Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 BUMN Ini Dapat Suntikan Dana Senilai Total Rp35,15 Triliun

Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan akan menyalurkan bantuan pinjaman dan penyertaan modal pemerintah (PMN) baik dengan skema bantuan langsung (direct support) maupun indirect support atau tidak langsung dengan skema special mission vehicle (SMV). Untuk kedua bantuan tersebut pemerintah menganggarkan Rp35,15 triliun yang akan turun selambatnya September 2020 seraya menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur mengenai pengucuran dana tersebut.

"PP sedang proses. Mungkin September bisa cairkan ke BUMN penerima PMN," kata Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Meirijal Nur dalam konferensi virtual, Jumat (28/8/2020).

1. BUMN mana saja yang menerima bantuan?

Ilustrasi perekonomian Indonesia diserang virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi perekonomian Indonesia diserang virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam pemaparannya, Meirijal memaparkan ada sembilan BUMN yang akan menerima PMN baik secara langsung maupun tidak. Untuk BUMN yang akan menerima suntikan modal langsung senilai Rp15,5 triliun adalah PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia yang memperoleh (Rp4 triliun), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC (Rp500 miliar), PT Hutama Karya (Rp7,5 triliun), dan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM (Rp1,5 triliun).

Selanjutnya BUMN yang menerima indirect support atau tidak langsung dengan skema special mission vehicle (SMV) sebesar Rp19,65 triliun. Mereka adalah PT KAI (Rp 3,5 triliun), PT Garuda Indonesia (Rp8,5 triliun), PT PTPN (Rp4 triliun), Krakatau Steel (Rp3 triliun) dan Perumnas (Rp650 miliar).

2. Alasan pemberian pinjaman langsung ke 4 BUMN

Tol Pekanbaru - Dumai Hutama Karya (Dok. Istimewa)
Tol Pekanbaru - Dumai Hutama Karya (Dok. Istimewa)

Meirijal memaparkan berbagai alasan pemberian bantuan ini. Misalnya Bahana sebagau penjaminan UMKM melalui Askrindo dan Jamkrindo, Hutama Karya karena saat ini, sedang ditugaskan untuk membangun jalan tol Trans Sumatera, dan PNM untuk pembiayaan usaha ultramikro dan ITDC untuk menggerakan pariwisata.

"ITDC di pariwisata yang dipetakan di dampak industri adalah industri yang merah, kena dampak besar. Sehingga kita putuskan perlu untuk berikan bantuan atau dukungan dalam bentuk PMN kepada ITDC yang diharapkan bisa akselerasi sektor wisata di wilayahnya," kata Meirijal.

3. Pinjaman tidak langsung ke 5 BUMN sebesar Rp19,65 triliun

Ilustrasi Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia IDN Times/Yogie Fadila
Ilustrasi Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia IDN Times/Yogie Fadila

Selanjutnya untuk bantuan tidak langsung ke lima BUMN sebesar Rp19,65 triliun dikucurkan pemerintah karena sudah dialokasikan di APBN 2020 yang disesuaikan dengan pemulihan ekonomi nasional (PEN). Selain itu, karakteristik atau kebutuhan BUMN seperti pertimbangannya signifikasi dampak terhadap COVID-19, kapasitas permodalan, kondisi likuiditas, penggunaan dana, jangka waktu kebutuhan dan kepemilikan pemerintah.

"Kita berikan pinjaman ke Garuda, Perumnas dan lain-lain, meski dananya dari pemerintah tapi kita akan manfaatkan BUMN-nya Kemenkeu seperti PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI), PT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF) untuk kelola dukungan tersebut," kata Meirijal.

"Ini tentu akan menarik bagaimana BUMN tersebut di KemenBUMN dan Kemenkeu. Kami siapkan, pelajari tantangan dan mitigasinya. Mudah-mudahan bisa beri dampak ke BUMN agar program pemerintah bisa terwujud dan bantu masyarakat, khususnya dunia usaha," lanjutnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Helmi Shemi
EditorHelmi Shemi
Follow Us