Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tanda-tanda Selang Rem Motor Sudah Harus Diganti, Jangan Tunggu Blong!

ilustrasi rem motor (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Selang rem motor berfungsi menyalurkan tekanan hidrolik dari master rem ke kaliper untuk pengereman yang presisi dan aman.
  • Tanda-tanda selang rem rusak antara lain retak, bocor, rem blong, lunak saat ditarik, atau usia sudah lebih dari 3-5 tahun.
  • Mengabaikan kondisi selang rem yang aus bisa menyebabkan risiko fatal seperti pengereman tidak responsif atau kehilangan tekanan minyak rem secara mendadak.

Selang rem motor mungkin bukan bagian yang sering dilirik saat servis, tapi perannya sangat vital. Fungsinya yang tak terlihat kadang membuat pengendara lupa bahwa komponen kecil ini bisa menimbulkan risiko besar jika diabaikan. Terutama pada motor dengan sistem rem hidrolik, selang rem adalah penghubung utama antara tuas rem dan kaliper. Jika selang ini bermasalah, maka kinerja rem akan terganggu secara langsung.

Dalam artikel ini, kita akan bahas fungsi penting selang rem motor, tanda-tanda selang rem sudah harus diganti, dan apa akibatnya jika selang rem yang sudah aus tetap dipakai. Ini penting untuk keselamatan, apalagi jika kamu sering berkendara dalam kecepatan tinggi atau medan berat.

1. Fungsi penting selang rem motor

ilustrasi ban motor (wahanahonda.com)

Selang rem motor berfungsi menyalurkan tekanan hidrolik dari master rem ke kaliper. Saat kamu menarik tuas rem, cairan rem didorong melalui selang ini untuk menggerakkan piston yang menjepit kampas rem ke cakram. Oleh karena itu, selang rem harus mampu menahan tekanan tinggi dan tidak mengembang agar tekanan tetap presisi.

Selang yang baik juga harus tahan panas dan tidak mudah getas karena berada dekat mesin dan roda. Jika selang rusak, bocor, atau mengembang, maka tekanan minyak rem tidak sampai dengan sempurna ke kaliper, hasilnya pengereman jadi lemah atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.

2. Tanda-tanda selang rem sudah harus diganti

Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)

Ada beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan sebagai sinyal bahwa selang rem motor sudah waktunya diganti. Pertama, selang terlihat retak atau getas di bagian luar. Ini sering terjadi karena usia pakai yang sudah lama, terpapar panas mesin, atau terkena sinar matahari terus-menerus.

Kedua, muncul rembesan minyak rem di sekitar selang atau sambungan ke master rem dan kaliper. Ini tanda kebocoran yang harus segera ditangani karena bisa membuat minyak rem cepat habis.

Ketiga, rem terasa blong atau tidak pakem, padahal minyak rem masih penuh. Ini bisa terjadi karena tekanan dari tuas tidak tersalurkan sempurna akibat selang mengembang atau tersumbat.

Keempat, selang terasa sangat lunak atau mengembang saat rem ditarik. Ini berarti dinding dalam selang sudah melemah dan tidak mampu menahan tekanan hidrolik seperti seharusnya.

Dan terakhir, jika selang sudah berusia lebih dari 3–5 tahun, ada baiknya diganti meski belum menunjukkan tanda kerusakan, terutama jika motor digunakan untuk harian atau sering dibawa touring.

3. Efek mengabaikan selang rem yang sudah tidak layak

ilustrasi ban motor (wahanahonda.com)

Mengabaikan kondisi selang rem yang sudah aus atau rusak bisa berakibat fatal. Risiko paling berbahaya adalah rem blong, yaitu kondisi di mana kamu menarik tuas rem tapi motor tidak melambat atau bahkan tidak merespons sama sekali. Hal ini sangat berbahaya, terutama saat melaju di turunan, tanjakan, atau lalu lintas padat.

Selain itu, selang rem yang bocor bisa menyebabkan minyak rem habis tanpa disadari, membuat sistem rem kehilangan tekanan secara mendadak. Kalau dibiarkan, bukan hanya membahayakan pengendara, tapi juga bisa merusak komponen lain seperti kaliper, piston, dan master rem karena bekerja dalam tekanan yang tidak stabil.

Selang rem memang tampak sepele, tapi keselamatan sangat bergantung padanya. Jangan tunggu hingga muncul masalah di jalan. Jika kamu melihat tanda-tanda kerusakan, segera ganti selang rem dengan yang berkualitas dan sesuai standar pabrikan. Lebih baik mencegah daripada menyesal. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us