Seberapa Tertarik Kamu dengan Kendaraan Listrik? Baca 4 Hal Ini

Meningkatnya suhu bumi akibat perubahan iklim membuat masyarakat semakin paham pentingnya sebuah aktivitas yang lebih ramah untuk lingkungan. Perlahan-lahan seperti cara konsumsi, mengelola sampah, dan khususnya berkendara juga mengalami perubahan.
Mungkin itulah mengapa kendaraan listrik menjadi sangat disukai oleh banyak orang saat ini. Namun, apa saja sih sebenarnya yang membuat kendaraan listrik menjadi primadona? Simak ulasannya di bawah, ya!
1. Penting untuk keberlanjutan

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) telah menemukan bahwa emisi karbondioksida dari bahan bakar fosil adalah faktor dominan terjadinya pemanasan global. Pada 2018, 89 persen emisi global berasal dari bahan bakar fosil dan industri.
Tentu saja riset tersebut membawa kabar buruk untuk keberlanjutan bumi. Makanya, untuk menekan emisi karbondioksida banyak sekali inovasi yang dilakukan. Salah satunya adalah pengembangan kendaraan listrik. Seperti yang dilakukan oleh salah satu orang paling tajir di dunia, Elon Musk dengan Teslanya yang fenomenal itu.
2. Lebih ramah kantong

Ada yang beranggapan kalau electric vehicles (EV) atau kendaraan listrik merupakan kendaraan yang mewah dan mahal. Namun, sebetulnya jika dihitung dan dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil, justru lebih murah.
Seperti yang dilansir U.S Department of Energy’s National Renewable Energy Laboratory (NREL) mengatakan bahwa kendaraan listrik yang memakai baterai bisa menghemat 30 persen daripada memakai kendaraan yang menggunakan internal combustion vehicle atau berbahan bakar fosil. Mantap, ‘kan guys?
3. Berteknologi canggih

Seperti yang kita tahu, banyak kendaraan listrik juga memiliki teknologi yang canggih. Mulai navigasi hingga teknologi baterai yang begitu powerful. Seperti misalnya motor listrik yang dikembangkan oleh Electrum–perusahaan ekosistem kendaraan listrik hasil joint venture dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).
Oh iya, guys, beberapa waktu yang lalu Direktur Utama Electrum Pandu Sjahrir yang juga Wakil Direktur Utama TBS, bertemu dengan Elon Musk di Austin, Texas untuk membicarakan mengenai kendaraan listrik, energi ramah lingkungan, dan membahas B20 yang merupakan bagian dari G20.
Rombongan RI di mana Pandu ikut serta di dalamnya ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Marves) dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP).
“Hari yang sangat beruntung buat saya bisa bertemu dengan Elon Musk di Austin, Texas. Kami satu delegasi dipimpin pak @luhut.pandjaitan berbicara mengenai electric vehicle, renewable energy dan juga mengenai B20,” kata Pandu, dikutip dari Instagramnya, @pandusjahrir.
“Elon sangat semangat membicarakan Indonesia dan kemajuan industri Nikel dan Electric vehicle Di Indonesia. Semoga dengan pertemuan ini bisa membawa lebih banyak lagi investasi high technology ke Indonesia dan Indonesia bisa menjadi bagian penting dari supply chain Global Electric Vehicle industry,” katanya lagi.
Tentu saja dengan pertemuan ini diharapkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia juga semakin berkembang dan pesat dengan adanya rencana investasi yang masuk dari pendiri Tesla itu. Sebelumnya di Jakarta, dalam keterangan persnya 22 Februari lalu saat mengumumkan kolaborasi Electrum dengan Gogoro, Pertamina, dan Gesit, Pandu menegaskan bahwa untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik, dibutuhkan integrator, pengembang, dan katalis yang aktif membangun ekosistem kendaraan listrik.
4. Tarikan lebih halus

Terkait dengan pengembangan ekosistem kendaraan listrik, Gojek bersama Electrum dan Pertamina juga telah melakukan uji coba komersial tahap satu motor listrik.
Uji coba ini menjadi bagian dari kolaborasi Electrum dengan Pertamina, Gogoro, dan Gesits, untuk memanfaatkan masing-masing keahlian guna semakin mendorong pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.
Berdasarkan siaran pers GoTo, Electrum akan bertindak sebagai integrator dan pengembang ekosistem kendaraan listrik, dengan memanfaatkan kehadiran Gojek di Indonesia dan keahlian TBS di sektor energi.
Sementara, Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga akan menyediakan stasiun penukaran baterai motor listrik di berbagai SPBU yang tersebar di kawasan Jakarta Selatan. Hal ini didukung oleh Gogoro sebagai penyedia inovasi teknologi penukaran baterai dan motor listrik, dan Gesits menyediakan motor listrik beserta infrastrukturnya.
Secara umum, Electrum juga berencana membangun manufaktur motor listrik, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, dan pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik.
Nah, hasil uji cobanya yakni banyak konsumen dan mitra driver yang menyambut baik. Bahkan mitra driver bisa menghemat biaya operasional sekitar 30 persen atau mencapai Rp500.000 hingga Rp700.000 per bulan.
Dari sisi konsumen yang naik motor listrik menyatakan kalau lebih nyaman karena tarikan lebih halus dan minim polusi suara. Kamu sudah pernah mencobanya belum?
Para mitra Gojek yang menggunakan motor listrik gak perlu pusing memikirkan biaya mengecas baterai. Karena saat ini Pertamina sudah menyiapkan Battery Swap Station (BSS). BSS ini bisa ditemui di SPBU berkonsep ramah lingkungan milik pertamina yaitu Green Energy Station (GES).