Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Negara Ini Alami Kenaikan Harga Gila-gilaan dalam 5 Tahun

ilustrasi inflasi (vecteezy.com/Thomas Eder)
ilustrasi inflasi (vecteezy.com/Thomas Eder)
Intinya sih...
  • Argentina mengalami inflasi 2.614 persen dalam 5 tahun terakhir, dipicu oleh krisis utang dan kebijakan cetak uang.
  • Turki mencatat inflasi 464 persen, dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang tidak konsisten serta ketegangan geopolitik.
  • Mesir menghadapi inflasi sebesar 116 persen yang dipicu oleh krisis mata uang dan kenaikan harga pangan global.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah gak kamu merasa harga-harga sekarang jauh lebih mahal dibanding beberapa tahun lalu? Itu bukan cuma perasaan aja lho, tapi fakta. Dalam lima tahun terakhir, banyak negara di dunia mengalami inflasi yang bikin biaya hidup melambung tinggi. Inflasi ini dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari pandemi, perang, krisis energi, sampai kebijakan ekonomi dalam negeri yang kurang stabil.

Inflasi sendiri artinya kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus. Kalau inflasinya kecil, mungkin masih bisa ditoleransi. Tapi kalau angkanya sudah puluhan persen, bahkan ribuan persen, sudah pasti bikin hidup masyarakat semakin sulit.

Data terbaru dari Deutsche Bank menunjukkan ada negara-negara tertentu yang mengalami kenaikan harga luar biasa dalam periode 2020-2025. Nah, biar kamu gak penasaran, berikut 10 negara yang mengalami lonjakan harga paling gila-gilaan dalam lima tahun terakhir.

1. Argentina

ilustrasi Argentina (unsplash.com/Fernando Távora)
ilustrasi Argentina (unsplash.com/Fernando Távora)

Argentina jadi juara inflasi dengan angka mencengangkan: 2.614 persen dalam 5 tahun terakhir. Krisis utang negara yang berulang, ditambah kebijakan cetak uang untuk menopang ekonomi, bikin harga-harga naik tanpa kendali.

Walaupun pemerintah sempat melakukan reformasi fiskal, dampak inflasi sudah terlanjur terasa besar bagi masyarakat. Kondisi ini membuat banyak orang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

2. Turki

ilustrasi Grand bazaar, Istanbul, Turki (pexels.com/Nasim Didar)
ilustrasi Grand bazaar, Istanbul, Turki (pexels.com/Nasim Didar)

Turki mencatat inflasi 464 persen, salah satu yang tertinggi di dunia. Lonjakan ini dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang gak konsisten serta ketegangan geopolitik.

Harga bahan makanan, energi, dan kebutuhan pokok naik tajam, membuat daya beli masyarakat semakin menurun. Akibatnya, banyak keluarga terpaksa memangkas pengeluaran untuk bertahan hidup.

3. Mesir

ilustrasi Mesir (pexels.com/Murat Şahin)
ilustrasi Mesir (pexels.com/Murat Şahin)

Mesir menghadapi inflasi sebesar 116 persen yang dipicu oleh krisis mata uang dan kenaikan harga pangan global. Situasi ini membuat biaya hidup melonjak, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

Kenaikan harga makanan pokok seperti roti dan beras benar-benar menekan ekonomi rumah tangga. Tak sedikit keluarga yang akhirnya harus berhemat habis-habisan untuk bisa bertahan.

4. Hungaria

ilustrasi Hungaria (pexels.com/Bence Szemerey)
ilustrasi Hungaria (pexels.com/Bence Szemerey)

Hungaria mengalami inflasi 52 persen, terutama akibat melonjaknya harga energi setelah perang Rusia-Ukraina. Biaya listrik dan bahan bakar ikut terdongkrak, memengaruhi harga transportasi dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Warga Hungaria pun banyak yang terpaksa mengubah gaya hidup sehari-hari untuk mengurangi pengeluaran. Inflasi ini juga ikut menekan sektor usaha kecil dan menengah.

5. Rusia

ilustrasi Rusia (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi Rusia (pexels.com/Pixabay)

Rusia mencatat inflasi 44 persen dalam 5 tahun terakhir. Sanksi internasional akibat perang dengan Ukraina membuat harga barang impor melambung.

Kondisi ini memengaruhi ketersediaan produk di pasar domestik sekaligus menaikkan harga. Hidup masyarakat jadi makin berat karena kenaikan biaya energi dan kebutuhan pokok terjadi secara bersamaan.

6. Polandia

ilustrasi Polandia (pexels.com/Caio)
ilustrasi Polandia (pexels.com/Caio)

Polandia mencatat inflasi 42 persen yang sebagian besar dipengaruhi oleh kenaikan harga energi. Inflasi ini terasa jelas pada biaya transportasi, sewa rumah, dan kebutuhan sehari-hari.

Masyarakat kelas menengah pun ikut tertekan karena penghasilan mereka tidak naik secepat harga barang. Gak heran kalau daya beli masyarakat menurun signifikan.

7. Ceko

ilustrasi Ceko atau Czech Republic (pexels.com/JÉSHOOTS)
ilustrasi Ceko atau Czech Republic (pexels.com/JÉSHOOTS)

Ceko atau Czechia mengalami inflasi 41 persen dalam 5 tahun terakhir. Kenaikan harga energi dan pangan menjadi faktor utama yang memengaruhi biaya hidup.

Banyak keluarga yang akhirnya harus berhemat ekstra karena kebutuhan sehari-hari semakin mahal. Situasi ini membuat ketidakpuasan sosial semakin meningkat di kalangan masyarakat.

8. Kolombia

ilustrasi Kolombia (unsplash.com/Flavia Carpio)
ilustrasi Kolombia (unsplash.com/Flavia Carpio)

Kolombia mencatat inflasi sebesar 39 persen sejak 2020. Fluktuasi harga pangan dan energi jadi faktor utama pendorong kenaikan biaya hidup.

Warga kota besar seperti Bogotá dan Medellín merasakan dampak yang paling besar. Banyak keluarga harus menyesuaikan anggaran rumah tangga agar tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok.

9. Chili

ilustrasi Chile atau Chili (unsplash.com/Loïc Mermilliod)
ilustrasi Chile atau Chili (unsplash.com/Loïc Mermilliod)

Chili mengalami inflasi 34 persen yang cukup menekan masyarakat. Harga kebutuhan pokok, termasuk makanan dan biaya perumahan, naik tajam.

Kondisi ini paling berdampak pada masyarakat berpenghasilan rendah. Walaupun pemerintah mencoba memberikan subsidi, daya beli masyarakat tetap tidak kembali seperti semula.

10. Brasil

ilustrasi Brazil (pexels.com/Laura Villela Beauty Designer | Brasil)
ilustrasi Brazil (pexels.com/Laura Villela Beauty Designer | Brasil)

Brasil mencatat inflasi 33 persen dalam 5 tahun terakhir. Negara ini memang sudah sering berhadapan dengan masalah harga tinggi, tapi periode ini membuat situasinya makin sulit.

Harga kebutuhan sehari-hari meningkat lebih cepat dibanding kenaikan upah masyarakat. Alhasil, kesenjangan ekonomi makin terasa di berbagai lapisan masyarakat.

Dari data ini, kamu bisa lihat kalau inflasi memang jadi masalah global, tapi dampaknya berbeda di setiap negara. Ada yang hanya naik belasan persen, tapi ada juga yang sampai ribuan persen seperti Argentina. Inflasi tinggi jelas bikin hidup masyarakat makin susah karena harga-harga naik jauh lebih cepat dibanding pendapatan.

Bagi kita yang hidup di negara dengan inflasi lebih terkendali, penting banget untuk belajar dari pengalaman negara-negara ini. Mengatur keuangan pribadi, menabung, dan mencari sumber penghasilan tambahan bisa jadi cara untuk bertahan menghadapi situasi serupa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Tanda Kamu Harus Resign dan Memulai Bisnis Sendiri

03 Okt 2025, 22:00 WIBBusiness