Apakah Motor Terendam Banjir Harus Ganti Oli? Ini Faktanya

Jakarta, IDN Times – Ketika motor terendam banjir, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kendaraan tetap aman dan bisa digunakan kembali. Apalagi, tentu banyak pemilik motor khawatir akan kerusakan mesin akibat air yang masuk ke komponen vital kendaraan.
Salah satu hal yang sering ditanyakan adalah apakah motor yang terendam banjir harus ganti oli? Perlu diketahui bahwa air yang masuk ke dalam mesin motor bisa memengaruhi kualitas oli dan komponen lainnya.
Jadi, apakah benar harus ganti oli atau ada cara lain yang bisa kamu lakukan sebagai solusinya? Simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya!
Motor terendam banjir apakah perlu ganti oli?
Motor terendam banjir, apakah perlu ganti oli? Jawabannya tergantung pada tinggi genangan air yang mengenai motor. Secara umum, jika air hanya beberapa sentimeter di bawah bagian mesin, risiko air masuk ke dalam ruang mesin relatif kecil.
Namun, jika air sudah mencapai bagian bawah mesin, yaitu sekitar 20—30 cm dari permukaan tanah, kamu perlu lebih waspada. Hal itu karena ada kemungkinan air masuk ke dalam komponen mesin. Terlebih jika motor sudah terendam air banjir dalam waktu lama. Apabila genangan air sudah mencapai 30 cm atau lebih, terutama jika menutupi bagian mesin dan filter udara, penggantian oli sangat disarankan.
Air yang masuk ke ruang mesin dapat bercampur dengan oli dan menurunkan kualitas pelumas. Hal itu dapat membuat kemampuan oli untuk melindungi komponen dari gesekan akan berkurang drastis. Lebih lanjut, hal itu bisa mengakibatkan mesin menjadi cepat panas atau aus jika tetap dibiarkan. Bahkan, filter udara dan busi juga berpotensi rusak jika terendam genangan air dengan ketinggian tersebut.
Jadi, jika motor terendam dalam genangan yang cukup tinggi, sebaiknya segera lakukan pengecekan dan pertimbangkan untuk mengganti oli, ya. Langkah ini penting untuk mencegah kerusakan mesin jangka panjang dan memastikan motor tetap berfungsi optimal.