TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cari Tahu Komponen-Komponen CVT dan Fungsinya pada Sepeda Motor Matik

Pengguna motor matik wajib tahu!

Ilustrasi CVT Skuter Matik (IDN Times/Fadhliansyah)

Jakarta, IDN Times - CVT atau continuously variable transmission merupakan komponen motor matik yang berfungsi untuk meneruskan putaran mesin motor pada bagian roda sehingga motor dapat berjalan.

Dengan adanya sistem CVT ini, motor matik sudah tidak perlu lagi melakukan perpindahan gigi sebab sudah otomatis dan hanya tinggal memutar gas untuk mengatur kecepatan.

CVT memiliki berbagai komponen yang bekerja sesuai dengan  fungsinya masing-masing. Apa saja komponen CVT dan fungsinya tersebut? Simak di sini penjelasannya!

1. Rumah CVT

CVT Yamaha Fazzio (Instagram/@yudo.handokotdr)

Transmission case atau rumah untuk sistem CVT ini merupakan komponen pertama yang memiliki fungsi sebagai wadah bagi komponen-komponen CVT lainnya pada motor matik.

Rumah CVT ini akan melindungi komponen, pulley primer hingga pulley sekunder agar terbebas dari kotoran seperti debu atau air yang bisa mengganggu kinerja komponen-komponen CVT.

Baca Juga: 3 Fungsi Penting Roller pada Sistem CVT Motor Matic

2. Primary fixed sheave

google

Dalam pulley primer CVT, terdapat primary fixed sheave yang merupakan pulley yang terhubung salah satu sisinya secara tetap ke pulley primer

Komponen ini berguna untuk tempat v-belt melilit pulley. Bentuknya piringan dan terdapat kipas pendingin di bagian tepi, yang berguna untuk mendinginkan ruang CVT agar v-belt tidak cepat panas dan aus.

Baca Juga: 5 Tanda CVT Motor Matic Bermasalah 

3. Primary sliding sheave

autocar.co.uk

Tidak hanya primary fixed sheave, dalam pulley primer juga terdapat primary sliding sheave. Berbeda dengan fixed, primary sliding sheave ini merupakan komponen yang terhubung secara tidak tetap pada poros pulley primer. Seperti namanya, sliding, komponen ini akan bergeser ke kanan dan kiri.

Fungsinya untuk memperbesar dan memperkecil bagian diameter dari pulley primer.

Tidak hanya itu, salah satu bagiannya berbentuk tirus yang membuat primary sliding sheave ini membuat jarak kedua pulley menjadi makin dekat dan v-belt akan terdorong dan melebar.

Primary sliding sheave juga biasa disebut rumah roller sebab bagian sisi lainnya digunakan untuk dudukan.

Baca Juga: Perhatikan Komponen Ini Agar Fungsi CVT Motor Matik Tetap Optimal

4. Spacer

Google

Komponen spacer memiliki fungsi sebagai poros dinding dalam agar dinding dalam tersebut dapat bergerak dengan halus ketika bergeser.

Komponen ini juga digunakan sebagai dudukan rumah roller. Akibatnya ketika rusak, kamu perlu mengganti keduanya (spacer dan rumah roller).

Baca Juga: 5 Jenis Servis Motor yang ada di Bengkel

5. Poros primer

Camshaft dan Crankshaft (dr-oto.com)

Primary shaft atau poros primer merupakan komponen yang fungsinya untuk menghubungkan putaran crankshaft dari mesin ke pulley primer.

Komponen ini tersambung secara tetap ke crankshaft mesin. Dampaknya, RPM mesin akan sama dengan RPM pulley primer.

Baca Juga: 5 Alasan Servis di Bengkel Resmi Lebih Menguntungkan 

6. Weight primary sheave

Ilustrasi roller pada sistem CVT skutik (suzuki.co.id)

Weight primary sheave atau roller adalah komponen yang berfungsi untuk menekan dinding pulley primer ketika terjadi putaran tinggi. Dengan tekanan tersebut, rumah roller atau pulley primer akan bergerak.

Baca Juga: 3 Kelebihan Mobil Bertansmisi CVT, Tarikannya Lebih Lembut! 

7. Slider

gogle

Selain roller, ada juga slider. Slider merupakan karet pelindung pada pulley primer. Fungsinya untuk meredam getaran yang dihasilkan ketika roller bergerak pada rumah roller. 

Baca Juga: 5 Ciri Fan Belt Mobil Harus Diganti

8. V-belt

Bukalapak.com/Van belt motor

Fungsi v-belt adalah penghubung putaran dari primary fixed sheave ke secondary fixed sheave. Setiap v-belt memiliki variasi diameter yang diukur dari dua poros, yaitu crankshaft sehingga tahan terhadap gesekan dan panas yang dihasilkan.

Baca Juga: 5 Perbedaan Timing Belt dan Fan Belt, Sudah Tahu?

9. Secondary fixed sheave

Ilustrasi V-belt Motor Skutik (Dok. IDN Times)

Secondary fixed sheave berada di pulley sekunder. Komponen ini biasanya terbuat dari bahan yang halus dan ringan agar belt mudah bergerak. Sama seperti primary fixed sheave, secondary fixed sheave ini terhubung secara tetap pada poros sekunder.

Baca Juga: Tips Merawat Roller Skutik

10. Secondary sliding sheave

pinterest

Ada juga secondary sliding sheave yang terhubung dengan poros sekunder secara tidak tetap. Fungsinya untuk mengatur besar kecilnya diameter pulley sekunder. Komponen ini juga sama seperti rumah roller, berbentuk tirus agar memengaruhi lebar v-belt.

Baca Juga: Kapan Mengganti V-Belt Motor Matic? Perhatikan Tiga Tanda Ini

11. Secondary sheave spring

Paket upgrade CVT Fazzio (TDRoneteam)

Komponen ini fungsinya untuk mengembalikan posisi pulley sekunder ke posisi awal, di mana v-belt posisi terluar. Saat kondisi normal, komponen ini menjaga posisi secondary sliding sheave dalam kondisi rapat agar diameter pulley sekunder membesar.

Namun, ketika pulley primer berputar, roller di dalam rumah roller akan melawan daya pegas pada secondary sheave spring pada pulley sekunder. Akibatnya terjadi pembesaran pada pulley primer dan mengakibatkan pengecilan diameter pulley sekunder.

Baca Juga: Kenali 5 Tanda Timing Belt Harus Diganti!

12. Poros sekunder

Google

Poros sekunder fungsinya untuk meneruskan putaran pulley sekunder ke power train, lalu ke kopling sentrifugal.

Baca Juga: Agar Tetap Optimal, Begini Cara Merawat CVT pada Sepeda Motor Matik

13. Kopling sentrifugal

gridoto.com

Komponen ini berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin ke roda belakang. Biasa disebut juga kampas kopling ganda, komponen ini dapat memengaruhi tenaga mesin yang disalurkan ketika sudah aus.

Baca Juga: Jangan Samakan dengan Matik Biasa, Ini Cara Merawat Transmisi CVT

14. Rumah kopling

website

Komponen ini berfungsi untuk meneruskan dan menerima putaran untuk disalurkan ke roda belakang.

Baca Juga: Alasan Kenapa Servis CVT Harus Dilakukan Secara Rutin

15. Torsi cam

Komponen planetary gear pada transmisi D-CVT (IDN Times/Fadhliansyah)

Torsi cam bekerja ketika mesin membutuhkan torsi lebih dalam keadaan jalan menanjak yang mengakibatkan beban di roda belakang meningkat dan kecepatan mesin menurun. 

Nantinya, belt akan kembali ke posisi semula dalam keadaan diam, dan driven pulley akan membuka sehingga dudukan belt membesar.

Torsi cam-lah yang akan menahan pergerakan driven pulley agar tidak langsung menutup. Kecepatan pun tidak langsung jatuh.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab CVT Mobil Rusak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya