5 Crazy Rich Indonesia, Hartanya Sampai Triliunan Rupiah!

Budi dan Michael Hartono saat ini memegang tampuk crazy rich paling kaya di Indonesia. Dilansir Forbes, harta yang dimiliki dua bersaudara tersebut pada Desember 2020 sebesar 38,8 miliar dolar AS atau lebih dari Rp562 triliun.

Dua bersaudara asal Kudus, Jawa Tengah tersebut mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari investasi di Bank Central Asia atau BCA.

Budi dan Michael Hartono membeli saham BCA dari keluarga konglomerat lainnya, yakni keluarga Salim pada saat krisis ekonomi Asia menerjang Indonesia medio 1997-1998.

Selain itu, kekayaan tersebut juga datang dari bisnis keluarga Hartono, yakni bisnis rokok. Ya, keluarga Hartono merupakan pemilik pabrik rokok kenamaan Indonesia, Djarum.

Perusahaan tersebut kini dijalankan oleh anak Budi Hartono, yakni Victor Hartono. Bisnis lainnya yang membuat Hartono bersaudara menjadi orang ultra-kaya di Indonesia adalah di sektor peralatan elektronik lewat merek Polytron dan sejumlah real estat primer di Jakarta.

Orang ultra-kaya Indonesia berikutnya adalah Keluarga Widjaja. Mereka mewariskan kerajaan bisnis yang ditinggalkan oleh Eka Tjipta Widjaja, yang meninggal pada usia 98 tahun Januari 2019 lalu.

Total aset yang dimiliki keluarga Widjaja hingga akhir 2020 kemarin tercatat sebanyak 11,9 miliar dolar AS atau senilai Rp171,6 triliun.

Adapun kerajaan bisnis yang ditinggalkan oleh Eka kepada anak-anaknya adalah sebuah perusahaan bernama Sinar Mas.

Sinar Mas merupakan perusahaan ternama Indonesia yang bergerak di berbagai sektor mulai dari produksi kertas, real estat, jasa keuangan, agribisnis, dan telekomunikasi.

Orang ultra-kaya ketiga di Indonesia adalah Prajogo Pangestu. Harta kekayaannya saat ini dilansir sebesar 6,5 miliar dolar AS atau Rp94,3 triliun.

Prajogo meraup kekayaannya dimulai lewat bisnis kayu pada akhir 1970-an. Perusahaannya kala itu Barito Pacific Timber go public pada 1993 dan mengubah namanya menjadi Barito Pacific setelah tidak lagi berbisnis kayu pada 2007.

Barito Pacific kemudian mengakuisisi 70 persen perusahaan petrokimia Chandra Asri yang juga melakukan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada 2011, Chandra Asri melakukan merger dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia.

Pada 2020, saham Barito Pacific sempat terpukul lantaran minimnya permintaan global untuk petrokimia yang mempengaruhi harga sahamnya.

Anthoni Salim menjadi crazy rich berikutnya asal Indonesia. Total kekayaannya kini mencapai 5,9 miliar dolar AS atau sama dengan Rp85,6 triliun.

Anthoni kini merupakan pimpinan tertinggi di Salim Group yang bergerak di banyak sektor seperti perbankan, makanan, dan telekomunikasi.

Selain itu, Anthoni juga merupakan CEO Indofood yang merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia.

Sri Prakash Lohia menjadi orang nomor 5 dengan status crazy rich Indonesia. Asetnya pada Desember tahun lalu mencapai 5,6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp81,2 triliun.

Kekayaan tersebut sebagian besar dia peroleh dengan memproduksi PET dan petrokimia lainnya. Pada 1970, dia dan ayahnya pindah dari India ke Indonesia dan kemudian membentuk Indorama Corporation sebagai perusahaan pembuat benar spurn.

Saat ini, Indorama Corporation merupakan sumber petrokimia dengan membuat banyak produk semacam pupuk poliolefin, bahan baku tekstil, dan sarung tangan medis.