Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Risiko Membeli Motor dengan Kilometer Tinggi

potret speedometer Kawasaki Ninja ZX-25R (kawasaki-motor.co.id)
potret speedometer Kawasaki Ninja ZX-25R (kawasaki-motor.co.id)
Intinya sih...
  • Performa mesin menurun karena penggunaan jangka panjang, mengakibatkan tarikan motor lebih berat dan konsumsi bahan bakar lebih boros.
  • Biaya perawatan lebih tinggi karena komponen penting memerlukan perbaikan atau penggantian setelah digunakan dalam jangka panjang.
  • Risiko kerusakan pada sistem kelistrikan seperti lampu yang sering mati, starter bermasalah, dan indikator panel yang tidak berfungsi dengan baik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membeli motor bekas jadi pilihan karena harganya jauh lebih terjangkau dibandingkan motor baru. Namun, sebelum memutuskan membeli, kamu harus cermat memperhatikan kondisi motor secara menyeluruh, termasuk angka kilometer yang tercatat pada bagian odometer.

Sebab, motor dengan kilometer yang tinggi pada umumnya telah melewati masa pakai yang sudah cukup panjang, sehingga bisa saja menyimpan banyak risiko di dalamnya. Berikut ini merupakan beberapa risiko yang mungkin akan kamu temui apabila membeli motor dengan kilometer tinggi, sehingga perlu diantisipasi.

1. Performa mesin menurun

ilustrasi mesin motor (unsplash.com/Richard R)
ilustrasi mesin motor (unsplash.com/Richard R)

Motor dengan jarak tempuh tinggi pada umumnya sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan performa mesin. Mesin yang sudah sering digunakan dalam jangka panjang tentu saja lebih berpotensi mengalami aus pada komponen penting, seperti bagian klep, piston, hingga ring seher.

Hal ini juga bisa menyebabkan tarikan motor lebih berat pengonsumsian bahan bakar yang lebih boros, sehingga suara mesinnya tidak lagi halus. Akibat dari hal ini akan membuat kenyamanan dalam berkendara pun jadi berkurang dan memerlukan perawatan yang lebih intensif.

2. Biaya perawatan lebih tinggi

ilustrasi servis motor (pexels.com/Mick Haupt)
ilustrasi servis motor (pexels.com/Mick Haupt)

Semakin tinggi kilometer dari sebuah motor, maka semakin besar pula kemungkinan komponen penting memerlukan perbaikan atau penggantian. Komponen seperti kopling, sistem pendingin, hingga suspensi pada umumnya lebih cepat aus setelah motor digunakan dalam jangka panjang.

Kondisi yang satu ini jelas akan membawa dampak secara signifikan terhadap biaya perawatan yang lebih mahal jika dibandingkan motor berkilometer rendah. Jika hal yang satunya tidak dipersiapkan dengan baik, maka kamu jadi harus mengeluarkan biaya tambahan yang hampir setara dengan harga motor itu sendiri.

3. Risiko kerusakan pada sistem kelistrikan

ilustrasi bengkel motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi bengkel motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Motor dengan kilometer tinggi bukan hanya berpotensi mengalami masalah pada mesin, namun juga pada sistem kelistrikan. Beberapa bagian seperti kabel, aki, hingga komponen elektronik lain kerap mengalami penurunan fungsi karena memang usia pemakaian yang ada.

Kerusakan pada sistem kelistrikan bisa menimbulkan masalah serius seperti lampu yang sering mati, starter yang bermasalah, hingga indikator panel yang tidak berfungsi dengan baik. Masalah ini biasanya memerlukan waktu dan biaya tambahan untuk proses perbaikannya.

4. Nilai jual kembali yang lebih rendah

ilustrasi motor (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)
ilustrasi motor (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)

Motor dengan kilometer tinggi pada umumnya lebih sulit dijual kembali karena memang calon pembeli lain tentu akan mempertimbangkan risiko serupa. Bahkan jika motor tersebut telah dirawat dengan baik, maka angka kilometernya tetap menjadi faktor yang dapat mengurangi minat.

Nilai jual motor bekas dengan kilometer tinggi pada umumnya jauh lebih rendah jika dibandingkan motor serupa dengan kilometer yang kecil. Hal ini jelas membuatmu jadi rentan mengalami kerugian besar apabila suatu saat ingin menjualnya kembali.

Membeli motor dengan kilometer tinggi mungkin bisa menjadi pilihan hemat, namun risikonya tidak boleh dianggap remeh. Dari performa hingga perawatan tentunya harus dipertimbangkan agar tidak sampai menimbulkan penyesalan. Dengan pertimbangan yang matang, maka kamu bisa lebih yakin untuk membeli motor tersebut atau pun mencari alternatif lain!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Begini Karakter Biker yang Suka Knalpot Racing yang Bising

15 Okt 2025, 15:05 WIBAutomotive