadriliun yang diguyurkan Honda akan digunakan dalam beberapa termin. Sebanyak Rp 10 triiun yen di antaranya akan digunakan untuk membangun pabrik (6 triliun yen atau Rp615 triliun), memproduksi mobil baru (2 triliun yen atau Rp205 triliun), dan 2 triliun yen sisanya untuk membangun pabrik baterai.
Selain itu Honda juga akan mengurangi produksi biaya baterai di Amerika Utara sebesar 20 persen dibandingkan dengan tingkat saat ini pada tahun 2030. Perusahaan ini juga berencana memangkas biaya produksi kendaraan listrik sebesar 35 persen.
3. Honda bakal menggandeng Nissan

Honda juga mengatakan pihaknya siap menggandeng Nissan untuk mengembangkan mobil listrik. Seperti diketahui, Nissan berencana menginvestasikan 2 triliun yen untuk mengembangkan mobil listrik dan teknologi ramah lingkungan selama lima tahun hingga tahun fiskal 2026.
Kerja sama antara Honda dan Nissan ini akan menjadi ancaman serius bagi pabrikan China. Sebab, bagaimanapun Honda dan Nissan adalah raksasa otomotif dunia. Pengalaman dan teknologi yang dimiliki Nissan dan Honda sangat mungkin juga jauh lebih dewasa ketimbang pabrikan-pabrikan China.