Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Uji Nyali Grand Vitara ke Rute Bogor: Hybrid-nya Bukan Gimmick

WhatsApp Image 2025-11-19 at 18.48.59.jpeg
Menjajal ketangguhan Suzuki Grand Vitara ke jalur Bogor. (IDN Times/Ilyas Mujib)
Intinya sih...
  • Suzuki Grand Vitara adalah SUV hybrid dengan mesin 1.500 cc mild hybrid yang tenang dan responsif.
  • Performa mobil terasa mulus dan stabil saat menanjak, berkat transmisi otomatis 6-percepatan dan fitur hill hold control.
  • Suspensi yang nyaman, ground clearance 210 mm, dan konsumsi BBM rata-rata 16 km per liter membuat Grand Vitara cocok untuk perjalanan keluarga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Jalan menuju Bogor selalu punya cerita sendiri. Kabut tipis, udara lembap, dan deretan tanjakan panjang jadi pemandangan khas setiap kali menapaki jalur ini.

Kali ini tujuannya berbeda, bukan sekadar perjalanan tamasya, melainkan menguji dan mengenal lebih dalam sosok Suzuki Grand Vitara, SUV hybrid yang belakangan ramai dibicarakan.

Mesin Grand Vitara menyala tanpa suara berlebihan. Satu sentuhan tombol start, layar instrumen menyala, dan suara khas mesin 1.500 cc mild hybrid langsung terasa halus di telinga.

Tak ada dentuman kasar saat mesin menyalak, hanya getaran lembut yang menandakan mobil siap berangkat menuju medan yang cukup menantang.

Pagi itu, kami berangkat dari kawasan Jakarta Selatan menuju Bogor lewat jalur biasa. Jalanan cenderung sepi, udara pagi cukup bersahabat sehingga pedal gas bisa dibejek untuk merasakan akselerasi mobil.

Di tol Jagorawi, Grand Vitara meluncur tenang dengan kecepatan 100 kilometer per jam. Akselerasinya halus, perpindahan transmisi rasanya nyaris tak terdeteksi. 

Sistem Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) ternyata bekerja senyap, tapi efeknya bikin melongo. Mobil SUV ini terasa lebih ringan di setiap injakan gas.

Dalam layar kecil di balik kemudi, indikator hybrid sesekali menyala. Artinya, baterai kecil 12V di balik sistem SHVS sedang membantu kerja mesin.

Rasanya seperti ada “dorongan halus” di putaran bawah. Tidak besar, tapi cukup membuat mobil ini terasa lebih sigap dari SUV konvensional bermesin serupa.

1. Tenaga 103,6 PS mealju mulus di jalur rolling menuju Puncak Pas

WhatsApp Image 2025-11-19 at 18.49.01 (1).jpeg
Menjajal ketangguhan Suzuki Grand Vitara ke jalur Bogor. (IDN Times/Ilyas Mujib)

Begitu meninggalkan jalan tol, kontur jalan mulai berubah. Jalurnya mulai menanjak, berkelok, dan sesekali bertemu jalur sempit yang dipenuhi kendaraan niaga kecil. Di sinilah karakter mesin K15C Dual Jet mulai terasa impresinya.

Tenaga 103,6 PS mungkin terdengar biasa saja, tapi transmisi otomatis 6-percepatan membuat performa tersalurkan mulus. Tidak ada hentakan kasar, mobil tetap ngacir mengikuti alur.

Menariknya, saat tanjakan semakin curam, mesin tetap “nurut.” Kami tak perlu menginjak pedal gas terlalu dalam, karena SHVS membantu menjaga torsi tetap terisi di putaran bawah.

Rasa percaya diri pelan-pelan tumbuh di balik kemudi. Terlebih, mobil tak kewalahan melewati jalur rolling yang khas menuju Puncak Pas.

Bahkan, di jalur menanjak sempit yang memaksa berhenti sesaat, fitur hill hold control bekerja otomatis, menahan mobil tetap diam tanpa khawatir merosot. 

Begitu pedal gas ditekan, Grand Vitara bergerak lagi dengan halus. Sensasi ini membuat pengemudi bisa fokus menikmati perjalanan, bukan sekadar melawan gravitasi.

2. Ground clearance 210 mm juga memberi rasa aman saat melewati jalan rusak

WhatsApp Image 2025-11-19 at 18.49.00.jpeg
Menjajal ketangguhan Suzuki Grand Vitara ke jalur Bogor. (IDN Times/Ilyas Mujib)

Usai melewati wilayah Cisarua, jalan menuju lokasi mulai rusak. Aspal mengelupas, beberapa bagian berganti batu kecil, dan lubang mengintai di sisi jalan. Inilah momen di mana SUV biasanya membuktikan jati diri.

Grand Vitara melaju perlahan, suspensinya bekerja seperti peredam emosi. Tidak keras, tak juga lembek, namun setiap guncangan dicaplok dengan santai. Suspensi MacPherson Strut di depan dan Torsion Beam di belakang, rasanya paripurna.

Kami melintasi gundukan kecil dengan kecepatan konstan, tapi bodi mobil tetap stabil. Tidak ada limbung berlebih yang dirasakan di dalam kabin.

Penumpang di belakang bahkan masih sempat mengabadikan pemandangan kebun di tepi jalan, pertanda kabin cukup tenang dan nyaman.

Ground clearance 210 mm juga memberi rasa aman saat melewati jalan rusak. Sekali dua kali, batu besar muncul di jalur tengah, tapi mobil melibasnya tanpa suara gesekan sedikit pun.

Di tengah medan seperti itu, baru terasa betapa mobil ini dirancang bukan hanya untuk melintas di jalur padat perkotaan. SUV ini punya keahlian menghadapi jalan yang tak sempurna, tanpa kehilangan rasa elegannya.

3. Fitur engine auto start-stop membantu di jalanan padat menanjak

WhatsApp Image 2025-11-19 at 18.49.01.jpeg
Menjajal ketangguhan Suzuki Grand Vitara ke jalur Bogor. (IDN Times/Ilyas Mujib)

Menuju Puncak di siang hari selalu jadi tantangan tersendiri, karena kepadatan lalu lintasnya. Rem harus sigap, mesin harus stabil, dan pengemudi harus sabar menghadapiinya. Namun, Grand Vitara tetap melaluinya dengan santai.

Sesekali mobil terhenti karena tersendat, fitur engine auto start-stop langsung aktif saat mobil diam di tanjakan padat. Mesin berhenti sejenak, tapi AC dan sistem hiburan tetap menyala. Saat pedal gas disentuh ringan, mesin langsung hidup lagi tanpa getaran.

Fitur yang ditanamkan ini sederhana, tapi engine auto start-stop terasa sangat membantu menghemat bahan bakar. Di akhir perjalanan, konsumsi BBM rata-rata mencatat angka 16 km per liter.

Untuk SUV dengan bobot segini dan rute kombinasi tanjakan serta macet, konsumsi bahak bakar yang dihasilkan ini patut diapresiasi.

4. Grand Vitara tak berusaha keras jadi mobil petualangan ekstrem, tapi cukup tangguh

WhatsApp Image 2025-11-19 at 18.48.55.jpeg
Menjajal ketangguhan Suzuki Grand Vitara ke jalur Bogor. (IDN Times/Ilyas Mujib)

Setelah menempuh hampir 160 kilometer perjalanan pulang-pergi Jakarta–Bogor, satu hal jadi jelas: Suzuki Grand Vitara merupakan SUV yang ternyata tahu cara bersikap.

Mobil ini tidak berusaha keras jadi mobil petualangan ekstrem, tapi cukup tangguh untuk diajak keluar dari zona nyaman aspal kota.

Mesin Grand Vitara juga cukup efisien, suspensinya nyaman, dan fitur-fitur modernnya menjadikan setiap kilometer terasa menyenangkan.

FWD memang membatasi eksplorasi ke jalur offroad berat, tapi untuk rute tanjakan, jalan rusak ringan, dan perjalanan wisata keluarga, Suzuki Grand Vitara lebih dari cukup.

Grand Vitara memang bukan SUV yang mengajak berlari, tapi bisa menemani dengan tenang. SUV ini bukan kendaraan untuk menaklukkan alam, namun cukup untuk menikmati perjalanan dengan nyaman, efisien, dan penuh gaya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Mitsubishi Destinator Dapat Lima Bintang ASEAN NCAP 2025

19 Nov 2025, 22:33 WIBAutomotive