Tips Mencegah Mual Saat Perjalanan Mudik

- Pemilihan tempat duduk dapat mempengaruhi tingkat mabuk perjalanan
- Udara segar dan aromaterapi dapat membantu mengurangi rasa mual di dalam mobil
- Hindari aktivitas seperti membaca buku atau bermain ponsel yang bisa memperburuk motion sickness
Mabuk perjalanan atau motion sickness sering dialami banyak orang saat bepergian naik mobil. Kondisi ini bisa menyebabkan mual, pusing, bahkan muntah, sehingga membuat perjalanan jadi gak nyaman.
Motion sickness terjadi akibat ketidakseimbangan antara sinyal sensorik yang diterima otak dari mata, telinga bagian dalam, dan tubuh. Namun, mabuk perjalanan sebenarnya bisa dicegah atau dikurangi dengan beberapa cara sederhana.
Nah, berikut beberapa cara mencegah rasa mual saat berkendara.
1. Pilih posisi duduk yang tepat

Pemilihan tempat duduk dapat berpengaruh besar terhadap tingkat mabuk perjalanan yang dialami. Jika memungkinkan, duduklah di kursi depan, karena di posisi ini getaran dan guncangan kendaraan lebih minim dibandingkan kursi belakang.
Selain itu, duduk di depan juga memungkinkan kamu untuk melihat jalan di depan, yang membantu otak lebih cepat menyesuaikan sinyal sensorik dari mata dan telinga bagian dalam.
Sebaliknya, duduk di bagian belakang atau menghadap ke samping dapat memperburuk motion sickness. Hal ini karena mata tidak dapat mengikuti arah perjalanan dengan baik, sehingga meningkatkan ketidakseimbangan sensorik yang menyebabkan rasa mual.
2. Jaga ventilasi udara tetap baik

Udara segar dapat membantu mengurangi rasa mual saat berada di dalam mobil. Pastikan ada sirkulasi udara yang baik, baik dengan membuka jendela sesekali atau mengatur AC agar udara tetap bersih dan segar. Hindari berada di dalam mobil yang terlalu pengap, karena udara yang tidak bersirkulasi dengan baik dapat memperparah rasa mual dan pusing.
Selain itu, hindari bau yang menyengat, seperti parfum mobil yang kuat, asap rokok, atau makanan beraroma tajam, karena aroma tertentu dapat memicu rasa mual lebih cepat. Jika perlu, gunakan aromaterapi dengan wewangian yang menyegarkan, seperti peppermint atau lemon, yang dapat membantu mengurangi gejala mabuk perjalanan.
3. Hindari membaca atau bermain ponsel

Banyak orang terbiasa membaca buku, menonton video, atau bermain ponsel saat berada di dalam mobil untuk mengisi waktu selama perjalanan. Namun, aktivitas ini bisa memperburuk motion sickness karena mata tetap fokus pada objek diam, sementara tubuh merasakan pergerakan mobil.
Hal ini menyebabkan otak menerima sinyal yang bertentangan, sehingga memperparah rasa mual dan pusing. Jika kamu rentan terhadap mabuk perjalanan, sebaiknya hindari aktivitas ini dan fokuslah melihat ke luar jendela, terutama ke arah cakrawala atau jalan di depan, agar otak lebih mudah menyesuaikan gerakan kendaraan.
4. Konsumsi makanan yang tepat sebelum bepergian

Apa yang kamu makan sebelum perjalanan juga dapat memengaruhi kemungkinan mengalami mabuk perjalanan. Hindari bepergian dengan perut kosong, karena kondisi ini dapat membuat tubuh lebih lemah dan rentan terhadap motion sickness. Namun, jangan juga makan terlalu banyak sebelum perjalanan, karena perut yang terlalu kenyang dapat meningkatkan tekanan di dalam lambung dan memperburuk rasa mual.
Pilih makanan yang ringan dan mudah dicerna, seperti roti, pisang, atau biskuit tawar, yang dapat membantu menjaga keseimbangan perut. Hindari makanan berlemak, berminyak, atau pedas sebelum bepergian, karena jenis makanan ini lebih sulit dicerna dan bisa memicu rasa mual lebih cepat.
5. Konsumsi obat antimabuk

Jika kamu sering mengalami mabuk perjalanan dan langkah-langkah di atas belum cukup efektif, kamu bisa menggunakan obat anti mabuk perjalanan. Obat seperti dimenhidrinat atau meclizine dapat membantu mengurangi gejala motion sickness dengan cara menenangkan sistem keseimbangan di telinga bagian dalam.
Obat ini sebaiknya dikonsumsi 30-60 menit sebelum perjalanan agar efeknya lebih optimal. Namun, karena beberapa obat anti mabuk dapat menyebabkan rasa kantuk, pastikan untuk tidak mengemudi setelah mengonsumsinya. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan dosis yang sesuai dengan kondisi tubuhmu.