Jakarta, IDN Times - Honda Win 100 tiba-tiba menjadi motor incaran. Harga bekasnya pun melambung tinggi. Bahkan ada penjual yang berani membanderol motor ini dengan harga belasan juta.
Padahal sebelumnya banyak orang yang menganggap jika tampang sport motor ini tidak sebanding dengan performa mesinnya. Tapi sekarang malah diburu. Kira-kira apa yang membuat motor cungkring ini mendadak jadi jadi buruan para pecinta otomotif ya?
Honda Win pertama kali diluncurkan pada 1984. Motor ini dirancang oleh orang Indonesia, lho. Kala itu motor ini kerap digunakan untuk motor dinas beberapa instansi pemerintahan. Makanya tidak heran jika motor ini sering disebut motor Kepala Desa. Motor ini sudah setop produksi pada tahun 2005.
Performa mesin motor biasa saja. Desainnya mengotak dan terlihat lebih ramping cenderung cungkring. Bobotnya juga ringan, hanya 83 kg saja. Joknya mendatar dan rata dengan tangki bahan bakar.
Desain ini membuat posisi berkendara jadi nyaman, baik bagi pengemudi mau pun penumpang. Apalagi posisi setangnya juga tinggi. Cocok untuk berkendara jarak menengah hingga jauh.
Honda Win menggunakan mesin tidur berkapasitas 97,2 cc 4-tak berpendingin udara. Mesin ini mampu menghasilkan kecepatan hingga 10,8 Hp per 8.000 rpm. Sistem pengapiannya sudah menggunakan CDI dan sistem bahan bakar karburator.
Ada beberapa faktor mengapa motor ini diincar oleh banyak orang. Pertama, motor ini unik, karena menjadi motor batangan yang menggunakan mesin tidur. Kedua, motor ini bobotnya ringan dan mesinnya bandel.
Tidak lupa juga kalau Honda Win terkenal akan keiritan bahan bakarnya. Terakhir, desain motor klasik yang tidak lekang zaman. Kamu bisa merestorasinya atau memodifikasi dengan gaya ala motor trail.
Beberapa tahun yang lalu, harga Honda Win 100 berada dikisaran Rp2-Rp 4 juta. Kini harga Honda Win 100 semakin melambung tinggi, bahkan hingga belasan juta rupiah.
Jika mencari di situs jual, harga motor bekas ini dibanderol mulai dari Rp9,5 juta hingga Rp15 juta, tergantung kondisi serta kelengkapan surat-suratnya.