5 Tips Mempertahankan Bisnis Fashion di Masa Pandemi COVID-19

11 Des 2021, 17:37 WIB

ilustrasi wanita bergaya (pexels.com/SpencerSelover)

Sejak tersebarnya wabah virus COVID-19, terdapat berbagai sektor yang terkena dampaknya, seperti sektor UMKM dalam bidang fashion. Banyak pelaku UMKM yang masih melakukan promosi konvensional sehingga mereka merasakan dampak negatif pada penjualannya.

Namun, menanggapi situasi yang terjadi, pelaku UMKM harus melakukan adaptasi yang lebih maju, yaitu masuk ke digital. Kominfo pun mendukung UMKM untuk masuk ke digital melalui program UMKM Go Online agar pelaku UMKM memiliki kehidupan lebih sejahtera.

Dalam mempertahankan penjualan bisnis fashion, pelaku UMKM perlu menggunakan strategi bisnis terbaru serta melakukan promosi agar penjualan stabil bahkan meningkat.

Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar usaha fashion milikmu tetap bertahan di tengah pandemi.

1. Manfaatkan media promosi secara maksimal

ilustrasi berjualan online (pexels.com/LizaSummer)

Meskipun tidak bisa keluar rumah, kamu bisa gunakan platform online sebagai media untuk memasarkan produk kamu. Kamu bisa memilih platform yang sesuai dengan produk jualanmu atau kamu bisa gunakan seluruh platform jualan online yang ada di internet.

Semakin banyak kamu mengunggah produk kamu di banyak platform, maka calon konsumen akan menemukan produk kamu lebih mudah saat sedang melakukan pencarian produk.

2. Lakukan manajemen bisnis di rumah

ilustrasi membungkus barang (pexels.com/KarolinaGrabowska)

Melakukan manajemen bisnis, tidak perlu di kantor ataupun di luar rumah. Kamu bisa lakukan segala aktivitas yang berhubungan dengan pengaturan bisnis di rumah seperti melakukan desain produk, produksi, promosi, packaging, bahkan hingga pengiriman produk ke konsumen dari rumah.

Dengan begitu, kamu tidak memiliki hambatan apapun meskipun harus menjalankan bisnis fashion dari rumah.

3. Buatlah informasi produk lebih detail

ilustrasi pakaian (pexels.com/YlaniteKoppens)

Karena harus menggunakan media online, kamu perlu mencantumkan informasi mengenai produk dengan lengkap dan detail sebab kelengkapan informasi menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk membeli suatu produk atau tidak.

Kamu bisa potret produk dengan detail dan jelas, serta cantumkan informasi seputar harga, ukuran, bahan, motif, dan lainnya.

Perlu diingat, lebih baik gunakan foto yang kamu potret sendiri dan hindari menggunakan foto produk serupa yang diambil melalui internet.

4. Lakukan kolaborasi

ilustrasi kerjasama (pexels.com/YanKrukov)

Melakukan kolaborasi dengan pihak yang tepat akan membantu bisnis fashion kamu bertahan lebih lama di masa pandemi COVID-19 ini.

Kamu bisa lakukan kolaborasi dengan desainer ternama dan melakukan kolaborasi dengan pihak yang mahir dalam melakukan pemasaran produk kamu. Dengan begitu, kamu akan lebih optimis dalam menjalani bisnis fashion meskipun berada di tengah situasi wabah virus COVID-19.

5. Berikan pelayanan yang memuaskan

ilustrasi wanita memberi penjelasan pada pria (pexels.com/AndreaPiacquadio)

Selama melayani calon konsumen, kamu perlu bersikap ramah dan informatif. Hal ini dapat membuat calon konsumen merasa puas dan kemungkinan akan kembali berbelanja lagi di toko online kamu.

Kamu bisa bersikap akrab dengan para calon konsumen, serta jawab segala pertanyaan yang dilontarkan oleh calon konsumen sehingga mereka tidak kebingungan lagi dan yakin untuk membeli produk-produk kamu.

Kebanyakan calon konsumen tertarik dengan pelayanan yang ramah dan informatif. Selain itu, pelayanan seperti ini akan membuat mereka klik tombol "follow" agar tidak ketinggalan produk yang kamu jual.

Selain mengingat atau mencatat setiap tips yang telah disebutkan, usahakan kamu memahami setiap poin dari tips di atas. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menerapkan ke dalam bisnis fashion yang sedang kamu jalani sehingga bisnismu tetap bisa bertahan dan menguntungkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.