10 Negara Asia Kuasai Daftar Rasio Utang Terendah 2025, Siapa Saja?

- Macao SAR memiliki rasio utang 0 persen, didukung oleh industri kasino yang stabil.
- Brunei Darussalam mencatat rasio utang 2,3 persen berkat pendapatan besar dari minyak dan gas bumi.
- Turkmenistan memiliki rasio utang 3,9 persen dengan produksi gas alam sebagai penopang penerimaan pemerintah.
Pendekatan pengelolaan utang setiap negara bisa berbeda, tapi daftar terbaru menunjukkan kalau banyak negara Asia sukses menjaga rasio utangnya tetap superrendah. Kondisi ini terjadi saat utang global justru berada di level tinggi, yaitu 94,7 persen dari PDB pada 2025. Situasi tersebut bikin pencapaian negara-negara Asia makin menonjol.
Posisi mereka di daftar teratas bukan tanpa alasan karena sebagian besar punya cadangan keuangan kuat dan ekonomi kecil yang stabil. Informasi ini bisa bantu kamu melihat negara mana saja yang berhasil menjaga kesehatan fiskal dengan baik.
1. Macao SAR

Macao jadi negara atau yurisdiksi dengan rasio utang paling rendah pada 2025, yaitu 0 persen. Ekonomi di sana ditopang oleh industri kasino yang menghasilkan pendapatan miliaran dolar. Surplus dari sektor ini membuat anggaran pemerintah sangat stabil. Kondisi tersebut memperkuat posisi Macao sebagai pemimpin daftar tanpa beban utang.
2. Brunei Darussalam

Brunei mencatat rasio utang sebesar 2,3 persen, termasuk salah satu yang paling rendah di Asia. Pendapatan besar dari minyak dan gas bumi membuat anggaran pemerintah tetap kuat. Cadangan fiskal mereka juga sangat sehat sehingga kebutuhan untuk berutang jadi minim. Keberlanjutan ekonominya tetap terjaga karena pengeluaran negara relatif terkontrol.
3. Turkmenistan

Turkmenistan memiliki rasio utang 3,9 persen yang tergolong rendah untuk kawasan Asia Tengah. Produksi gas alam berperan besar dalam menopang penerimaan pemerintah. Stabilitas fiskal di negara ini juga dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi tertutup. Beban utang rendah memudahkan pemerintah mempertahankan program domestik secara konsisten.
4. Kuwait

Kuwait menempati posisi dengan rasio utang 7,3 persen, terendah di Timur Tengah. Pendapatan minyak mencapai angka puluhan miliar dolar per tahun sehingga belanja negara relatif aman. Kekuatan sektor migas membuat anggaran nasional jarang mengalami tekanan. Posisi ini memperkuat stabilitas jangka panjang Kuwait.
5. Hong Kong SAR

Hong Kong mencatat rasio utang 11,7 persen, termasuk dalam kelompok negara Asia dengan kondisi fiskal sehat. Lingkungan bisnis di wilayah ini sangat kompetitif sehingga pajak dan pendapatan pemerintah tetap stabil. Diversifikasi ekonomi mendorong pemasukan dari sektor jasa dan finansial. Situasi ini membantu Hong Kong mempertahankan utangnya tetap rendah.
6. Timor-Leste

Timor-Leste menorehkan rasio utang 13,9 persen berkat keberadaan Petroleum Fund yang memperkuat cadangan negara. Investasi hasil minyak bumi memberikan ruang fiskal luas. Pemerintah dapat membiayai banyak program publik tanpa penambahan utang signifikan. Kondisi tersebut memperkuat stabilitas ekonomi nasional.
7. Rusia

Rusia memiliki rasio utang 23,1 persen pada 2025. Pendapatan dari ekspor minyak tetap mengalir meskipun negara ini berada dalam tekanan sanksi internasional. Kebijakan fiskal ketat membuat pengeluaran pemerintah tetap terkendali. Cadangan devisa melimpah membantu menahan laju kenaikan utang.
8. Azerbaijan

Azerbaijan mencatat rasio utang 22,4 persen sehingga masuk daftar negara Asia dengan beban utang rendah. Sektor energi menjadi penyumbang pemasukan terbesar. Penjualan minyak dan gas membuat negara ini mampu membiayai anggaran nasional. Posisi fiskal makin stabil karena pemerintah menjaga utang tetap terkendali.
9. Tajikistan

Tajikistan memiliki rasio utang 22,0 persen yang masih tergolong ringan untuk ukuran ekonomi berkembang. Pertumbuhan ekonomi ditopang remitansi serta sektor industri ringan. Pemerintah menahan ekspansi fiskal agar utang tidak melonjak. Pendekatan ini membuat kondisi fiskal negara tetap aman.
10. Taiwan

Taiwan mencatat rasio utang 23,4 persen sekaligus menutup daftar 10 besar negara Asia dengan rasio utang terendah 2025. Stabilitas manufaktur berperan besar dalam menjaga pemasukan negara. Industri teknologi mendorong ekspor bernilai tinggi. Keseimbangan fiskal terjaga karena pemerintah tetap disiplin dalam pengeluaran.
Laporan terbaru menunjukkan dominasi negara-negara Asia dalam daftar rasio utang terendah dunia pada 2025. Performa mereka banyak ditopang pendapatan stabil, baik dari sumber daya alam maupun sektor jasa dan industri. Kebijakan fiskal yang disiplin membuat utang tetap terkendali meskipun kondisi ekonomi global penuh tekanan.
Kamu bisa melihat bahwa kekuatan fiskal bukan hanya soal ekonomi besar, tapi tentang bagaimana negara mampu menjaga keseimbangan antara pendapatan dan belanja. Daftar ini jadi contoh menarik tentang pentingnya stabilitas anggaran dalam menciptakan ekonomi yang sehat.


















