Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Langkah Melindungi Bisnis dari Serangan Siber

ilustrasi peretasan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Di era digital, bisnis tak cuma bersaing di pasar, tapi juga harus menghadapi ancaman siber yang bisa merugikan finansial dan reputasi. Yang jadi masalah, serangan ini tak hanya menyasar perusahaan besar saja. Bahkan, usaha kecil pun kerap jadi target karena sistem keamanannya sering kali lebih lemah.

Tapi tenang, bukan berarti bisnis tak bisa bertahan. Dengan langkah-langkah yang tepat, ancaman ini bisa diminimalkan. Yuk, simak enam cara sederhana tapi ampuh untuk melindungi bisnis dari serangan siber!

1. Kenali jenis serangan siber yang bisa menyerang bisnis

ilistrasi seseorang sedang melakukan serangan siber (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sebelum bisa melindungi diri, penting untuk tahu apa saja ancaman yang mengintai. Beberapa jenis serangan yang sering terjadi adalah:

  • Phishing – Email atau pesan palsu yang menipu karyawan agar membocorkan informasi sensitif seperti password.
  • Malware – Perangkat lunak berbahaya yang menyusup lewat unduhan atau lampiran email, lalu mencuri data.
  • Ransomware – Serangan yang mengenkripsi data bisnis dan meminta tebusan untuk mengaksesnya kembali.
  • Denial of Service (DoS) – Membanjiri server dengan lalu lintas palsu sehingga layanan bisnis terganggu.

Dengan mengenali pola serangan ini, bisnis bisa lebih waspada dan cepat bertindak saat ada ancaman mencurigakan.

2. Buat kebijakan keamanan yang jelas

ilustrasi privasi (pexels.com/Pixabay)

Tak sedikit serangan siber terjadi karena kelalaian manusia. Itu sebabnya, bisnis perlu menerapkan kebijakan keamanan yang jelas, misalnya:

  • Gunakan password yang kuat dan ubah secara berkala.
  • Terapkan multi-factor authentication (MFA) untuk lapisan keamanan ekstra.
  • Batasi akses ke data penting hanya untuk karyawan tertentu.
  • Pastikan semua perangkat kerja terlindungi dengan antivirus dan firewall yang selalu diperbarui.

Dengan aturan yang ketat, risiko kebocoran data bisa ditekan seminimal mungkin.

3. Latih karyawan agar melek keamanan siber

ilustrasi mengedukasi karyawan (pexels.com/Fox)

Keamanan siber bukan cuma urusan tim IT. Namun, seluruh karyawan perlu paham risiko dan cara menghindarinya. Pelatihan rutin bisa membantu mereka mengenali ancaman seperti email phishing atau situs mencurigakan.

Menurut survei Cyber Security Breaches, hanya 17 persen bisnis yang memberikan pelatihan keamanan siber kepada karyawannya. Padahal, dengan edukasi yang tepat, banyak serangan bisa dicegah sebelum terjadi.

4. Lakukan backup data secara rutin

ilustrasi backup data (pexels.com/cottonbro studio)

Bayangkan kalau tiba-tiba semua data pelanggan dan transaksi bisnis hilang karena serangan ransomware. Seram, kan? Nah, supaya hal ini tak terjadi, biasakan melakukan backup data secara rutin dan simpan di lokasi yang terpisah dari jaringan utama.

Penyedia layanan seperti Google Cloud dan Amazon Web Services bisa jadi solusi untuk menyimpan data secara aman dengan sistem enkripsi dan pemulihan otomatis. Dengan backup yang terjadwal, bisnis tetap bisa berjalan meskipun terkena serangan siber.

5. Gunakan teknologi keamanan yang tepat

ilustrasi teknologi keamanan (pexels.com/Dan Nelson)

Selain kebijakan dan pelatihan, bisnis juga perlu berinvestasi dalam teknologi keamanan. Beberapa solusi yang bisa diterapkan antara lain:

  • Firewall dan antivirus terbaru untuk mencegah serangan malware.
  • Sistem deteksi ancaman yang memantau lalu lintas jaringan dan aktivitas mencurigakan.
  • Enkripsi data untuk melindungi informasi sensitif dari akses ilegal.

Dengan teknologi yang tepat, risiko pencurian data dan kebocoran informasi bisa ditekan secara signifikan.

6. Siapkan rencana darurat untuk serangan siber

ilustrasi rencana darurat (pexels.com/Fernando Arcos)

Terakhir, bisnis harus siap menghadapi kemungkinan terburuk. Buat rencana tanggap darurat yang mencakup:

  • Langkah pertama yang harus diambil saat terjadi serangan.
  • Tim yang bertanggung jawab dalam penanganan insiden.
  • Cara memulihkan sistem dan data dengan cepat.
  • Komunikasi dengan pelanggan atau mitra bisnis jika terjadi kebocoran data.

Bisnis yang memiliki rencana darurat dapat merespons serangan lebih cepat dan mengurangi dampaknya.

Serangan siber memang bisa terjadi kapan saja, tapi dengan langkah-langkah yang tepat, bisnis bisa meminimalkan risikonya. Mulai dari mengenali ancaman, melatih karyawan, hingga menggunakan teknologi keamanan yang sesuai dapat mengantisipasi kebocoran data. Ingat, setiap tindakan kecil bisa berdampak besar bagi kelangsungan bisnis di era digital.

Jadi, sudahkah bisnismu siap menghadapi ancaman siber?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bagus Samudro
EditorBagus Samudro
Follow Us