Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Kampas Rem Motor Bisa Lengket ke Cakram?

Ilustrasi rem motor  (wahanahonda.com)
Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)
Intinya sih...
  • Korosi dan kembaban adalah penyebab utama kampas rem lengket
  • Sisa material dan transfer panas dapat menyebabkan kampas rem menempel
  • Terkontaminasi cairan minyak juga bisa membuat kampas rem terasa lengket atau bekerja tidak normal
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kampas rem yang lengket pada cakram rem sepeda motor adalah masalah umum yang sering dihadapi pengendara, terutama setelah motor diparkir dalam waktu lama atau setelah melewati genangan air. Gejala ini sering kali ditandai dengan bunyi "krek" saat rem pertama kali digunakan, atau bahkan terasa adanya hambatan saat motor didorong. Fenomena lengketnya kampas rem ini, meskipun terdengar sepele, dapat menjadi indikasi awal masalah yang lebih besar pada sistem pengereman jika tidak ditangani dengan benar.

Pengereman yang efektif sangat bergantung pada gesekan antara kampas rem dan cakram. Ketika keduanya 'lengket', integritas dan kinerja sistem pengereman dapat terganggu. Memahami akar penyebab masalah ini sangat penting untuk pemeliharaan yang tepat dan untuk memastikan keselamatan berkendara. Ada beberapa faktor utama yang berkontribusi pada fenomena lengket ini, yang sebagian besar berkaitan dengan korosi, panas, dan kontaminasi material.

1. Korosi dan kembaban

Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)
Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)

Penyebab paling umum dari kampas rem yang lengket adalah korosi atau karat yang terjadi pada permukaan cakram rem, terutama pada cakram yang terbuat dari besi tuang. Ketika sepeda motor dicuci, terkena hujan, atau melewati genangan air, air akan menempel pada permukaan cakram. Jika motor kemudian diparkir, air tersebut, bersama dengan oksigen di udara, akan menyebabkan oksidasi (karat) pada permukaan cakram dalam hitungan jam.

Kampas rem, yang biasanya terbuat dari material komposit, menempel pada bintik-bintik karat halus ini. Karat yang baru terbentuk ini bertindak seperti lem super, "mengunci" kampas ke cakram. Setelah motor dinyalakan dan rem digunakan, ikatan karat ini akan terlepas, menghasilkan bunyi dan sensasi lengket yang terasa. Masalah ini diperparah jika sepeda motor diparkir dalam kondisi rem tangan diaktifkan, karena tekanan konstan akan memaksa kontak yang lebih erat antara kampas dan cakram, memfasilitasi proses penempelan karat.

2. Sisa material dan transfer panas

Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)
Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)

Faktor lain adalah transfer material kampas rem ke permukaan cakram akibat panas berlebihan. Ketika rem digunakan secara intensif, terutama saat pengereman keras atau menurun curam, suhu di antara kampas dan cakram bisa meningkat drastis. Panas yang ekstrem dapat menyebabkan material gesek dari kampas rem melunak dan berpindah (deposit) secara tidak merata ke permukaan cakram.

Ketika motor berhenti dan suhu mendingin, material yang berpindah ini dapat bertindak seperti zat perekat yang menahan kampas di tempatnya. Fenomena ini juga dikenal sebagai thermal judder atau hot spot jika terjadi secara berlebihan, dan dapat menyebabkan getaran saat pengereman. Meskipun lebih sering menyebabkan masalah pengereman bergetar, sisa material ini juga dapat meningkatkan kecenderungan kampas untuk menempel saat dingin.

3. Terkontaminasi cairan minyak

ilustrasi rem motor (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi rem motor (pexels.com/cottonbro studio)

Kontaminasi sistem pengereman oleh cairan rem, oli, atau gemuk juga bisa menyebabkan kampas rem terasa lengket atau bekerja tidak normal. Jika ada kebocoran kecil pada kaliper rem (misalnya dari piston yang aus) atau seal yang rusak, cairan rem dapat merembes keluar dan mengenai kampas rem. Cairan rem memiliki sifat kimia yang dapat mengubah komposisi permukaan kampas.

Kampas yang terkontaminasi oleh minyak atau cairan rem tidak hanya kehilangan daya geseknya (menyebabkan rem blong), tetapi juga permukaannya bisa menjadi lengket dan kental ketika mendingin. Kontaminan ini dapat membentuk lapisan tipis yang menahan kampas ke cakram. Selain itu, kontaminasi semacam ini dapat menarik debu dan kotoran, yang kemudian bercampur membentuk pasta lengket yang semakin memperparah masalah penempelan. Dalam kasus ini, kampas rem dan mungkin seal kaliper perlu diganti.

Memperhatikan kondisi pengereman setelah motor dicuci atau terkena hujan adalah langkah pencegahan yang baik. Menggunakan rem dengan lembut beberapa kali setelah start pertama akan membantu membersihkan karat yang baru terbentuk dan melepaskan ikatan antara kampas dan cakram. Jika masalah lengket terus berlanjut, disarankan untuk memeriksa kondisi cakram dan kaliper remmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Mitsubishi Destinator Dapat Lima Bintang ASEAN NCAP 2025

19 Nov 2025, 22:33 WIBAutomotive