Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Negara yang Beli Minyak AS Paling Banyak pada 2024, Ada Indonesia?

ilustrasi kilang minyak (pexels.com/Chris LeBoutillier)
ilustrasi kilang minyak (pexels.com/Chris LeBoutillier)
Intinya sih...
  • Meksiko menjadi pembeli terbesar minyak AS pada 2024 dengan total 429 juta barel, karena biaya pengiriman yang efisien dan kebutuhan kilang.
  • Belanda membeli sekitar 387 juta barel minyak dari AS, karena Rotterdam sebagai hub energi Eropa.
  • China menduduki posisi ketiga dengan total impor 318 juta barel minyak AS, untuk menjaga suplai energi stabil dan mengurangi ketergantungan pada Timur Tengah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bayangkan Amerika Serikat seperti pom bensin raksasa untuk dunia. Sepanjang 2024, negara ini mengekspor minyak dalam jumlah yang luar biasa besar.

Berdasarkan data U.S. Energy Information Administration (EIA), sekitar 3,9 miliar barel minyak dikirim ke 146 negara di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Eropa, sampai Asia. Angka itu mewakili 55 persen dari total produksi minyak AS tahun tersebut.

Artinya, lebih dari separuh minyak yang mereka hasilkan justru mengalir ke luar negeri untuk memenuhi kebutuhan energi global.

Lewat artikel ini, kamu akan diajak melihat 10 negara yang paling banyak membeli minyak dari AS sepanjang 2024. Kira-kira, apakah Indonesia termasuk salah satunya? Yuk, cari tahu jawabannya!

1. Meksiko

ilustrasi Meksiko (pexels.com/Ricky Esquivel)
ilustrasi Meksiko (pexels.com/Ricky Esquivel)

Meksiko menempati posisi teratas sebagai pembeli terbesar minyak AS sepanjang 2024. Totalnya mencapai 429 juta barel, atau sekitar 11 persen dari seluruh ekspor AS.

Letak geografis yang berdekatan bikin biaya pengiriman lebih efisien, sementara kilang di Meksiko memanfaatkan minyak ringan asal AS untuk dicampur dengan minyak berat mereka sendiri. Kombinasi ini membantu menjaga kualitas produksi bahan bakar di negara tersebut.

2. Belanda

ilustrasi negara Belanda (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi negara Belanda (pexels.com/Pixabay)

Sebagai pusat perdagangan energi Eropa, Belanda memegang peranan penting dalam ekspor minyak dunia. Negara ini membeli sekitar 387 juta barel minyak dari AS, setara 9,9 persen dari total ekspor.

Kota pelabuhan Rotterdam jadi salah satu hub energi terbesar di dunia, tempat minyak mentah AS disimpan sebelum dikirim lagi ke berbagai negara Eropa lainnya. Karena itulah, Belanda jadi tujuan favorit minyak Amerika di kawasan Eropa.

3. China

ilustrasi China atau Tiongkok (pexels.com/Saunak Shah)
ilustrasi China atau Tiongkok (pexels.com/Saunak Shah)

China menduduki posisi ketiga dengan total impor 318 juta barel minyak AS atau sekitar 8,1 persen dari total ekspor. Meski hubungan perdagangan kedua negara sering naik turun, kebutuhan energi China tetap sangat besar.

Industri manufaktur dan sektor transportasi mereka butuh pasokan stabil, sehingga minyak asal AS jadi salah satu alternatif penting untuk menjaga suplai tetap aman. Strategi ini juga membantu China mengurangi ketergantungan pada Timur Tengah.

4. Kanada

ilustrasi Kanada (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi Kanada (pexels.com/Pixabay)

Kanada membeli sekitar 316 juta barel minyak dari AS pada 2024, juga sekitar 8,1 persen dari total ekspor. Walaupun Kanada dikenal sebagai salah satu produsen minyak terbesar di dunia, negara ini tetap mengimpor jenis minyak tertentu dari AS.

Minyak ringan asal AS digunakan untuk mencampur minyak berat dari Alberta agar lebih mudah diproses di kilang. Jadi, hubungan energi antara kedua negara tetangga ini bersifat saling melengkapi.

5. Korea Selatan

ilustrasi Korea Selatan (pexels.com/Jakob Jin)
ilustrasi Korea Selatan (pexels.com/Jakob Jin)

Korea Selatan menempati urutan kelima dengan impor mencapai 255 juta barel atau 6,5 persen dari total ekspor AS. Negara ini punya industri petrokimia yang sangat maju dan kilang minyak berkapasitas besar.

Minyak asal AS yang berkualitas tinggi membantu memenuhi kebutuhan produksi bahan bakar dan plastik di sana. Selain itu, hubungan perdagangan energi antara kedua negara juga terus berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan energi di Asia Timur.

6. Jepang

ilustrasi Jepang (pexels.com/Evgeny Tchebotarev)
ilustrasi Jepang (pexels.com/Evgeny Tchebotarev)

Jepang berada di posisi keenam dengan total 219 juta barel minyak impor dari AS, setara 5,6 persen dari total ekspor. Negara ini memang sangat bergantung pada impor energi karena minim sumber daya alam.

Minyak asal AS menjadi salah satu pilihan utama karena stabil dari sisi pasokan dan kualitas. Dengan perekonomian yang berbasis industri, Jepang butuh bahan bakar dalam jumlah besar untuk menjaga aktivitas produksinya tetap berjalan.

7. India

ilustrasi budaya India (pexels.com/Yogendra Singh)
ilustrasi budaya India (pexels.com/Yogendra Singh)

India menempati posisi ketujuh dengan total impor 164 juta barel minyak dari AS atau sekitar 4,2 persen dari total ekspor. Pemerintah India aktif mencari pasokan energi alternatif agar tidak bergantung pada Timur Tengah.

Minyak ringan dari AS cocok untuk kilang mereka yang cenderung modern dan efisien. Selain itu, kerja sama energi antara kedua negara juga terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan bahan bakar di India.

8. Inggris

ilustrasi Inggris (pexels.com/Adrian Limani)
ilustrasi Inggris (pexels.com/Adrian Limani)

Inggris membeli sekitar 158 juta barel minyak dari AS, setara 4 persen dari ekspor AS pada 2024. Sebagian besar minyak tersebut digunakan untuk kebutuhan energi domestik, sementara sisanya diekspor ulang ke negara-negara Eropa lainnya.

Lokasi geografis Inggris yang strategis membuatnya menjadi titik transit penting dalam distribusi minyak AS ke seluruh Eropa. Permintaan tinggi dari sektor energi dan transportasi membuat impor ini terus meningkat.

9. Singapura

ilustrasi Singapura (pexels.com/Maksim Romashkin)
ilustrasi Singapura (pexels.com/Maksim Romashkin)

Sebagai pusat perdagangan minyak terbesar di Asia Tenggara, Singapura membeli 120 juta barel minyak dari AS atau 3,1 persen dari total ekspor. Negara ini memiliki infrastruktur penyimpanan dan penyulingan kelas dunia yang membuatnya jadi hub penting untuk minyak global.

Sebagian besar minyak AS diolah kembali di kilang Singapura sebelum dijual ke negara lain di kawasan Asia. Hal ini memperkuat posisi Singapura sebagai pemain kunci dalam rantai pasok energi regional.

10. Spanyol

ilustrasi Spanyol (pexels.com/Aleksandar Pasaric)
ilustrasi Spanyol (pexels.com/Aleksandar Pasaric)

Spanyol menutup daftar sepuluh besar dengan total 99 juta barel atau 2,5 persen dari total ekspor minyak AS. Sebagian besar minyak tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik, terutama di sektor transportasi dan industri.

Selain itu, Spanyol juga berperan sebagai titik distribusi bagi kawasan Mediterania. Permintaan tinggi di Eropa Selatan membuat Spanyol tetap menjadi pasar penting bagi minyak asal AS.

Bagaimana dengan Indonesia?

ilustrasi lalu lintas kota Jakarta (unsplash.com/Adrian Pranata)
ilustrasi lalu lintas kota Jakarta (unsplash.com/Adrian Pranata)

Indonesia memang tercatat sebagai salah satu pembeli minyak AS, tapi porsinya masih relatif kecil (sekitar 1,1 persen dari total ekspor). Meski begitu, angka ini menunjukkan hubungan perdagangan energi antara kedua negara tetap aktif.

Impor minyak dari AS membantu memenuhi kebutuhan industri dan kilang dalam negeri, terutama saat pasokan dari kawasan lain berkurang. Jadi, meskipun belum termasuk 10 besar, peran Indonesia tetap ada di peta perdagangan energi global.

Dari data ekspor minyak AS tahun 2024, terlihat jelas bagaimana negara ini menjadi salah satu pemain utama di pasar energi dunia. Dari Meksiko hingga Spanyol, minyak asal Amerika mengalir ke berbagai belahan dunia untuk menjaga roda ekonomi tetap berputar. Sementara Indonesia masih berkontribusi kecil, potensi kerja sama energi di masa depan tetap terbuka lebar.

Dalam konteks global, perdagangan minyak bukan sekadar urusan ekonomi, tapi juga strategi dan stabilitas pasokan energi. Selama kebutuhan energi dunia masih tinggi, minyak dari AS akan terus menjadi salah satu sumber penting bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Purbaya Pernah Takut-takuti Prabowo Ada Ancaman Pergantian Kekuasaan

10 Okt 2025, 00:26 WIBBusiness