Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Sepeda Motor Gak Dapet Diskon PPnBM?

IDN Times/Kevin Handoko
IDN Times/Kevin Handoko

Jakarta, IDN Times - Pemerintah kembali memberikan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil baru. Kebijakan ini mulai bergulir sejak Maret 2021 dan dilanjutkan pada Januari 2022.

Diskon PPnBM membuat harga mobil baru menjadi lebih murah. Gak mengherankan jika pasar mobil mengalami pertumbuhan pesat sepanjang 2021. ATPM dan para sales mobil pun panen besar.

Tapi kenapa pemerintah gak memberikan diskon PPnBM untuk sepeda motor, ya? Padahal motor kan kendaraan yang paling merakyat. 

1. Karena sepeda motor memang tidak kena pajak PPnBM

default-image.png
Default Image IDN

Jawaban kenapa sepeda motor tidak mendapat diskon PPnBM karena motor memang tidak dikenai pajak PPnBM. Motor yang dimaksud di sini adalah motor-motor dengan kubikasi mesin di bawah 250 cc. Bahasa gampangnya, PPnBM gak berlaku untuk motor di bawah 250 cc.

2. PPnBM baru berlaku untuk motor di atas 250 cc

Kawasaki Ninja ZX-25R (kawasaki-motor.co.id)

PPnBM sepeda motor baru berlaku untuk motor-motor yang menggendong mesin di atas 250 cc. Aturan ini bisa kamu lihat pada Peraturan Pemerintah 73 Tahun 2019 yang digantikan Peraturan Pemerintah 74 Tahun 2021.

Pada aturan tersebut tertera motor dengan kubikasi 250 hingga 500 cc dikenakan PPnBM sebesar 60 persen. Sementara motor dengan mesin 500 cc ke atas dikenakan PPnBM sebesar 95 persen. Itu sebabnya kenapa harga moge mahal sekali. 

3. Pasar sepeda motor ikut tumbuh

yamaha-motor.co.th
yamaha-motor.co.th

Meski tanpa diskon PPbBM, pasar sepeda motor tetap tumbuh sepanjang 2021. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat pasar roda dua bertumbuh sebanyak 38 persen pada 2021 atau naik dari 3,6 juta unit pada 2020 menjadi 5 juta unit pada 2021.

Skuter matic menyumbang hingga 87,58 persen, disusul motor underbone 6,30 persen, dan motor sport 6,12 persen. 

Banyak pihak memprediksi pasar motor akan terus tumbuh sepanjang 2022. Setidaknya pasar roda dua diproyeksikan tumbuh hingga 10 persen. Semoga, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us