Ekspor Minyak Saudi Melonjak ke Rekor Tertinggi pada September 2025

- Ekspor minyak mentah Arab Saudi mencapai 6,42 juta barel per hari di September 2025, melonjak lebih dari 600 ribu barel per hari dibandingkan Agustus 2025.
- OPEC+ menyetujui kenaikan produksi sekitar 547 ribu barel per hari dimulai bulan September, yang dapat menekan harga minyak lebih lanjut.
- Konsumsi minyak dalam negeri Arab Saudi untuk pembangkitan listrik turun drastis dari puncak musim panas, membuka lebih banyak pasokan minyak mentah untuk ekspor.
Jakarta, IDN Times - Arab Saudi tercatat mencapai titik tertinggi dalam ekspor minyak mentah dalam 18 bulan terakhir pada Rabu (1/10/2025). Lonjakan ini mengikuti keputusan OPEC+ untuk meningkatkan pasokan minyak secara bertahap.
Data terbaru menunjukkan bahwa kenaikan volume ekspor minyak Arab Saudi ini mulai berdampak nyata di pasar global, menandai perubahan penting dalam dinamika produksi dan distribusi minyak dunia.
1. Kenaikan ekspor minyak Arab Saudi di September 2025
Ekspor minyak mentah Arab Saudi mencapai 6,42 juta barel per hari sepanjang September 2025, melonjak lebih dari 600 ribu barel per hari dibandingkan Agustus 2025. Lonjakan ini menjadikan volume ekspor tertinggi sejak awal 2024.
Data dari perusahaan pelacakan tanker Kpler dan Vortexa juga mengonfirmasi peningkatan signifikan aliran minyak keluar dari Arab Saudi. Volume ekspor Arab Saudi menunjukkan bahwa kontribusi kerajaan terhadap kenaikan output OPEC+ mulai memasuki pasar global secara nyata.
2. Pengaruh kenaikan pasokan OPEC+ pada pasar global
OPEC+ pada Kamis (25/9/2025), secara resmi menyetujui kenaikan produksi sekitar 547 ribu barel per hari dimulai bulan September. Langkah ini merupakan bagian dari penyesuaian bertahap untuk mengembalikan kapasitas produksi yang sempat dikurangi demi menstabilkan harga minyak.
"Kami yakin permintaan global tetap kuat sehingga kenaikan produksi ini tepat waktu dan tidak akan merusak stabilitas pasar," kata Menteri minyak Kuwait, dilansir Bloomberg.
Namun, beberapa analis mengkhawatirkan kemungkinan surplus pasokan tahun depan yang dapat menekan harga minyak lebih lanjut.
3. Faktor domestik yang mendukung lonjakan ekspor
Pada Kamis (11/9/2025), diketahui bahwa konsumsi minyak dalam negeri Arab Saudi untuk pembangkitan listrik turun drastis dari puncak musim panas. Pada Agustus 2025, konsumsi minyak mencapai rekor tertinggi sejak 2009 dengan lebih dari 900 ribu barel per hari, namun pada September 2025, diperkirakan turun hingga sepertiga.
Kondisi ini membuka lebih banyak pasokan minyak mentah untuk ekspor, seperti diungkapkan oleh firma analisis Kpler.
"Penurunan konsumsi domestik akan membebaskan minyak untuk ekspor, yang berkontribusi pada kenaikan volume pengiriman ke pasar global," menurut analis Kpler.