Rekomendasi 3 Blind Van Listrik yang Resmi Dijual di Indonesia

- DFSK Gelora E merupakan mobil niaga ringan listrik pertama di Indonesia, hadir dalam bentuk minibus dan blind van dengan baterai 42kWh dan jarak tempuh hingga 300km.
- Wuling Mitra EV diluncurkan per 11 Juli 2025 dengan varian Long Range dan Premium Range, baterai hingga 56,2kWh, jarak tempuh mencapai 400km, serta fitur modern seperti lampu LED dan pintu geser.
- Mitsubishi L100 EV hadir sebagai blind van dengan dimensi paling kecil dan baterai kapasitas 20,1kWh yang mampu menempuh jarak hingga 180km. Harganya sekitar Rp323,3 juta.
Mobil niaga di Indonesia masih didominasi oleh blind van, minibus, dan pick up. Contoh blind van dan minibus yang banyak dibeli adalah Daihatsu Gran Max. Kemudian salah satu pick up yang laris adalah Suzuki Carry. Namun, kedua mobil ini masih berbahan bakar bensin.
Tapi bukan berarti tidak ada mobil niaga yang berbahan bakar listrik. Setidaknya hingga hari ini, ada tiga model mobil blind van yang dijual di Indonesia. Bahkan dua dari ketiga mobil ini juga hadir dalam bentuk minivan, jadi calon pembeli punya pilihan lebih banyak. Apa saja ketiga mobil tersebut?
1. DFSK Gelora E

DFSK Gelora E merupakan mobil niaga ringan listrik pertama di Indonesia. Saat itu pada 15 April 2021, mobil ini meluncur di ajang IIMS Hybrid 2021. DFSK menghadirkan Gelora E dalam bentuk minibus dan juga blind van.
Blind van dan minibusnya punya dimensi, fitur, dan ukuran baterai yang sama. Perbedaannya di jumlah tempat duduk, dimana varian minibus punya 7 tempat duduk dan blind van hanya punya 2 tempat duduk dan di belakang tidak ada kaca jendelanya. Untuk dimensinya, panjangnya 4500mm dengan lebar 1680mm dan tingginya 2000mm.
Mobil pintu geser ini menggunakan baterai berjenis Lithium Iron Phosphate yang berkapasitas 42kWh yang dapat menempuh jarak hingga 300km. Pengecasan 0-100% menggunakan quick charge perlu 2,5 jam dan standard charge perlu 8 jam. Mobil ini sudah dilengkapi head unit 8", AC, ABS, EBD, sensor parkir, kamera mundur, dan central lock. Untuk harganya, varian Minibus dihargai Rp399 juta dan yang Blind Van dihargai Rp350 juta.
2. Wuling Mitra EV

Seolah tidak mau ketinggalan dengan DFSK Gelora E, Wuling juga ikut meramaikan pasar mobil niaga listrik. Per 11 Juli 2025 bertepatan pada tahun ke 8 Wuling di Indonesia, mereka meluncurkan Wuling Mitra EV. Seperti kebiasaan Wuling dalam menjual mobil listrik, mereka menjual varian Long Range dan Premium Range.
Wuling Mitra EV memiliki baterai berkapasitas 41,9kWh di varian Long Range yang dapat mencapai jarak 300km dan 56,2kWh di varian Premium Range yang mencapai jarak 400km. Sistem pengecasannya menggunakan CCS2 yang dapat mengisi 30-80% dalam waktu kurang lebih 30menit.
Dimensinya juga menjadi yang terbesar di antara ketiga mobil niaga listrik. Panjangnya 5010mm dengan lebar 1800mm dan tingginya 1975mm. Wuling Mitra EV juga berpenggerak roda belakang seperti DFSK Gelora E.
Untuk fiturnya, ad lampu depan LED, pintu belakang berjenis pintu geser, pintu bagasi dapat dibuka 270°, ada 2 airbag depan, ABS, EBD, sensor parkir, AC, power window, dan radio dengan USB atau bluetooth. Harga Wuling Mitra EV Blind Van Long Range sekitar Rp299 juta dengan Premium Range dihargai Rp326 juta. Sedangkan Minibus Long Range dihargai Rp317juta dan Premium Range dihargai Rp344 juta.
3. Mitsubishi L100 EV

Mitsubishi L100 EV ini hanya hadir dalam bentuk blind van dan warna putih. Selain dimensinya menjadi yang paling kecil, kapasitas baterainya pun merupakan yang terkecil di antara ketiga mobil dalam daftar ini. Soal harga, Mitsubishi membanderol mobil ini sekitar Rp323,3 juta.
Mitsubishi L100 EV punya panjang 3395mm dengan lebar 1475mm dan tinggi 1915mm. Baterainya berkapasitas 20,1kWh dengan jarak tempuh mencapai 180km. Waktu pengisian dengan DC Charging hanya perlu 42 menit untuk mengisi hingga 80%. Untuk fiturnya ada Electronic Power Steering, power window, AC, dua buah airbag, ABS, EBD, dan stability control.
Saat ini, memang hanya ketiga mobil blind van ini saja yang sudah bertenaga listrik. Namun tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak pilihan kedepannya, melihat banyaknya peminat mobil listrik di Indonesia. Harga yang lebih mahal juga masih menjadi pertimbangan calon pembeli ketika mencari mobil niaga.