Penyebab Rem Motor Berdecit, Jangan Abaikan!

- Kampas rem aus, keras, atau kotoran dapat menyebabkan pengereman tidak mulus dan berisik
- Piringan cakram yang tidak rata atau melengkung mengakibatkan rem terasa tidak stabil
- Kaliper rem kotor atau piston macet membuat roda terasa berat dan rem tersendat saat digunakan
Masalah rem yang terasa "cekit-cekit" atau berdecit saat digunakan adalah keluhan umum bagi pengendara motor maupun mobil. Gejala ini biasanya muncul saat rem diinjak atau ditekan, terasa seperti tersendat, mencengkeram tidak rata, atau mengeluarkan bunyi gesekan.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengurangi kenyamanan dan membahayakan keselamatan saat berkendara. Berikut ini adalah penyebab umum serta cara mengatasinya secara efektif.
1. Kampas rem sudah aus

Kampas rem merupakan komponen utama dalam sistem pengereman. Jika kampas sudah aus, mengeras, atau permukaannya tidak rata, pengereman akan terasa tidak mulus. Gejalanya dapat berupa suara decitan, getaran, atau rasa tersendat saat menekan rem. Selain karena usia pakai, kampas rem juga bisa bermasalah akibat kotoran seperti pasir atau lumpur, terutama setelah melintasi jalan basah.
Solusi yang dapat dilakukan antara lain membersihkan kampas dengan amplas halus, mengganti kampas yang sudah tipis, dan memilih produk kampas rem berkualitas yang sesuai dengan jenis kendaraan. Pemeriksaan berkala sangat dianjurkan untuk menghindari kerusakan lanjutan pada sistem rem.
2. Piringan cakram tidak rata

Piringan cakram yang tidak rata atau melengkung dapat menyebabkan rem terasa tidak stabil. Saat kampas menjepit piringan yang tidak simetris, tekanan yang dihasilkan menjadi tidak merata. Akibatnya, timbul sensasi rem menahan atau tersentak saat digunakan. Hal ini bisa terjadi akibat benturan, pemasangan roda yang tidak tepat, atau usia pakai yang panjang.
Jika piringan masih dalam batas toleransi, bisa dilakukan proses skir untuk meratakan permukaannya. Namun jika piringan sudah terlalu tipis atau rusak, sebaiknya diganti untuk menjamin performa rem tetap optimal. Pemeriksaan visual serta pengukuran ketebalan sangat dianjurkan secara rutin.
3. Kaliper rem kotor

Kaliper rem berfungsi menekan kampas agar menjepit piringan cakram. Bila kaliper kotor, piston macet, atau pelumasnya kering, maka kampas bisa terus menempel pada piringan meskipun rem sudah dilepas. Kondisi ini menyebabkan roda terasa berat dan rem tersendat saat digunakan.
Solusinya adalah dengan membersihkan kaliper secara menyeluruh, memastikan piston dapat bergerak bebas, dan melumasinya dengan grease khusus. Jika ditemukan kerusakan pada seal atau piston, sebaiknya dilakukan overhaul atau penggantian kaliper. Perawatan ini penting agar sistem hidrolik bekerja dengan lancar.
4. Minyak rem tidak sesuai

Pada sistem pengereman hidrolik, kualitas minyak rem sangat memengaruhi performa rem. Minyak rem yang kotor, tercampur air, atau tidak sesuai spesifikasi dapat menyebabkan tekanan hidrolik tidak stabil. Hal ini membuat rem terasa tidak responsif, tersendat, atau bahkan blong.
Gantilah minyak rem secara berkala, idealnya setiap satu hingga dua tahun. Gunakan minyak rem yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan seperti DOT 3 atau DOT 4. Pastikan juga proses penggantian dilakukan dengan benar, termasuk mengeluarkan udara dari sistem agar tekanan tetap maksimal.