Motor Baru Keluar dari Dealer, Perlukah Langsung Ganti Oli?

- Motor baru sudah dilengkapi dengan oli mesin sesuai spesifikasi pabrik
- Pemeriksaan volume oli penting untuk mencegah masalah akibat human error
- Penggantian oli pertama disarankan saat mencapai 500-1.000 km, membersihkan partikel logam dari gesekan awal mesin
Banyak biker yang baru membeli motor mungkin bertanya-tanya: Apakah motor yang baru saja keluar dari dealer perlu langsung diganti olinya? Ada yang mengatakan pergantian oli motor baru harus dilakukan setelah 50–100 km pertama.
Padahal, motor tersebut belum lama digunakan dan jarak tempuhnya juga belum jauh. Lantas, mana yang benar? Apakah ganti oli di awal benar-benar diperlukan atau justru hanya mitos belaka? Yuk, cek di sini!
1. Oli bawaan pabrik sudah sesuai spesifikasi, tapi tetap perlu dicek

Setiap motor baru yang keluar dari pabrik sudah dibekali dengan oli mesin yang sesuai spesifikasi, baik dari sisi kekentalan (viskositas), bahan dasar (mineral atau sintetis), hingga aditif pelindung. Oli bawaan ini bukan sekadar pengisi sementara, melainkan memang ditujukan untuk melindungi mesin selama masa awal pemakaian (running-in period).
Namun begitu motor diterima dari dealer, penting untuk memeriksa volume oli menggunakan dipstick atau indikator di kaca bening samping mesin. Meski kasusnya jarang, ada kemungkinan pengisian oli kurang dari standar akibat human error selama proses distribusi atau pra-delivery inspection. Pastikan volume oli berada di batas ideal, tidak kurang dan tidak berlebih.
Pemeriksaan ini sederhana tapi krusial. Oli yang terlalu sedikit bisa membuat mesin cepat panas dan mengalami gesekan berlebih, sementara oli yang terlalu banyak bisa menyebabkan tekanan berlebih dalam ruang mesin. Jika ragu, minta bantuan teknisi di dealer untuk mengecek ulang sebelum motor digunakan secara rutin.
2. Kapan waktu ideal ganti oli pertama?

Waktu ideal penggantian oli pertama motor baru biasanya disebutkan dalam buku servis atau buku garansi. Umumnya, produsen menyarankan oli pertama diganti saat motor mencapai 500–1.000 km.
Di periode ini, mesin sudah mulai beradaptasi dan sisa-sisa partikel logam dari gesekan awal mesin akan bercampur dengan oli. Inilah yang menjadi alasan mengapa oli pertama disebut penting, karena fungsinya membersihkan partikel hasil gesekan tersebut.
Sebagian bengkel bahkan menyarankan penggantian lebih cepat di 300–500 km untuk motor harian, terutama jika sering dipakai dalam kondisi macet atau stop-and-go. Namun ini bersifat opsional dan bukan keharusan, selama tidak ada indikasi mesin bekerja berat atau overheat.
3. Jangan abaikan servis gratis dari dealer

Motor baru biasanya mendapatkan paket servis gratis dari dealer, termasuk penggantian oli. Program ini biasanya diberikan pada servis pertama (500 km) dan servis kedua (1.000 km). Banyak pemilik motor yang melewatkan kesempatan ini karena merasa motornya masih ‘segar’. Padahal, inilah momen terbaik untuk melakukan pengecekan menyeluruh sekaligus mengganti oli dengan biaya ringan atau bahkan gratis.
Dengan mengikuti jadwal servis yang dianjurkan, motor akan mendapatkan perawatan optimal sejak awal, termasuk penggantian oli pada waktu yang tepat dan dengan oli yang sesuai standar pabrik.
So, motor yang baru keluar dari dealer tidak perlu langsung diganti olinya, kecuali ada keluhan tertentu atau anjuran khusus dari pabrikan. Namun, tetap penting untuk memeriksa volume dan kondisi oli sebelum motor digunakan secara aktif.
Pastikan oli cukup dan tidak ada kebocoran. Dengan mengikuti jadwal servis resmi, performa mesin tetap terjaga dan masa garansi tidak terganggu.