Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tiga Kekurangan Wuling Cloud EV

Berkendara dengan Cloud EV (IDN Times/Fadhliansyah)

Jakarta, IDN Times - Wuling Cloud EV menjadi salah satu mobil listrik di tanah air yang baru dirilis tahun ini. Secara spesifikasi, Wuling Cloud EV punya jarak tempuh sekitar 460 kilometer dalam sekali pengecasan.

Mobil ini juga menggendong motor listrik tunggal bertenaga maksimum setara 134 dk dan torsi puncak 200 Nm. Dari tampilannya mobil ini juga terbilang unik, sesuai namanya yang berarti 'awan' yang dinamis. Terdapat lampu DRL yang memanjang dari satu sisi ke sisi lainnya.

Buritan Cloud EV juga terlihat manis, terutama berkat adanya lampu rem yang melintang dari satu sisi ke sisi lainnya, selaras dengan DRL di depan. Secara dimensi, mobil ini punya panjang 4.295 mm, lebar 1.850 mm, dengan tinggi 1.652 mm.

1. Kekurangan Cloud EV

Test drive Cloud EV (IDN Times/Fadhliansyah)

Namun di balik berbagai kelebihannya tersebut, Wuling Cloud EV juga punya beberapa kekurangan. Pertama, saat duduk di jok baris kedua, hanya ada satu charger port USB di konsol tengah. Hal ini tentunya cukup merepotkan karena menbuat para penumpang harus bergantian untuk mengecas smartphone lewat kabel.

Pada bagian atas konsol tengahnya sebenarnya terdapat wireless charger yang juga bisa digunakan untuk mengecas, namun saat ini tidak semua smartphone bisa menggunakan fitur wireless charger.

2. Port charger

Kisi-kisi AC di jok baris kedua Cloud EV (IDN Times/Fadhliansyah)

Kekurangan Cloud EV selanjutnya menurut IDN Times ialah penggunaan port charger GB/T yang berbeda dari kebanyakan mobil listrik di Indonesia (CCS2). Memang, saat ini Wuling mulai menyediakan beberapa titik DC charger GB/T untuk pengisian cepat Cloud EV dan BinguoEV, namun jumlahnya masih sangat terbatas.

Lain cerita jika menggunakan port charger model CCS2, yang lebih mudah ditemui di berbagai SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) untuk pengisian dengan arus DC.

3. Pengaturan spion

Layar besar di tengah konsol Wuling Cloud EV (IDN Times/Fadhliansyah)

Terakhir, kekurangan Cloud EV yang IDN Times rasakan ialah pengaturan kaca spion tanpa tombol fisik, mulai dari mengatur arah kaca spion hingga melipat atau membuka spion. Pengaturan kaca spionnya dilakukan lewat head unit di konsol tengah.

Mengatur spion lewat head unit IDN Times rasakan cukup merepotkan dibandingkan menggunakan tombol fisik biasa, karena ada kalanya di jalan harus melipat spion saat berpapasan dengan mobil lain di jalan yang kecil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fadhliansyah
Dwi Agustiar
Fadhliansyah
EditorFadhliansyah
Follow Us