Terios 7 Wonders Lombok: Mengintip Keunikan Desa Sasak Ende dan Senaru

Lombok, IDN Times - Pulau Lombok tak hanya menawarkan keindahan alam tapi juga budaya dan kekayaan adat istiadat, seperti yang disuguhkan Desa Adat Sasak Ende dan Desa Senaru.
IDN Times bersama Tim Ekspedisi Terios 7 Wonders Lombok sempat mengunjungi kedua desa adat tersebut pada 3 dan 6 Oktober 2023. Dari kedua kedua desa ini kami bisa melihat secara langsung kehidupan sehari-hari waga Suku Sasak.
Suku Sasak adalah suku asli Pulau Lombok. Mereka menggunakan bahasa Sasak dalam keseharian. Mereka tersebar di banyak desa di Pulau Lombok dan sebagian besar beragama Islam.
Apa saja keunikan dua desa adat tersebut?
1. Tradisi unik di Desa Sasak Ende

Salah satu destinasi pada hari pertama Terios 7 Wonders adalah Desa Adat Sasak Ende. Desa ini berlokasi di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Jaraknya dari Kota Mataram sekitar 40 km atau satu jam perjalanan dengan mobil. Jalur menuju ke sana relatif landai dengan kondisi beraspal mulus. Hanya saja suhu dan cuaca di desa cukup panas, terutama pada siang hari.
"Ende artinya perisai atau pelindung. Jadi desa adat ini dimaksudkan untuk melindungi adat dan budaya kami," kata Ama Alvin, warga setempat yang menjadi pemandu kami.
Banyak tradisi warga Desa Adat Sasak Ende yang cukup unik, seperti seni adu ketangkasan bernama Peresean. Adu ketangkasan ini melibatkan dua pria dewasa, masing-masing dibekali tongkat rotan dan perisai atau ende.
Setiap peserta dilarang menyerang bagian bawah tubuh lawan dan satu pertandingan hanya dibatasi tiga ronde. "Mereka yang bertarung juga tidak menggunakan baju," kata Ama Alvin.
Keunikan lain dari Desa Sasak Ende adalah kebiasaan warga setempat yang menggunakan tahi sapi untuk membersihkan lantai rumah. Ama Alvin mengatakan tahi sapi yang digunakan untuk membersihkan lantai rumah adalah tahi sapi yang baru dikeluarkan.
"Tahi yang telah terinjak oleh sapi tidak bisa digunakan," katanya.
Anehnya, meski menggunakan tahi sapi sebagai pembersih lantai rumah, tidak ada bau menyengat dari rumah-rumah adat di Desa Sasak Ende.
Tradisi lainnya yang masih dilestarikan warga Desa Suku Sasak adalah budaya menculik calon pengantin wanita. Tradisi ini juga berlaku di hampir semua Suku Sasak yang tersebar di Pulau Lombok.
"Jadi calon pengantin pria harus menculik kekasihnya sebelum bisa menikah," kata Ama Alvin.
2. Desa Senaru di kaki Gunung Rinjani

Desa adat lain yang kami kunjungi adalah Desa Senaru. Desa ini berlokasi di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Berlokasi di kaki Gunung Rinjani, suhu di desa ini cukup sejuk.
Dari Kota Mataram, jarak menuju Desa Senaru sekitar 80 km atau 2 jam perjalanan dengan mobil. Jalan menuju ke desa ini lumayan berliku-liku dan menanjak. Maklum saja, desa ini berada di ketinggian 700 Mdpl.
Ketua RT 01 Dusun Senaru, Nawasim, mengatakan saat ini ada 24 kepala keluarga yang tinggal di 32 rumah adat di Desa Senaru. Sebagian besar rumah berbentuk kotak berukuran sekitar 5x6 meter persegi.
Rumah-rumah tersebut berjejer rapi di lahan seluas sekitar 2 hektare. Atap semua rumah di desa ini terbuat dari ilalang kering dengan lantai dari tanah atau semen.
"Di desa ini warga menumbuk padi bersama dan kami memiliki lumbung sendiri," kata Nawasim. "Warga sehari-hari di sini berkebun, biasanya berkebun kopi tapi tergantung musimnya.".
Keunikan lain dari Desa Senaru adalah lokasinya yang tidak begitu jauh dari air terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep, hanya sekitar 3 km atau 10 menit naik mobil.
Dua air terjun tersebut indah dan menyegarkan. Apalagi trek menuju ke Sendang Gile dan Tiu Kelep sangat indah dengan pepohonan dan sungai yang mengalir jernih di tepi jalan setapak.
So, kalau kamu ke Desa Senaru, jangan lupa mampir ke Sendang Gile dan Tiu Kelep, ya!
3. Ketangguhan Terios teruji

FYI, kami menjelajahi dan menyambangi tujuh destinasi wisata di Pulau Lombok dengan menggunakan Daihatsu Terios pada 3-7 Oktober 2023. Terios merupakan mobil Sport Utility Vehicle (SUV) 7 seaters andalan Daihatsu di pasar Indonesia.
Mobil ini sejak kehadirannya sudah dikenal tangguh, irit bensin, dan mudah dirawat. Terios dibekali mesin bertipe 2NR-VE 1.500 yang terbukti irit namun tetap bertenaga. Sehingga mobil ini cocok banget buat kamu yang doyan bertualang ke alam bebas namun tak ingin terlalu menguras tabungan.
Selain itu Terios juga dilengkapi dengan Around View Monitor, yaitu kamera mundur yang memberikan visibilitas luas dengan sudut pandang 360 derajat, sehingga pengemudi lebih mudah melihat kondisi sekeliling mobil saat melakukan manuver.
Apalagi Terios juga sudah dilengkapi Anti-Lock Brake System (ABS) dan Electronic Brakeforce Distribution (EBD) pada seluruh varian, serta Vehicle Stability Control (VSC) dan Hill Start Assist (HSA) pada varian tertinggi. Fitur-fitur ini menjadikan petualangamu lebih aman.
Terios tersedia dalam beberapa varian, mulai dari varian X, R, dan R Custom, serta varian aksesoris ADS dengan 6 pilihan warna diantaranya 2 warna baru, yaitu Silver Metallic dan Greenish Gun Metal yang dapat dipilih sesuai selera dan karakter pelanggan. Kamu bisa membawq pulang Terios dengan harga mulai dari Rp238.550.000-Rp305.750.000 (OTR DKI Jakarta).