Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ada Varian Delta, Ekonomi RI Kuartal III Bakal Tertekan

Ilustrasi Lonjakan Kasus Virus COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Lonjakan Kasus Virus COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi kuartal II-2021 tumbuh melesat hingga 7,07 persen. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, hal itu dikarenakan kasus aktif COVID-19 di kuartal II (April-Juni) masih di bawah 100 ribu orang.

"Kalau kita lihat berdasarkan pengalaman di kuartal II-2021, di mana kasus aktifnya di bawah 100 ribu, maka pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh di angka 7,07 persen," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8/2021).

Sementara itu, di kuartal III-2021 ini, kasus COVID-19 melonjak. Dilihat dari angka kasus aktif pun jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal II-2021, yakni mencapai 524.011 kasus per Rabu, (4/8) kemarin.

1. Kasus COVID-19 di kuartal III-2021 melonjak, ekonomi RI bakal tertekan

Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan kenaikan kasus yang signifikan, Airlangga menilai ekonomi di kuartal III-2021 akan kembali mengalami tekanan.

"Di kuartal, ini sebagai akibat merebaknya varian Delta, kita lihat bahwa tingkat kasus aktif di kuartal III-2021 ini naik di atas 500 ribu, sehingga tentu di kuartal III-2021 ini kita lihat pertumbuhan ekonomi akan terdampak," tutur Airlangga.

2. Pemerintah berharap ekonomi kuartal III-2021 tetap positif

Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Airlangga mengatakan di kuartal III-2021 ini kegiatan masyarakat terbatas karena adanya kebijakan pengetatan PPKM. Hal itu tentunya akan berdampak pada aktivitas ekonomi. Namun, dia berharap di kuartal III-2021 ini perekonomian Indonesia masih bisa terjaga di zona positif.

Oleh sebab itu, pemerintah berupaya menurunkan angka kasus aktif COVID-19 dan juga positivity rate melalui pengetatan PPKM ini.

"Tentu dengan positivity rate turun, kasus aktif turun, kita masih berharap bahwa perekonomian bisa digenjot ke arah positif kembali," tutur Airlangga.

3. Pemerintah menargetkan kasus aktif turun di bawah 200 ribu pada kuartal IV-2021

ilustrasi penyuntikan vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi penyuntikan vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemerintah sendiri menargetkan kasus aktif bisa turun di bawah 200 ribu pada kuartal IV-2021 (Oktober-Desember). 

"Diharapkan angka di atas 500 ribu ini dengan berbagai kegiatan yang dilakukan pemerintah maka ini bisa ditekan ke bawah kembali, dan pemerintah menargetkan kasus aktif ini bisa ditekan di bawah 200 ribu," ujar dia.

Adapun caranya dengan mempercepat vaksinasi, meningkatkan kapasitas rumah sakit (RS), menambah jumlah tenaga kesehatan (nakes), dan juga mempercepat realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Ini diharapkan pemerintah mendorong vaksinasi di Agustus yang disiapkan 73 juta dosis. Pemerintah di sektor hilir meningkatkan kapasitas RS, ketersediaan obat-obatan, dan tenaga kesehatan. Beberapa hal yang pemerintah lakukan antara lain penanganan COVID-19, dan juga PEN," kata Airlangga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us