Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Trik Psikologi untuk Menguatkan Email Pemasaran, Audiens Melekat!

Digital marketing (pexels.com/fauxels)
Digital marketing (pexels.com/fauxels)

Mengirim email pitch marketing yang efektif membutuhkan lebih dari sekadar kata-kata yang tepat. Memahami bagaimana otak manusia bekerja bisa menjadi kunci untuk menarik perhatian prospek dan meningkatkan peluang mereka untuk merespons. Dengan sedikit sentuhan psikologi, kamu bisa membuat email yang lebih menarik, berkesan, dan berdampak.

Di artikel ini, kita akan membahas lima tips psikologi yang bisa membantu kamu mengubah email pitch biasa menjadi alat yang lebih efektif. Simak tips berikut agar email kamu bisa lebih memikat dan berhasil dalam upaya pengembangan bisnis.

1. Sentuh emosi sebelum beralih ke logika

ilustrasi melihat konten marketing (pexels.com/Cedric Fauntleroy)
ilustrasi melihat konten marketing (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Ketika menulis email pitch, penting untuk menjaga keseimbangan antara logika dan emosi. Meskipun logika penting agar pesan kamu tetap jelas dan masuk akal, emosi adalah kunci untuk menarik perhatian lebih dalam. Menurut studi Neuro Science Marketing, iklan yang bermain pada emosi hampir dua kali lebih efektif dibandingkan iklan yang sepenuhnya rasional.

Cara terbaik untuk menyentuh emosi adalah dengan memancing perasaan takut kehilangan, menonjolkan hal-hal yang penting bagi prospek, dan menggunakan gambar yang kuat. Ketika kamu berhasil menyentuh emosi, prospek lebih cenderung merespons dengan cepat dan merasa terhubung dengan pesan kamu.

2. Gunakan social proof untuk membangun kepercayaan

Digital marketing (pexels.com/Ivan Samkov
Digital marketing (pexels.com/Ivan Samkov

Manusia cenderung mempercayai sesuatu yang sudah terbukti berhasil bagi orang lain. Ini bisa dimanfaatkan dengan menambahkan elemen social proof dalam email pitch kamu. Testimoni pelanggan, ulasan positif, atau bahkan jumlah klien yang telah kamu layani, semuanya bisa membantu meningkatkan kepercayaan prospek terhadap bisnis kamu.

Sertakan gambar orang-orang yang merekomendasikan produk atau jasa kamu untuk memberikan kesan otentik. Visualisasi penghargaan atau liputan media yang kamu terima juga dapat memperkuat citra bisnis kamu sebagai entitas yang sukses. Dengan begitu, prospek akan merasa lebih yakin untuk bekerja sama dengan kamu.

3. Pahami apa yang ingin didengar target

Ilustrasi berteriak (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi berteriak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memahami apa yang ingin didengar oleh target pasar adalah kunci dalam membuat pesan yang menarik. Daripada membanjiri mereka dengan detail yang terlalu spesifik, fokuslah pada pesan utama yang sederhana dan mudah diingat. Gunakan kalimat yang singkat namun kuat untuk menjelaskan nilai dari bisnis kamu.

Kamu juga bisa mengulang pesan ini secara konsisten dalam berbagai email yang dikirimkan. Jika suatu pesan atau respons sudah terbukti efektif, jangan ragu untuk menggunakannya lagi dalam format yang serupa. Mengotomatiskan proses ini dengan template juga bisa menjadi cara yang cerdas untuk memaksimalkan efektivitas email kamu.

4. Tambahkan sentuhan warna untuk menarik perhatian

Ilustrasi tim bisnis (pexels.com/Thirdman)
Ilustrasi tim bisnis (pexels.com/Thirdman)

Warna memainkan peran penting dalam menarik perhatian dan membentuk kesan pertama. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Emerald Insight, berjudul Impact of color on marketing (2006) yang ditulis oleh Satyendra Singh, menunjukkan bahwa hingga 90 persen dari kesan pertama seseorang terhadap email didasarkan pada warna dan elemen visual lainnya. Jadi, pastikan email kamu memiliki tampilan yang menarik dan penuh warna.

Gunakan gambar, GIF, dan desain email yang cerah untuk menonjolkan pesan kamu. Warna juga bisa digunakan untuk memperjelas call to action (CTA), seperti tombol yang menarik perhatian dan mendorong penerima untuk mengklik. Dengan sentuhan warna yang tepat, email kamu akan lebih mencolok dan berkesan.

5. Personalisasi untuk membangun koneksi yang lebih dekat

Ilustrasi memerhatikan bisnis (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Ilustrasi memerhatikan bisnis (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Personalisasi adalah kunci untuk membuat prospek merasa diperhatikan dan dihargai. Terkadang, cukup dengan menggunakan nama depan penerima dalam email sudah bisa membuat perbedaan. Namun, untuk dampak yang lebih besar, kamu bisa melakukan personalisasi lebih jauh, seperti menyesuaikan konten email berdasarkan kebutuhan spesifik prospek.

Dengan alat seperti Mixmax, kamu bisa memasukkan gambar dan elemen personalisasi lainnya ke dalam email dengan mudah. Selain itu, menggunakan mail merge memungkinkan kamu mengirim email massal yang tetap terasa personal. Ini membantu kamu membangun koneksi yang lebih dekat dengan prospek, sekaligus menjaga efisiensi dalam pengiriman email.

Memanfaatkan psikologi dalam email pitch kamu tidak memerlukan gelar khusus, hanya pemahaman dasar tentang cara otak manusia bekerja. Dengan menyentuh emosi, memanfaatkan social proof, memahami keinginan prospek, menambahkan sentuhan warna, dan personalisasi, kamu bisa membuat email pemasaran yang lebih efektif dan berdampak. Terapkan tips ini dalam kampanye email kamu berikutnya dan rasakan perbedaannya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Alfi
EditorMuhammad Alfi
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Alasan Bisnis Harian Lebih Tahan Krisis Dibanding Bisnis Musiman

21 Des 2025, 08:05 WIBBusiness