Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi Tidur di Klaten Jadi Sorotan, Begini Aturan Mainnya

ilustrasi polisi tidur (unsplash.com/Makarios Tang)
Intinya sih...
  • Polisi tidur di Klaten menciptakan kesulitan bagi pengendara
  • Bupati Klaten memerintahkan pembongkaran polisi tidur yang tidak sesuai aturan
  • Pemasangan polisi tidur harus mengikuti aturan, jarak dan tinggi maksimal diatur oleh Peraturan Menteri Perhubungan

Baru-baru ini, warga Klaten, Jawa Tengah, dibuat heboh dengan munculnya polisi tidur yang tidak biasa di salah satu jalan utama mereka. Bagaimana tidak, polisi tidur ini bukan hanya satu atau dua, melainkan empat sekaligus, berjejer rapat dan cukup tinggi, sehingga banyak pengendara kesulitan melintas.

Fenomena ini pun langsung jadi sorotan sebelum polisi tidur tersebut akhirnya dibongkar atas perintah Bupati Klaten. Sebenarnya seperti apa aturan main polisi tidur, sih?

1. Empat polisi tidur berjejer bikin pengendara gak nyaman

ilustrasi polisi tidur (pexels.com/H&CO)

Polisi tidur ini terpasang di jalur lambat Jalan Pemuda, tepatnya di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Klaten. Banyak video beredar di media sosial yang memperlihatkan pengendara, terutama pengendara motor dan kendaraan bermuatan berat, harus melambat drastis atau bahkan nyaris jatuh saat melintasinya. Tingginya polisi tidur ditambah jarak yang terlalu rapat membuat jalur tersebut jadi sangat sulit dilewati dengan aman.

Masyarakat yang sehari-hari melewati jalur itu pun ramai-ramai mengeluhkan kondisi ini. Mereka khawatir polisi tidur tersebut justru menjadi sumber kecelakaan, bukannya meningkatkan keselamatan seperti tujuan awalnya. Reaksi warganet pun bermunculan, mulai dari yang heran, jengkel, sampai membuat meme lucu soal polisi tidur raksasa di Klaten.

2. Polisi tidur akhirnya dibongkar

ilustrasi polisi tidur (pexels.com/Justus Menke)

Menanggapi keluhan yang makin ramai, Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, seperti diberitakan, langsung memerintahkan Dinas PUPR Kabupaten Klaten membongkar polisi tidur tersebut pada Minggu, 27 April 2025.

Bupati Hamenang menjelaskan bahwa pemasangan polisi tidur itu bukanlah inisiatif dari pemerintah daerah, melainkan usulan dari warga sekitar yang mungkin memiliki usaha di sepanjang jalur tersebut.

Langkah cepat dari pemerintah ini disambut positif oleh warga. Banyak yang mengapresiasi respon sigap Bupati dalam menanggapi keresahan masyarakat. Ini juga menjadi pengingat bahwa segala perubahan di fasilitas umum harus mengikuti aturan yang berlaku dan mempertimbangkan keselamatan semua pengguna jalan.

3. Aturan main polisi tidur

ilustrasi polisi tidur (common.wikimedia)

Tidak semua orang tahu, tapi sebenarnya pemasangan polisi tidur di jalanan ada aturannya. Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 82 Tahun 2018, disebutkan bahwa jarak antar polisi tidur di jalan lurus harus antara 90 sampai 150 meter. Selain itu, tinggi maksimal polisi tidur tidak boleh lebih dari 15 sentimeter.

Kalau aturan ini dilanggar, bukan hanya membuat perjalanan tidak nyaman, tapi juga membahayakan pengguna jalan. Kejadian di Klaten ini jadi contoh nyata pentingnya mengikuti regulasi dalam membuat fasilitas lalu lintas. Niat baik untuk memperlambat kendaraan malah bisa berubah jadi bumerang kalau dilakukan sembarangan.

Untungnya, masalah ini sudah cepat ditangani. Semoga ke depan, pemasangan fasilitas jalan bisa lebih memperhatikan keselamatan dan kenyamanan semua pihak!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us