Kenapa Jangan Pakai Sarung Tangan untuk Naik Gunung Saat Riding?

- Material dan tujuan penggunaan
- Sarung tangan naik gunung terbuat dari bahan hangat, ringan, dan fleksibel untuk menjaga suhu tubuh dan melindungi dari gesekan.
- Sarung tangan motor menggunakan bahan kulit atau sintetis tahan abrasi dengan protektor keras untuk keamanan berkendara.
- Fitur perlindungan dan keamanan
- Sarung tangan hiking fokus pada insulasi panas, kemampuan menahan angin, serta daya tahan terhadap air tanpa pelindung keras.
- Sarung tangan motor dilengkapi knuckle protector, padding telapak, hingga teknologi layar sentuh untuk keselamatan
Kalau kamu berpikir sarung tangan hanya aksesoris saat naik motor, sebaiknya kamu berpikir ulang. Sebab, sarung tangan berfungsi melindungi tangan dari berbagai risiko, mulai dari dinginnya dinginnya angin maupun dari gesekan dengan permukaan aspal saat terjadi kecelakaan.
Sayangnya, banyak biker yang kurang menyadari pentingnya sarung tangan. Di antara mereka, misalnya ada yang menggunakan sarung tangan untuk naik gunung. Sekilas, sarung tangan untuk naik gunung dengan sarung tangan khusus untuk naik motor memang mirip. Namun, jika diperhatikan lebih detail, desain, bahan, hingga fitur yang digunakan keduanya sangat berbeda.
Sarung tangan naik gunung lebih menekankan pada kenyamanan dan ketahanan terhadap cuaca, sedangkan sarung tangan motor fokus pada keamanan saat berkendara.
1. Material dan tujuan penggunaan

Sarung tangan naik gunung biasanya dibuat dari bahan fleece, wol, atau kain sintetis yang hangat, ringan, dan fleksibel. Beberapa bahkan dilengkapi lapisan waterproof untuk menahan hujan atau salju. Tujuan utamanya adalah menjaga suhu tubuh tetap stabil, mencegah tangan kaku, dan melindungi dari gesekan batu, tali, atau ranting.
Sementara itu, sarung tangan motor lebih sering menggunakan bahan kulit, sintetis tahan abrasi, atau mesh khusus. Bagian telapak dilapisi material anti-selip agar genggaman ke stang lebih kuat. Ada juga tambahan protektor keras pada ruas jari dan punggung tangan untuk mengurangi risiko cedera ketika terjatuh. Dengan kata lain, fokus utamanya bukan pada kenyamanan dari suhu, melainkan perlindungan fisik saat terjadi benturan atau gesekan keras di jalan.
2. Fitur perlindungan dan keamanan

Sarung tangan hiking tidak memiliki pelindung keras karena tidak ditujukan untuk menghadapi benturan. Fitur utamanya adalah insulasi panas, kemampuan menahan angin, serta daya tahan terhadap air. Beberapa model juga memungkinkan jari tetap luwes untuk memegang trekking pole atau mengikat tali.
Sebaliknya, sarung tangan motor justru dipenuhi fitur proteksi. Ada knuckle protector di punggung tangan, padding pada telapak untuk meredam getaran, hingga teknologi layar sentuh agar bisa mengoperasikan smartphone tanpa harus melepas sarung tangan. Semua elemen ini dirancang untuk meningkatkan keselamatan berkendara di berbagai kondisi jalan.
3. Kenyamanan penggunaan di kondisi berbeda

Ketika digunakan untuk mendaki gunung, sarung tangan motor mungkin terasa kurang nyaman. Bahannya yang kaku, protektor keras, serta minim insulasi membuat tangan cepat kedinginan dan sulit bergerak fleksibel. Sebaliknya, jika sarung tangan gunung dipakai untuk berkendara motor, memang bisa menutup tangan, tapi tidak memberikan perlindungan saat terjadi kecelakaan. Tanpa lapisan anti-selip, pegangan ke stang juga bisa lebih licin dan berisiko.
Karena itu, penting memilih sarung tangan sesuai peruntukannya. Bagi pendaki, kenyamanan, fleksibilitas, dan ketahanan terhadap cuaca adalah prioritas. Bagi pengendara motor, keamanan, perlindungan benturan, dan daya cengkeram ke stang jauh lebih utama.
Meski sama-sama disebut sarung tangan, fungsi dan desain sarung tangan naik gunung serta sarung tangan motor berbeda jauh. Yang satu melindungi dari cuaca ekstrem dan memberikan kenyamanan saat mendaki, sementara yang lain fokus pada keselamatan berkendara di jalan raya. Jadi, jangan salah pilih. Gunakan sarung tangan sesuai kebutuhanmu, agar tangan tetap terlindungi sekaligus aktivitas berjalan lebih aman dan nyaman.