Jakarta, IDN Times - Program relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kendaraan yang digulirkan pemerintah sejak awal Maret lalu membuat pasar otomotif kembali bergeliat.
Sebab kebijakan tersebut membuat harga mobil bermesin di bawah 1500cc yang memiliki kandungan lokal minimal 70 persen turun hingga belasan juta.
Tapi relaksasi PPnBM ternyata tak begitu berdampak pada harga mobil bekas, khususnya pada jenis mobil keluarga atau LMPV.
Seorang pedagang mobil bekas di Cileungsi-Jonggol, Jawa Barat, Julyasman, mengatakan harga LMPV tahun muda second, seperti Mitsubishi Xpander, tak terlalu terpengaruh kebijakan relaksasi PPnBM.
"Mobil tahun muda tidak terlalu terdampak PPnBM karena kondisinya masih gress, masih terlindung garansi juga, dan selisih harganya masih lebih oke," kata Julyasman seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (17/3/2021).
Julyasman mengatakan relaksasi PPnBM lebih berimbas pada mobil keluaran tahun 2019 ke bawah. Namun penurunan harganya tidak signifikan, hanya sekitar 5 persen.
"Jika tahun 2019 ke bawahnya baru ada penyesuaian. Kira-kira turun, tapi kecil turunnya," katanya.
Ia mencontohkan harga Xpander seri pertama tahun 2017 dibanderol sekitar Rp180 jutaan, tahun 2018 sekitar Rp190 jutaan dan tahun 2019 di atas Rp200 juta. Harga mobil bekas sesuai dengan kondisi mobil tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebijakan relaksasi PPnBM membuat harga Mitsubishi Xpander terpangkas mulai Rp13 jutaan sampai Rp18 jutaan selama Maret-Mei 2021.
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sebelumnya menyebutkan penurunan harga jual kembali Xpander berumur satu tahun (tahun perakitan 2019) hanya 14,8 persen.
Sementara Xpander bekas berusia dua atau tiga tahun (tahun perakitan 2018 dan 2017) persentase penurunan harganya sekitar 17.1 persen hingga 20.3 persen.