Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tips Membeli Knalpot Racing Buat Motor, Biar Gak Mubazir

Ilustrasi knalpot (bikesfuture.com)

Banyak cara mendongkrak performa motor, salah satunya dengan mengganti knalpot standar dengan knalpot racing. Cara ini dinilai lebih aman dibandingkan melakukan bore up pada mesin motor.

Tapi mengganti knalpot racing itu gak secara otomatis mendongkrak performa motor secara signifikan, lho. Sebab banyak kasus motor jadi lebih boros bahan bakar setelah mengganti knalpot racing sementara tarikannya tidak banyak berubah. 

Karena itu sebelum membeli knalpot racing, pertimbangkan dulu beberapa hal berikut biar knalpot tersebut gak mubazir.

1.  Buat mendongkrak performa atau pesona?

suzuki.co.id

Coba pikirkan lagi baik-baik apa tujuanmu mengganti knalpot standar bawaan pabrik dengan knalpot racing, apakah sekadar ingin mendongkrak pesona atau ingin menaikkan performa motor?

Sebab banyak biker yang ternyata hanya ingin motornya terlihat lebih sporty dengan mengganti knapot racing. Mereka tidak terlalu perduli dengan performa karena toh buat apa ngebut-ngebut kalau jalanannya macet.

Tapi kalau tujuanmu untuk mendongkrak performa motor, kamu harus memilih knalpot racing yang dirancang khusus untuk menaikan tenaga dan torsi mesin. Untuk itu kamu antara lain bisa memilih knalpot racing dengan saluran pembuangan yang lebih lebar dan sistem yang lebih efisien sehingga dapat membantu mesin bernafas lebih baik.

2. Pilih material knalpot yang berkualitas

Ilustrasi knalpot (vikingbags.com)

Tips lainnya adalah perhatikan material knalpot. Biasanya knalpot terbuat dari tiga jenis material, yakni stainless steel, titanium, dan carbon fiber. Masing-masing memiliki karakteristik serta keunggulan dan kekurangannya sendiri.

Material stainless steel dikenal tahan karat, kuat, dan lebih ekonomis. Dibandingkan material lain, knalpot stainless steel paling awet dan karenanya masa pakainya bisa lebih panjang.

Sementara material titanium memiliki keunggulan pada bobotnya yang ringan dan tahan panas. Material ini cocok buat dipasang di motor balap, seperti MotoGP. Hanya saja harga knalpot berbahan titanium cukup mahal.

Adapu knalpot berbahan carbon fiber memiliki keunggulan pada bobotnya yang sangat ringan dan tampilannya yang modern dan sporty. Hanya saja knalpot yang terbuat dari bahan fiber cenderung lebih rapuh dibandingkan knalpot dari bahan stainless steel atau titanium. 

3. Sesuaikan knalpot dengan jenis motor

Supersport CBR1000RR-R Fireblade Terbaru (PT AHM)

Setiap motor memiliki karakteristik mesin dan ukuran saluran pembuangan yang berbeda. Karena itu tidak semua knalpot racing cocok untuk semua jenis motor. Sehingga sangat penting memilih knalpot yang sesuai dengan jenis motormu.

Beberapa produsen knalpot menyediakan model khusus yang disesuaikan dengan tipe dan merek motor tertentu. Misalnya, motor sport, matic, atau bebek biasanya membutuhkan jenis knalpot yang berbeda untuk mengoptimalkan performa.

4. Perhatikan suara yang dihasilkan knalpot

suzuki.co.id

Suara yang dihasilkan knalpot juga harus menjadi poin yang kamu perhatikan. Biasanya knalpot racing dipilih karena suaranya yang lebih garing dan lebih gahar dibandingkan knalpot bawaan pabrik yang suaranya cenderung kalem. 

Ada beberapa jenis suara knalpot racing, seperti ngebass, cempereng, hingga keras atau menggelegar seperti suara knalpot motor Harley Davidson. Pastikan suara yang dihasilkan knalpot racingmu tidak menyalahi aturan.

Sebab ada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 56 tahun 2019 tentang Ambang Batas Kebisingan Kendaraan Bermotor Tipe Baru dan Kendaraan bermotor yang sedang diproduksi. 

Dalam peraturan tersebut, ambang batas kebisingan knalpot ditentukan berdasarkan kubikasi mesinnya. Motor berkubikasi kurang dari 80cc, maksimal kebisingannya 77 dB, sementara mesin dengan kubikasi 80cc–175 cc, maksimal kebisingnnya 80 dB. Adapun untuk motor dengan kubikasi mesin di atas 175cc, maksimal kebisingannya 83 dB.  Menyalahi aturan bisa bisa membuatmu ditilang polisi dan didenda paling banyak Rp 250 ribu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us