6 Pemilik Maskapai Penerbangan di Indonesia, BBN hingga BUMN

Industri penerbangan di Indonesia kini dikuasai oleh enam grup maskapai dari dalam maupun luar negeri. Mulai dari Lion Air Group, BUMN, hingga yang terbaru adalah BBN Airlines dari Irlandia.
Enam maskapai penerbangan di Indonesia ini dimiliki oleh beberapa konglomerat yang berharta miliaran atau bahkan triliunan rupiah. Selain itu, ada pula beberapa pesawat yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia seperti Garuda Indonesia dan Citilink.
Berikut daftar pemilik maskapai penerbangan di Indonesia yang menarik untuk diketahui. Ketahui di bawah ini, yuk!
1. Lion Air Group

Lion Air Group merupakan salah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia yang didirikan oleh konglomerat Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana pada 1999. Kakak beradik ini mendirikan Lion Air Group sebagai maskapai penerbangan bertarif murah di Indonesia.
Saat ini, Lion Air Group menaungi beberapa maskapai pesawat, yaitu Lion Air, Batik Air, Wings Air, Super Air Jet, Malindo Air, dan Thai Lion Air. Grup maskapai ini juga telah melayani berbagai penerbangan domestik maupun mancanegara seperti Kuala Lumpur, Penang, Singapura, hingga Seoul.
Selain itu, Lion Air Group juga memiliki lini bisnis ekspedisi barang bernama Lion Parcel yang berdiri sejak Februari 2013. Grup perusahaan ini juga memiliki bisnis Lion Hotel & Plaza di Manado.
Dengan berbagai bisnis yang dimiliki, Rusdi dan Kusnan Kirana pernah menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia pada 2019 dengan total kekayaan 835 juta dolar AS atau Rp12,6 triliun.
2. Avia Solutions Group (BBN Airlines)

BlueBird Nordic atau BBN Airlines merupakan maskapai penerbangan baru di Indonesia yang resmi beroperasi pada 27 September 2024 lalu. BBN Airlines adalah anak perusahaan dari Avia Solutions Group yang berasal dari Dublin, Irlandia. Avia Solutions Group didirikan oleh Gediminas Ziemelis dan dipimpin oleh Jonas Janukenas sebagai CEO.
Avia Solutions Group adalah perusahaan penyedia layanan pesawat, kru, pemeliharaan, dan asuransi penerbangan yang kini memiliki 199 armada di seluruh dunia. Perusahaan induk ini juga menyediakan layanan perawatan dan perbaikan pesawat hingga pelatihan pilot dan awak.
Pendiri Avia Solutions, Gediminas Ziemelis adalah konglomerat yang sudah puluhan tahun di dunia bisnis. Dia telah mendirikan lebih dari seratus start up, memimpin beberapa perusahaan, hingga memiliki saham mayoritas di sebuah klub basket.
Pada Desember 2022, Ziemelis menjadi orang terkaya di Lithuania dengan kekayaan mencapai 1,68 miliar euro atau Rp28 triliun.
3. BUMN

Pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara atau BUMN juga memiliki maskapai penerbangan, yaitu Garuda Indonesia dan anak perusahaannya, Citilink yang berdiri pada 2009.
Garuda Indonesia Group kini memiliki 169 pesawat yang beroperasi pada 76 rute domestik dan internasional. Selain itu, Garuda Indonesia juga terhubung dengan sistem 19 maskapai penerbangan lainnya di dalam aliansi SkyTeam untuk melayani penumpang ke 177 negara.
4. Sriwijaya Air Group

Sriwijaya Air Group merupakan maskapai penerbangan di Indonesia yang didirikan oleh beberapa pebisnis, yaitu Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 10 November 2003. Saat ini, CEO PT Sriwijaya Air adalah Ardhana Sitompul dan dibantu oleh beberapa direktur seperti Cecep Cahyana, Didi Iswandy, dan Dwi Iswantoro.
Awalnya, Sriwijaya Air hanya melayani penerbangan menggunakan pesawat Boeing 737-200 dengan rute Jakarta ke Pangkal Pinang, Palembang, Jambi, dan Pontianak. Saat ini, Sriwijaya Air Group memiliki 48 pesawat Boeing dengan total 53 rute penerbangan.
5. PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air)

Susi Air merupakan maskapai penerbangan di Indonesia yang dimiliki Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Maskapai Susi Air berdiri di bawah PT ASI Pudjiastuti Aviation yang didirikan pada 2004 lalu.
Pesawat Susi Air pertama kali mengudara pada Desember 2004 dengan melayani penerbangan carter untuk program bantuan ke wilayah Medan. Pada 2006, Susi Air mulai melayani penerbangan komersial yang juga berpusat di Medan.
Saat ini, Susi Air mengoperasikan 49 armada pesawat ke berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Medan, Banda Aceh, Padang, Jakarta, Palangkaraya, Samarinda, Kupang, Manokwari, Biak, Timika, Jayapura, Wamena, hingga Merauke.
6. China Aircraft Leasing Group (TransNusa)

TransNusa (PT TransNusa Aviation Mandiri) merupakan maskapai penerbangan di Indonesia yang saat ini sahamnya dimiliki oleh China Aircraft Leasing Group Holdings Limited. Namun, TransNusa mulanya merupakan maskapai lokal yang berdiri sejak 2005.
Hingga pada 2020, TransNusa sempat berhenti beroperasi karena pandemi COVID-19. Lalu, TransNusa dijual dan baru mendapatkan suntikan dana dari pemegang saham dan manajemen yang baru pada 2022.
Sejak itu, TransNusa melakukan rebranding menjadi Maskapai Layanan Premium (Premium Service Carrier). Maskapai penerbangan ini juga makin memperbanyak rute, termasuk rute internasional seperti Jakarta-Kuala Lumpur dan Jakarta-Guangzhou.
Itulah daftar pemilik maskapai penerbangan di Indonesia, mulai dari Lion Air Group, BBN, BUMN, hingga Susi Air.