4 Cara Bikin Hidup Kamu Bebas Utang
Jakarta, IDN Times - Di tengah pandemik COVID-19 yang masih berlanjut, banyak pengeluaran tambahan yang harus kita keluarkan. Tidak cuma untuk sewa tempat tinggal dan makan saja, tetapi kepentingan untuk menjaga imunitas dari mulai makanan bergizi, multivitamin, dan berbagai buah-buahan penunjang pasti rasanya terpenuhi.
Tidak sedikit orang yang akhirnya kebablasan membeli banyak barang sehingga akhirnya mengutang. Menurut Perencana Keuangan Finansialku, Shierly berutang memang tidak masalah selama terukur dan diperhitungkan, terlebih lagi fokuskan kepada tujuan berutang itu sendiri.
"Jika memang bertujuan untuk yang sifatnya konsumtif maka barulah kita evaluasi diri, ada yang salah terhadap gaya hidup yang dijalankannya," kata Shierly kepada IDN Times, Kamis (29/7/2021).
Nah berikut ini adalah empat cara agar bisa hidup tanpa utang:
1. Menyesuaikan gaya hidup dengan kemampuan finansial
Gaya hidup seolah menjadi musuh yang digaungkan jika seseorang banyak utang, terlebih utang-utang tersebut bersifat konsumtif.
"Semua berawal pada gaya hidup. Memiliki kondisi keuangan yang baik karena memiliki gaya hidup yang cukup dan sederhana," kata Shierly.
2. Membuat anggaran pemasukan dan pengeluaran
Selain menyesuaikan gaya hidup dengan kemampuan finansial, kata Shierly yang terpenting adalah buat selalu anggaran pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya.
"Jika kamu sudah pernah membuatnya dan ternyata pola pemasukan dan pengeluaran masih sama, maka hal tersebut tetap bisa menjadi landasan mu di setiap bulan," ujar Shierly.
3. Menambah penghasilan
Untuk menghindari utang tentunya memiliki penghasilan tambahan menjadi jawaban selanjutnya. Konsep dari manajemen keuangan adalah, kamu bisa menekan pengeluaran dan menambah penghasilan agar bisa memiliki kelebihan uang untuk menabung dan berinvestasi.
4. Menganalisa setiap keputusan finansial
Saat kita memiliki tujuan keuangan untuk tidak memiliki utang dalam hidup maka kunci selanjutnya adalah melakukan analisa dalam setiap pengambilan keputusan finansial.
"Kamu tidak bisa impulsif memutuskan segala tindakan ya," kata Shierly.
