Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hal Ini yang Bikin Pelek Motor Cepat Rusak

ilustrasi pelek motor (commons.m.wikimedia.org/Brianhe)

Bagi para pengendara motor, pelek merupakan salah satu komponen penting yang menunjang performa dan keselamatan berkendara. Pelek berfungsi untuk menopang ban dan memastikan roda dapat berputar dengan lancar. Namun, tahukah Anda bahwa pelek motor juga rentan mengalami kerusakan?

Kerusakan pelek motor dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi jalan yang tidak rata, tekanan ban yang tidak sesuai, hingga kebiasaan berkendara yang agresif. Pelek yang rusak dapat membahayakan keselamatan pengendara, karena dapat menyebabkan ban bocor, kehilangan kendali, atau bahkan kecelakaan.

Oleh karena itu, penting bagi para pengendara motor untuk mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan pelek motor cepat rusak dan bagaimana cara mencegahnya. Berikut ini, empat hal yang bikin pelek motor cepat rusak. Waspadai, ya!

1. Menghantam lubang atau jalan rusak dengan kecepatan tinggi

ilustrasi berkendara di jalan rusak (maggianolaw.com)

Menghantam lubang atau jalan rusak dengan kecepatan tinggi merupakan penyebab utama kerusakan pelek motor. Benturan keras yang terjadi saat ban menghantam lubang dapat menyebabkan pelek bengkok, retak, bahkan pecah.

Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati saat berkendara di jalanan yang rusak dan mengurangi kecepatan saat mendekati lubang atau gundukan. Jika memungkinkan, usahakan untuk menghindari lubang dan jalan rusak tersebut, ya!

2. Tekanan ban yang tidak sesuai

ilustrasi tekanan ban yang tidak sesuai (motorcycle.com)

Tekanan ban yang tidak sesuai, baik itu terlalu tinggi atau terlalu rendah, dapat mempercepat kerusakan pelek motor. Tekanan ban yang terlalu tinggi dapat membuat ban menjadi lebih kaku dan mudah pecah saat menghantam lubang atau gundukan.

Sedangkan, tekanan ban yang terlalu rendah dapat menyebabkan ban menjadi lebih mudah terlipat dan menjepit pelek saat menikung atau mengerem dengan keras. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa tekanan ban secara berkala dan memastikannya sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan oleh pabrikan ban dan motor.

3. Membawa beban berlebih

ilustrasi membawa beban berlebih (gearscanada.com)

Membawa beban yang terlalu berat di atas motor dapat memberikan tekanan berlebih pada pelek dan membuatnya lebih mudah bengkok atau pecah. Hal ini terutama berlaku untuk motor yang sering digunakan untuk mengangkut barang atau mengantarkan penumpang.

Oleh karena itu, penting untuk membatasi jumlah beban yang dibawa di atas motor dan memastikannya tidak melebihi batas yang dianjurkan oleh pabrikan. Jika terpaksa harus membawa beban yang berat, usahakan untuk mendistribusikannya secara merata dan hindari meletakkannya di satu sisi saja.

4. Gaya berkendara yang agresif

ilustrasi berkendara yang agresif (johnmckown.com)

Gaya berkendara yang agresif, seperti sering melakukan akselerasi dan pengereman mendadak, serta menikung dengan kecepatan tinggi, dapat membahayakan kondisi pelek motor. Kebiasaan ini memberikan tekanan dan beban yang besar pada pelek, sehingga mempercepat keausan dan meningkatkan risiko kerusakan.

Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dan menghindari gaya berkendara yang agresif. Perhatikan batas kecepatan, jaga jarak aman dengan kendaraan lain, dan lakukan manuver dengan halus. Dengan mengemudi secara responsible, kamu dapat menjaga kondisi pelek motor agar tetap awet dan berkendara dengan aman.

Dengan mengetahui dan menghindari empat hal di atas, kamu dapat menjaga pelek motor kamu agar tetap awet dan terhindar dari kerusakan. Pelek yang awet tidak hanya akan membuat motor kamu terlihat lebih menarik, tetapi juga akan meningkatkan performa dan keselamatan berkendara kamu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aditya
EditorAditya
Follow Us