Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Mengisi Bensin Malam Hari Bisa Bikin Lebih Irit?

ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/Engin Akyurt)
Intinya sih...
  • Asal mula anggapan isi bensin malam hari lebih irit
  • Sistem pengisian bensin di SPBU sebenarnya
  • Pengaruh suhu lingkungan terhadap konsumsi bensin
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada desas-desus yang menyebutkan kalau mengisi bensin pada malam hari akan membuat konsumsi bensin jadi lebih irit . Alasannya karena suhu udara saat malam dianggap lebih dingin sehingga bensin yang masuk ke tangki jadi lebih padat. Akibatnya, jumlah bahan bakar yang didapat jadi lebih banyak dibanding saat siang hari. Keyakinan ini bahkan sudah lama beredar di kalangan pengguna kendaraan. gak sedikit yang sengaja antre di SPBU malam hari demi 'hemat bensin'.

Namun, benarkah anggapan tersebut memiliki dasar ilmiah atau hanya mitos belaka? Pasalnya, pengisian bensin di SPBU menggunakan standar tertentu yang sudah diatur ketat. Artinya, gak serta-merta perbedaan waktu memengaruhi volume bensin yang kita dapat. Di sisi lain, kondisi lingkungan memang bisa sedikit berpengaruh pada cairan, termasuk bensin. Maka dari itu, penting untuk memahami fakta sebenarnya agar gak salah kaprah.

1. Dari mana asal anggapan isi bensin malam hari lebih irit?

ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/RDNE Stock project)

Mitos ini muncul dari konsep fisika tentang pemuaian dan penyusutan zat cair. Saat suhu dingin, cairan cenderung lebih rapat atau padat sehingga volumenya terasa lebih banyak. Sebaliknya, saat suhu panas, cairan bisa sedikit memuai sehingga volumenya tampak berkurang. Logika ini kemudian diterapkan oleh banyak orang pada bahan bakar kendaraan. Itulah sebabnya muncul anggapan bahwa isi bensin malam hari lebih untung.

Selain itu, banyak pengendara yang merasa tangki bensin mereka lebih penuh saat isi di malam hari. Hal ini bisa saja membuat keyakinan semakin kuat, meskipun belum tentu benar secara ilmiah. Faktor psikologis juga berperan karena malam hari suasana lebih tenang dan gak terburu-buru. Pengendara merasa lebih puas dan mengira bensin yang masuk lebih banyak. Padahal, belum tentu perbedaan itu benar-benar signifikan.

2. Bagaimana sistem pengisian bensin di SPBU sebenarnya?

ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/Julia Avamotive)
ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/Julia Avamotive)

SPBU modern menggunakan dispenser bahan bakar dengan sistem kalibrasi yang ketat. Mesin pompa bensin menghitung volume berdasarkan liter, bukan berdasarkan berat atau kepadatan cairan. Jadi, berapa pun suhu udara, jumlah liter yang keluar tetap sama. Inilah alasan utama mengapa perbedaan waktu gak seharusnya memengaruhi jumlah bensin yang diterima. Standar ini berlaku di seluruh SPBU resmi di Indonesia.

Selain itu, tangki penyimpanan bensin di SPBU biasanya diletakkan di bawah tanah. Suhu di bawah tanah relatif stabil sepanjang hari, baik siang maupun malam. Artinya, bensin yang dipompa ke kendaraan kita gak mengalami perubahan suhu ekstrem. Dengan kondisi seperti ini, kecil kemungkinan terjadi perbedaan volume yang signifikan. Jadi, klaim isi bensin malam hari lebih irit sebenarnya gak relevan dengan sistem SPBU modern.

3. Apakah suhu lingkungan tetap punya pengaruh kecil?

ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/cottonbro studio)

Meski sistem SPBU sudah sangat terstandarisasi, faktor suhu tetap bisa memberikan pengaruh kecil. Cairan memang memiliki sifat alami untuk memuai saat panas dan menyusut saat dingin. Namun, perubahan ini biasanya sangat minim, apalagi pada tangki bensin bawah tanah. Perbedaan suhu udara di siang dan malam gak cukup signifikan untuk mengubah volume bensin secara nyata. Jadi, kalaupun ada pengaruh, jumlahnya nyaris gak terasa.

Beda cerita jika bensin disimpan dalam wadah terbuka di bawah sinar matahari. Dalam kondisi itu, volume bensin bisa berubah lebih jelas. Tapi di SPBU, bensin gak terpapar langsung dengan panas sehingga kondisinya tetap stabil. Jadi, anggapan isi malam hari lebih untung lebih banyak dipengaruhi logika sederhana, bukan kondisi nyata. Dengan kata lain, pengaruh suhu lingkungan dalam praktiknya gak perlu terlalu dipikirkan.

4. Faktor lain yang lebih berpengaruh pada konsumsi bensin

ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/Matthias Polen)
ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/Matthias Polen)

Alih-alih fokus pada waktu pengisian, sebenarnya ada banyak faktor lain yang lebih memengaruhi konsumsi bensin. Pertama, cara berkendara yang agresif atau sering gas-rem mendadak membuat bensin cepat habis. Kedua, kondisi mesin dan karburator atau injektor juga menentukan seberapa efisien bahan bakar terbakar. Ketiga, tekanan angin ban yang kurang bisa membuat motor lebih boros bensin. Semua faktor ini lebih nyata pengaruhnya dibanding waktu isi bensin.

Selain itu, kualitas bensin yang digunakan juga punya peran penting. Bahan bakar dengan oktan lebih tinggi biasanya lebih efisien karena pembakarannya lebih sempurna. Servis rutin juga membantu agar mesin tetap optimal dan gak boros. Jadi, kalau ingin irit bensin, perawatan dan gaya berkendara jauh lebih penting daripada memilih isi siang atau malam. Fokus pada faktor nyata akan memberikan hasil lebih terasa.

5. Apa kata para ahli tentang mitos ini?

ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/Erik Mclean)
ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/Erik Mclean)

Beberapa pakar otomotif dan energi pernah menanggapi mitos isi bensin malam hari. Mereka menegaskan bahwa sistem pompa modern gak dipengaruhi suhu udara. Liter yang ditampilkan di mesin SPBU adalah ukuran volume tetap yang sudah dikalibrasi. Jadi, gak ada keuntungan signifikan jika mengisi di malam hari. Penjelasan ini sejalan dengan standar internasional dalam distribusi bahan bakar.

Meski begitu, para ahli gak sepenuhnya menolak kemungkinan adanya perbedaan kecil. Mereka mengakui bahwa sifat fisik cairan tetap berlaku, hanya saja pengaruhnya terlalu kecil untuk dirasakan konsumen. Jadi, mitos ini memang punya dasar teori, tetapi praktiknya gak relevan. Karena itu, masyarakat diimbau gak perlu repot memilih waktu isi bensin hanya demi irit. Lebih baik fokus pada perawatan kendaraan dan efisiensi pemakaian.

Kesimpulannya, anggapan isi bensin malam hari lebih irit lebih condong ke arah mitos. Memang benar secara teori cairan bisa berubah volume karena suhu, tapi sistem SPBU modern membuat perbedaan itu gak terasa. Tangki bawah tanah menjaga suhu bensin tetap stabil sehingga gak ada perubahan signifikan. Pengisian pun dihitung berdasarkan liter, bukan berat, jadi hasilnya konsisten kapan saja. Dengan kata lain, gak ada keuntungan nyata antara isi siang atau malam.

Daripada terjebak pada mitos, lebih baik fokus pada kebiasaan berkendara yang lebih efisien. Jaga servis rutin, gunakan bensin sesuai rekomendasi mesin, dan hindari kebiasaan boros. Dengan cara itu, kamu bisa merasakan manfaat hemat bensin yang lebih nyata. Jadi, gak perlu antre malam-malam hanya demi merasa lebih irit. Faktanya, waktu isi bensin bukanlah faktor penentu utama efisiensi bahan bakar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Pelat R Daerah Mana? Ini Wilayah Cangkupannya

15 Okt 2025, 10:45 WIBAutomotive