4 Cara Mengatasi Rem Motor yang Panas, Hati-hati!

- Istirahatkan motor saat rem terasa panas berlebih
- Kurangi penggunaan rem secara terus-menerus
Rem motor yang terasa panas setelah pemakaian yang cukup lama merupakan hal yang umum terjadi, terutama ketika berkendara dalam kondisi jalan menurun yang cukup padat. Namun, bila suhu rem terlalu tinggi dan tidak segera ditangani, maka akan rentan menimbulkan performa pengereman jadi menurun secara drastis, bahkan berpotensi menimbulkan bahaya bagi pengendaranya.
Panas berlebih pada rem dapat diakibatkan karena gaya berkendara yang agresif, beban berlebih, atau bahkan kualitas komponen yang menurun. Oleh sebab itu, penting bagi pengendara untuk mulai memahami bagaimana cara mengatasi dan juga mencegah rem motor dari panas berlebih agar bisa tetap berfungsi dengan optimal setiap waktu.
1. Istirahatkan motor saat rem terasa panas berlebih

Pada saat kamu merasa rem sudah mulai memanas secara tidak wajar, maka kamu perlu segera menghentikan motor di tempat yang aman agar bisa memberikan waktu pendinginan secara alami. Jika terus memaksa rem untuk bekerja dalam keadaan panas, maka bisa menyebabkan komponen, seperti cakram dan kampas mengalami aus dengan lebih cepat.
Membiarkan rem bernapas sebentar dapat membantu untuk melepaskan panas yang mungkin terperangkap di dalam sistem pengereman yang ada pada motor. Sebaiknya hindari kebiasaan menyiram langsung dengan air karena perubahan suhu ekstrem justru bisa membuat cakram melengkung dan pada akhirnya menurunkan daya cengkramnya.
2. Kurangi penggunaan rem secara terus-menerus

Menginjak atau menarik rem secara terus-menerus pada saat menuruni jalan hanya akan membuat suhu rem mengalami peningkatan secara drastis. Teknik engine brake atau menurunkan gigi transmisi secara bertahap dinilai jauh lebih efektif untuk bisa membantu mengurangi kecepatan motor tanpa terlalu membebani rem tersebut.
Coba untuk sesekali melepas rem dan membiarkan motor meluncur secara alamiah jika medannya memang memungkinkan. Dengan begitu, maka kamu bisa memberikan waktu pada rem untuk pendingin, sekaligus memperpanjang usia pakai dan juga komponen pengereman motor yang dimiliki.
3. Periksa kondisi kampas dan minyak rem secara berkala

Kampas rem yang sudah menipis akan bekerja lebih ekstra untuk menghasilkan gaya pengereman yang sama, sehingga dapat menghasilkan panas yang lebih banyak. Demikian pula minyak rem yang kotor atau berkurangnya volume justru akan rentan menimbulkan tekanan rendah, tidak stabil, dan pada akhirnya mempercepat potensi overheating atau panas berlebih.
Jika kamu rutin mengecek dan mengganti kampas, serta minyak rem tentu dapat membantu memastikan bahwa sistem pengereman tersebut tetap bekerja dengan responsif dan kondisinya juga dingin. Gunakan hanya suku cadang dan juga cairan rem yang telah disesuaikan dengan spesifikasi pabrikan agar kinerja sistem juga tetap berjalan dengan optimal.
4. Hindari membawa beban yang berlebih dan gaya berkendara yang agresif

Membawa beban yang terlalu berat justru akan membuat motor jadi harus bekerja dengan lebih ekstra, termasuk sistem rem yang perlu mengimbangi tambahan dari gaya dorong pada saat berhenti. Jika hal ini dibarengi dengan gaya berkendara yang sering mengerem secara mendadak, maka panas pun akan lebih cepat terakumulasi di area sekitar rem.
Berkendaralah secara halus, penuh antisipasi dalam kondisi jalanan, serta gunakan rem secukupnya agar suhu komponen tetap terkendali dengan baik. Beban yang sesuai kapasitas dapat membantu mendistribusikan panas dengan lebih merata dan tidak sampai membebani satu sisi dari sistem pengeremannya.
Rem motor yang panas bukan hanya soal kenyamanan, namun juga menyangkut keselamatan dalam berkendara. Bila hal ini tidak segera ditangani dengan tepat, maka panas berlebihnya dapat menimbulkan kondisi rem blong dan kecelakaan fatal. Ingat bahwa rem yang sehat merupakan kunci utama perjalanan yang aman dan tenang!