31 Perusahaan Masih Antre untuk IPO di 2025

29 Apr 2025, 18:04 WIB

Ridwan Aji Pitoko

Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Intinya sih...

Sebanyak 31 perusahaan antre IPO di BEI, didominasi sektor consumer non-cyclical
Perusahaan dari sektor keuangan, kesehatan, transportasi, logistik juga ikut antre
Hingga 25 April 2025, 13 perusahaan berhasil mencatatkan saham di BEI dengan total dana Rp6,94 triliun

Jakarta, IDN Times - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan saat ini sudah ada 31 perusahaan yang antre untuk mencatatkan perdana sahamnya alias initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia.

Kepala Divisi Peraturan dan Layanan Perusahaan Tercatat BEI, Teuku Fahmi Ariandar, mengatakan perusahaan yang ada dalam pipeline IPO didominasi dari sektor non-cyclical.

"Ada 31 perusahaan (dalam pipeline) dan yang tadi saya sampaikan memang terbesar itu dari consumer non-cyclical ya. Itu ada lima perusahaan," kata Fahmi dalam dalam edukasi wartawan pasar modal secara virtual, Selasa (29/4/2025).

1. Sektor lain yang ada dalam pipeline IPO BEI

Ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain sektor consumer non-cyclicals, ada pula perusahaan sektor keuangan, kesehatan, transportasi, dan logistik.

“Itu masing-masing ada empat perusahaan. Jadi memang cukup tersebar ya untuk saat ini,” ujar Fahmi.

Selanjutnya, diikuti sektor energi dan industri masing-masing tiga perusahaan. Kemudian ada juga sektor material dasar dan infrastruktur masing-masing satu perusahaan.

2. Sudah ada 13 perusahaan yang IPO

Yupi resmi IPO di BEI (Tangkapan Layar YouTube Indonesia Stock Exchange)

Hingga 25 April 2025 telah tercatat 13 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI.

Seluruh perusahaan itu tercatat berhasil menghimpun dana sebesar Rp6,94 triliun dari hasil IPO.

3. Rincian perusahaan yang sudah IPO

Seremoni pencatatan saham perdana atau IPO Fore di Bursa Efek Indonesia. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Adapun rinciannya adalah perusahaan aset skala kecil di bawah Rp50 miliar. Kemudian, 18 perusahaan aset skala menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.

Lalu, ada 11 perusahaan aset skala besar di atas Rp250 miliar.