Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tips Merawat Motor Bore Up, Biar Awet Buat Harian

ilustrasi mesin motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mesin motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Bore up motor memerlukan perawatan khusus agar tetap awet dan nyaman digunakan
  • Penggantian oli lebih sering diperlukan karena kompresi mesin meningkat dan suhu kerja cenderung lebih tinggi
  • Perlu penyesuaian pada sistem pendinginan, bahan bakar, dan servis yang lebih teratur dibandingkan motor standar
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bore up memang terbukti bisa mendongkrak tenaga dan akselerasi motor. Caranya dengan memperbesar diameter silinder sehingga kapasitas ruang bakar meningkat. Hasilnya, mesin motor menjadi lebih bertenaga dan responsif.

Namun, di balik tenaga tambahan itu, ada tanggung jawab perawatan yang tidak bisa disepelekan. Sebab, mesin motor yang telah dibore up akan bekerja lebih keras dari kondisi standar, sehingga membutuhkan perhatian ekstra agar tetap awet dan nyaman digunakan.

Nah, berikut ini tips penting merawat motor bore up.

1. Rutin mengganti oli dengan kualitas yang sesuai

Ilustrasi oli motor (cati.ca)
Ilustrasi oli motor (cati.ca)

Setelah melakukan bore up, kompresi mesin meningkat dan suhu kerja juga cenderung lebih tinggi. Oleh karena itu, penggantian oli menjadi hal yang wajib dilakukan lebih sering. Oli berfungsi melumasi dan mendinginkan komponen dalam mesin yang kini bekerja lebih berat. Jika oli dibiarkan terlalu lama, kinerja pelumasan akan menurun dan menyebabkan gesekan berlebih antar komponen.

Gunakan oli dengan viskositas dan kualitas yang sesuai dengan spesifikasi mesin yang sudah dimodifikasi. Untuk motor bore up, biasanya disarankan memakai oli dengan daya tahan panas yang lebih baik dan memiliki perlindungan ekstra untuk mesin berkompresi tinggi.

2. Perhatikan suhu mesin dan sistem pendinginan

ilustrasi menganalisa sepeda motor (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi menganalisa sepeda motor (pexels.com/cottonbro studio)

Motor bore up lebih mudah mengalami overheat jika sistem pendinginan tidak mendukung. Pastikan kipas radiator (jika ada) bekerja dengan baik dan air radiator atau coolant berada dalam level yang cukup. Untuk motor berpendingin udara, pastikan kisi-kisi mesin tidak tertutup kotoran agar udara dapat bersirkulasi secara maksimal.

Jika motor terasa lebih panas dari biasanya atau sering mati mendadak, segera lakukan pemeriksaan. Bisa jadi ada masalah pada sirkulasi pendinginan atau pembakaran yang tidak seimbang.

3. Setel ulang karburator atau sistem injeksi

ilustrasi servis motor (pexels.com/Mick Haupt)
ilustrasi servis motor (pexels.com/Mick Haupt)

Perubahan kapasitas mesin akibat bore up mengharuskan penyesuaian pada sistem bahan bakar. Jika motor masih menggunakan karburator, perlu dilakukan penyetelan ulang agar campuran udara dan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan mesin baru.

Jika motor sudah injeksi, biasanya perlu dilakukan remap ECU atau pasang piggyback agar suplai bahan bakar tetap proporsional. Penyetelan yang tidak tepat bisa membuat motor menjadi boros, tenaga tidak maksimal, atau malah menyebabkan pembakaran yang terlalu panas dan berisiko merusak mesin.

4. Gunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi dan servis rutin

Ilustrasi mengisi bensin (Pexels/Matthias Polen)
Ilustrasi mengisi bensin (Pexels/Matthias Polen)

Mesin hasil bore up biasanya memiliki rasio kompresi lebih tinggi. Untuk mencegah knocking atau detonasi, gunakan bahan bakar dengan angka oktan yang lebih tinggi, seperti Pertamax atau sejenisnya. Bahan bakar dengan oktan rendah tidak cocok untuk mesin berkompresi tinggi dan bisa menimbulkan kerusakan jangka panjang.

Motor bore up membutuhkan servis yang lebih teratur dibandingkan motor standar. Pengecekan busi, piston, klep, dan ring piston perlu dilakukan secara berkala. Selain itu, pastikan tidak ada kebocoran oli atau gejala mesin mengeluarkan suara yang tidak wajar.

Jangan ragu membawa motor ke bengkel terpercaya, apalagi jika kamu merasakan gejala seperti tarikan berat, tenaga menurun, atau suara mesin kasar. Semakin cepat ditangani, semakin kecil risiko kerusakan yang lebih besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us