6 Negara Paling Gila Inovasi, Anggaran Risetnya Bikin Melongo!

- Israel mengalokasikan 6,3% dari PDB-nya untuk R&D, angka tertinggi di dunia.
- Korea Selatan menempati posisi kedua dalam intensitas R&D dengan 5% dari PDB-nya diinvestasikan untuk riset.
- Taiwan menggelontorkan sekitar 4% dari PDB-nya untuk riset dan pengembangan, menjadi "otak" di balik chip komputer dan teknologi yang digunakan setiap hari.
Kalau kamu pikir Amerika Serikat dan China selalu jadi raja dalam urusan inovasi, siap-siap kaget. Dunia riset dan pengembangan alias Research and Development (R&D) sekarang gak cuma dikuasai negara besar, lho.
Pada 2023, total belanja global untuk R&D tembus rekor fantastis, mencapai 2,8 triliun dolar AS. Angka segila itu menunjukkan betapa pentingnya inovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menghadapi tantangan zaman, mulai dari krisis energi sampai kesehatan.
Menariknya, beberapa negara kecil justru tampil sebagai pemain utama karena berani “bakar duit” lebih besar secara proporsional dibanding raksasa ekonomi dunia. Mereka sadar, masa depan ekonomi gak cuma bergantung pada sumber daya alam, tapi juga ide, kreativitas, dan teknologi.
Dari Asia hingga Eropa, inilah enam negara paling gila inovasi dengan anggaran R&D yang bikin kamu melongo.
1. Israel

Wilayah di Timur Tengah ini berhasil jadi pemimpin dunia dalam urusan intensitas R&D. Pada 2023, Israel mengalokasikan 6,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)-nya untuk R&D, dan ini jadi angka tertinggi di dunia.
Sebagian besar investasinya datang dari sektor swasta, sekitar 92 persen. Jadi, bisa dibilang masyarakat dan perusahaan di sana memang hidup dan napasnya inovasi.
Dari sini lahir banyak startup teknologi kelas dunia. Gak heran kalau Israel sering dijuluki Startup Nation. Fokusnya bukan cuma di teknologi digital, tapi juga pertahanan, agritech, dan kesehatan. Komitmen mereka terhadap riset bikin wilayah sekecil itu punya pengaruh global yang besar banget.
2. Korea Selatan

Kamu mungkin tahu Korea Selatan dari K-pop dan drama, tapi di balik semua itu, negara ini juga jago banget soal teknologi, lho. Korea Selatan menempati posisi kedua dalam intensitas R&D, dengan 5 persen dari PDB-nya diinvestasikan untuk riset.
Perusahaan besar seperti Samsung, Hyundai, dan LG jadi mesin penggerak utama riset di negara ini. Gak cuma soal elektronik, tapi juga energi hijau, kecerdasan buatan, sampai mobil listrik. Inovasi sudah jadi budaya di Korea Selatan, dan pemerintahnya terus mendorong agar riset jadi prioritas nasional.
3. Taiwan

Sebagai salah satu pusat industri semikonduktor dunia, Taiwan gak main-main dalam urusan R&D. Tahun 2023, sekitar 4 persen dari PDB-nya digelontorkan untuk riset dan pengembangan.
Negara ini memang jadi “otak” di balik chip komputer dan teknologi yang kamu pakai setiap hari. Meski ekonominya gak sebesar Amerika atau China, fokus Taiwan pada inovasi bikin posisinya tak tergantikan di industri global. Bahkan di tengah perlambatan ekonomi, mereka tetap menjaga investasi di sektor teknologi tinggi agar tetap kompetitif.
4. Swedia

Swedia punya reputasi sebagai salah satu negara paling inovatif di Eropa. Mereka mengalokasikan 3,6 persen dari PDB untuk R&D, angka yang terus meningkat selama beberapa tahun terakhir.
Lingkup riset dan pengembangannya gak hanya soal teknologi, tapi juga inovasi sosial dan lingkungan. Swedia banyak melahirkan perusahaan kreatif seperti Spotify, IKEA, dan Ericsson, yang semuanya punya akar kuat dalam riset dan desain. Dukungan pemerintah terhadap kolaborasi antara universitas dan industri juga jadi kunci kenapa Swedia selalu masuk daftar negara paling inovatif di dunia.
5. Amerika Serikat

Sebagai raksasa ekonomi, Amerika Serikat masih jadi pemain besar dalam jumlah total dana riset. Pada 2023, mereka menghabiskan 823,4 miliar dolar AS untuk R&D, atau sekitar 3,4 persen dari PDB-nya. Angka ini memang bukan yang tertinggi secara proporsional, tapi kalau dilihat dari nominalnya, gak ada yang bisa menyaingi.
Riset di AS mencakup berbagai bidang: mulai dari teknologi militer, AI, bioteknologi, hingga eksplorasi luar angkasa. Pemerintah dan sektor swasta sama-sama aktif mendorong inovasi. Perusahaan raksasa seperti Google, Tesla, dan Apple bahkan punya divisi R&D sendiri dengan dana yang bisa menyaingi anggaran satu negara kecil.
6. China

Dalam dua dekade terakhir, China benar-benar mengejutkan dunia lewat lonjakan investasi risetnya. Dari hanya 4 persen kontribusi global pada tahun 2000, kini China menyumbang 26 persen dari total R&D dunia, dengan nilai mencapai 723 miliar dolar AS.
Sebagian besar dananya (sekitar 77 persen), berasal dari sektor swasta. Fokus utama China ada pada teknologi strategis seperti AI, robotika, manufaktur pintar, dan energi bersih. Meskipun proporsi R&D terhadap PDB-nya masih di angka 2,5–2,6 persen, perkembangan mereka luar biasa pesat dan mulai menyaingi AS dalam banyak bidang teknologi.
Kalau dilihat dari data global, inovasi bukan lagi monopoli negara besar. Israel dan Korea Selatan membuktikan kalau ukuran negara gak menentukan seberapa jauh kamu bisa melangkah dalam menciptakan masa depan. Dunia sekarang bergerak cepat, dan yang berani berinvestasi besar di R&D bakal memimpin perubahan.
Jadi, kalau kamu bercita-cita jadi bagian dari dunia teknologi atau riset, bisa banget belajar dari negara-negara ini. Mereka bukan cuma jago menciptakan produk baru, tapi juga berani membangun ekosistem inovasi dari bawah, dengan mimpi besar dan keberanian untuk terus bereksperimen.

















