Truk ODOL Sering Terlibat Kecelakaan, Ini Pemicunya

- Rem blong karena muatan berlebih
- Dimensi tidak sesuai membuat truk sulit dikendalikan
- Beban jalan meningkat, pengguna lain ikut terdampak
Truk besar melaju di jalan raya bukanlah pemandangan asing, tapi ketika truk itu kelebihan muatan atau dimensinya diubah semaunya, maka ia berubah menjadi ancaman serius. Inilah yang disebut dengan truk ODOL, singkatan dari Over Dimension Over Load.
Di balik tampangnya yang seperti truk biasa, kendaraan ini menyimpan potensi bahaya yang bisa memicu kecelakaan fatal, baik di jalan tol maupun jalan arteri. Kecelakaan bisa dimulai dari truk yang kehilangan kendali saat menuruni jalan, hingga menabrak kendaraan di depannya karena sistem pengereman tak mampu menahan beban.
1. Rem blong karena muatan berlebih

Penyebab utama kecelakaan yang melibatkan truk ODOL adalah rem blong. Ketika truk membawa muatan melebihi batas, sistem pengeremannya dipaksa bekerja lebih berat dari yang dirancang. Rem bisa cepat panas, kehilangan daya cengkeram, atau bahkan rusak permanen. Pada kondisi jalan menurun, hal ini sangat berisiko. Truk yang gagal mengerem bisa meluncur liar dan menabrak kendaraan lain atau keluar jalur.
Selain rem, komponen penting seperti ban dan suspensi juga ikut terbebani. Ban lebih cepat aus atau bahkan meledak karena tekanan berat yang tidak sesuai. Suspensi rusak menyebabkan truk tidak stabil saat melaju cepat atau saat bermanuver, sehingga meningkatkan kemungkinan kecelakaan tunggal maupun tabrakan beruntun.
2. Dimensi tidak sesuai membuat truk sulit dikendalikan

Bukan hanya soal beban, dimensi truk ODOL juga sering diubah agar bisa membawa lebih banyak barang. Panjang bak ditambah, tinggi ditinggikan, atau lebar truk diperluas. Akibatnya, keseimbangan dan distribusi berat truk menjadi kacau. Truk semacam ini mudah oleng, susah berbelok, dan bisa terguling saat menikung tajam.
Karena dimensi tidak sesuai standar, banyak truk ODOL juga tidak bisa masuk tol atau underpass tertentu, tapi tetap nekat lewat. Ini membuat truk terjebak di jalur sempit atau menabrak infrastruktur seperti jembatan dan tiang lampu. Risiko bertambah jika sopirnya kelelahan atau kurang terlatih.
3. Beban jalan meningkat, pengguna lain ikut terdampak

Truk ODOL juga memperparah kondisi jalan, menyebabkan aspal cepat rusak dan berlubang. Jalanan rusak inilah yang kemudian jadi faktor tak langsung kecelakaan, terutama bagi pengendara motor atau mobil kecil yang tak sempat menghindari lubang besar di tengah kecepatan tinggi. Truk ODOL bisa dibilang sebagai pemicu domino effect—masalahnya satu, tapi akibatnya ke mana-mana.
Lebih parah lagi, truk ODOL sering melaju lambat di jalur cepat atau berhenti mendadak karena tidak kuat menanjak. Ini menyebabkan kemacetan dan frustrasi pengguna jalan lain, yang bisa berujung pada manuver-manuver berbahaya seperti menyalip sembarangan atau ngerem mendadak di belakang truk.
Jadi, truk ODOL bukan hanya melanggar aturan, tapi juga membahayakan nyawa. Demi keselamatan bersama, pengawasan dan penegakan hukum harus tegas, dan masyarakat juga perlu lebih sadar akan bahaya kendaraan yang tampak biasa tapi sesungguhnya mematikan ini.